SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER. KAMI AKAN MENYEDIAKAN BERITA DAN KONTEN ISLAMI TERUPDATE SETIAP MINGGUNYA
Post Yang Belum Di Upload

Dunia Barat  tidak hanya menyiapkan tempat khusus  untuk saling berinteraksi bebas antara laki-laki  dan perempuan. Tapi juga waktu-waktu khusus untuk saling berkomunikasi, bersenggolan, sampai aktifitas lebih lainnya . Diantara waktu-waktu khusus tersebut adalah malam tahun baru, malam V-day, serta malam-malam maksiat lainnya.

.

Kebiasaan Barat merayakan tahun baru seperti   berdesak-desakan berkumpul di lapangan, di pantai, di jalan-jalan umum serta tempat umum lainnya.  Sayangnya generasi Islam mengikutinya padahal ini adalah bagian dari iktilath (camput baur) yang dilarang dalam Islam.

.

Bahkan lebih parahnya dalam perayaan tahun baru, sering dirayakan dengan minum khamar, tertawa dan hura-hura. Tidak sedikit terjebak pada perzinahan. 

Padahal sebagai muslim melarang terjebak pada kegiatan sia-sia apalagi maksiat. Nabi shalallahu 'alaihi wassalam bersabda "Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R Tirmidzi, hasan)".

.

Oleh karena itu, sebagai muslim harusnya tidak layak mengikuti perayaan dan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan Islam. Islam sudah punya hari raya sendiri (idul fitri dan idul adha) dan dalam konsep interaksi antar laki-laki dengan perempuan mengaturnya agar tidak terjebak-terjebak dalam jalan kehinaan.

.

Ditulis oleh @LaOdeMunafar, penggagas gerakan #IndonesiaTanpaPacaran

.

#IndonesiaTanpaPacaran #GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah #NikahAsik #DakwahKampus #IslamicWedding #Wedding #DakwahAsik #YukNgaji #IndonesiaBertauhid #GerakanRemajaBerhijrah

Jangan Terjebak Dalam Maksiat Tahun Baru

Dunia Barat  tidak hanya menyiapkan tempat khusus  untuk saling berinteraksi bebas antara laki-laki  dan perempuan. Tapi juga waktu-waktu khusus untuk saling berkomunikasi, bersenggolan, sampai aktifitas lebih lainnya . Diantara waktu-waktu khusus tersebut adalah malam tahun baru, malam V-day, serta malam-malam maksiat lainnya.

.

Kebiasaan Barat merayakan tahun baru seperti   berdesak-desakan berkumpul di lapangan, di pantai, di jalan-jalan umum serta tempat umum lainnya.  Sayangnya generasi Islam mengikutinya padahal ini adalah bagian dari iktilath (camput baur) yang dilarang dalam Islam.

.

Bahkan lebih parahnya dalam perayaan tahun baru, sering dirayakan dengan minum khamar, tertawa dan hura-hura. Tidak sedikit terjebak pada perzinahan. 

Padahal sebagai muslim melarang terjebak pada kegiatan sia-sia apalagi maksiat. Nabi shalallahu 'alaihi wassalam bersabda "Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R Tirmidzi, hasan)".

.

Oleh karena itu, sebagai muslim harusnya tidak layak mengikuti perayaan dan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan Islam. Islam sudah punya hari raya sendiri (idul fitri dan idul adha) dan dalam konsep interaksi antar laki-laki dengan perempuan mengaturnya agar tidak terjebak-terjebak dalam jalan kehinaan.

.

Ditulis oleh @LaOdeMunafar, penggagas gerakan #IndonesiaTanpaPacaran

.

#IndonesiaTanpaPacaran #GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah #NikahAsik #DakwahKampus #IslamicWedding #Wedding #DakwahAsik #YukNgaji #IndonesiaBertauhid #GerakanRemajaBerhijrah

0 komentar:

MUSLIM STUDENT ORGANIZATION TEBING TINGGI PEDULI BENCANA TSUNAMI SELAT SUNDA


Tebing Tinggi,Sumut-

Penggalangan dana untuk korban bencana tsunami selat sunda yang digelar di kota Tebing Tinggi ini diadakan oleh pelajar dari Muslim Student Oraganization Kota Tebing Tinggi

Dengan adanya penggalangan dana ini tentunya diharapkan agar nantinya dana yang terkumpul dapat membantu saudara saudara kita yang terkena bencana tsunami selat sunda.

Antusias warga juga baik untuk membantu dalam penggalangan dana ini. Kegiatan ini diadakan oleh Muslim Student Organization dan didukung Oleh My Sumut Tebing Tinggi,MRI Dan ACT

Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat membantu saudara saudara kita yang ada di banten dan di lampung.

Info from : Grup MSO TEBING TINGGI

MUSLIM STUDENT ORGANIZATION TEBING TINGGI PEDULI BENCANA TSUNAMI SELAT SUNDA

MUSLIM STUDENT ORGANIZATION TEBING TINGGI PEDULI BENCANA TSUNAMI SELAT SUNDA


Tebing Tinggi,Sumut-

Penggalangan dana untuk korban bencana tsunami selat sunda yang digelar di kota Tebing Tinggi ini diadakan oleh pelajar dari Muslim Student Oraganization Kota Tebing Tinggi

Dengan adanya penggalangan dana ini tentunya diharapkan agar nantinya dana yang terkumpul dapat membantu saudara saudara kita yang terkena bencana tsunami selat sunda.

Antusias warga juga baik untuk membantu dalam penggalangan dana ini. Kegiatan ini diadakan oleh Muslim Student Organization dan didukung Oleh My Sumut Tebing Tinggi,MRI Dan ACT

Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat membantu saudara saudara kita yang ada di banten dan di lampung.

Info from : Grup MSO TEBING TINGGI

0 komentar:


WANITA KEBANYAKAN PENGHUNI NERAKA

[ 15 DOSA DI KEPALA WANITA ]


1. TIDAK BERHIJAB (Tidak Menutup Aurat).

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.“ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.”

[QS. Al-Ahzab: 59]


“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” 

[QS. An Nuur: 24]


2. MENYAMBUNG RAMBUT / MEMAKAI KONDE.

Dari Asma’ binti Abi Bakar, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah ﷺ lalu berkata,


“Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah ﷺ lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung.”

[HR. Bukhari-Muslim]


3. MEWARNAI / MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM.

Rasulullah ﷺ bersabda,

"Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga.” 

[HR. Abu Daud]


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (Ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” 

[HR. Muslim]


4. MENCABUT UBAN

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” 

[HR. Abu Daud]


5. MEMAKAI BULU MATA PALSU

Fatwa :

“…Menurut kami, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh.."


Juga tidak boleh memasang bulu MATA palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…”


6. BERTABARRUJ.

Allah Azza Wa Jalla berfirman, yang artinya:


"Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu.”

[QS. Al-Ahzaab : 33]


7. MERENGGANGKAN / MENGIKIR GIGI.

Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah ﷺ melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit."

[HR. Ahmad]


Dari ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

“Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah."

[HR. Bukhari]


8. MEMBUAT TATO (Lihat point ke-7)


9. MEMAKAI JILBAB GAUL / TIDAK MEMENUHI SYARAT HIJAB.

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok, menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian (jauh sekali).” 

[HR. Muslim-Ahmad]


10. MEMAKAI RAMBUT PALSU

“Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya.”

[HR. Bukhari-Muslim]


11. MENCUKUR RAMBUT MENYERUPAI LAKI-LAKI ATAU WANITA KAFIR.

A. 👉 Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadist, dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengatakan:


“Rasulullah ﷺ melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki.” 

[HR. Bukhari]


B. 👉 Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi ﷺ bersabda:

“Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.”

[HR. Abu Daud]


12. MENCUKUR / MENCABUT BULU ALIS. (Lihat point ke-7)


13. MEMAKAI LENSA KONTAK BERWARNA UNTUK TABARRUJ.


Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata:

“Lensa kontak berwarna untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa." Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya.”


14. OPERASI PLASTIK UNTUK KECANTIKAN.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, “Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?”

Jawaban beliau, ”Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam.


Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki yang terpotong hidungnya dalam peperangan untu k membuat hidung palsu dari emas.


Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan) :


"Rasulullah ﷺ melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato."

[HR. Bukhari]


15. MEMAKAI KAWAT GIGI UNTUK KECANTIKAN/ TABARRUJ.

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, “Apa hukumnya memperbaiki gigi?” Syaikh menjawab, “Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:


Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.


Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi ﷺ memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri.”


والله أعلمُ بالـصـواب

#AyatAyatMuYaAllah

WANITA KEBANYAKAN PENGHUNI NERAKA


WANITA KEBANYAKAN PENGHUNI NERAKA

[ 15 DOSA DI KEPALA WANITA ]


1. TIDAK BERHIJAB (Tidak Menutup Aurat).

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.“ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.”

[QS. Al-Ahzab: 59]


“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” 

[QS. An Nuur: 24]


2. MENYAMBUNG RAMBUT / MEMAKAI KONDE.

Dari Asma’ binti Abi Bakar, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah ﷺ lalu berkata,


“Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah ﷺ lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung.”

[HR. Bukhari-Muslim]


3. MEWARNAI / MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM.

Rasulullah ﷺ bersabda,

"Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga.” 

[HR. Abu Daud]


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (Ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” 

[HR. Muslim]


4. MENCABUT UBAN

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” 

[HR. Abu Daud]


5. MEMAKAI BULU MATA PALSU

Fatwa :

“…Menurut kami, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh.."


Juga tidak boleh memasang bulu MATA palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah…”


6. BERTABARRUJ.

Allah Azza Wa Jalla berfirman, yang artinya:


"Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu.”

[QS. Al-Ahzaab : 33]


7. MERENGGANGKAN / MENGIKIR GIGI.

Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah ﷺ melarang orang mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit."

[HR. Ahmad]


Dari ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

“Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah."

[HR. Bukhari]


8. MEMBUAT TATO (Lihat point ke-7)


9. MEMAKAI JILBAB GAUL / TIDAK MEMENUHI SYARAT HIJAB.

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok, menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian (jauh sekali).” 

[HR. Muslim-Ahmad]


10. MEMAKAI RAMBUT PALSU

“Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya.”

[HR. Bukhari-Muslim]


11. MENCUKUR RAMBUT MENYERUPAI LAKI-LAKI ATAU WANITA KAFIR.

A. 👉 Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadist, dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengatakan:


“Rasulullah ﷺ melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki.” 

[HR. Bukhari]


B. 👉 Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi ﷺ bersabda:

“Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.”

[HR. Abu Daud]


12. MENCUKUR / MENCABUT BULU ALIS. (Lihat point ke-7)


13. MEMAKAI LENSA KONTAK BERWARNA UNTUK TABARRUJ.


Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata:

“Lensa kontak berwarna untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa." Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya.”


14. OPERASI PLASTIK UNTUK KECANTIKAN.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, “Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?”

Jawaban beliau, ”Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam.


Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki yang terpotong hidungnya dalam peperangan untu k membuat hidung palsu dari emas.


Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan) :


"Rasulullah ﷺ melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato."

[HR. Bukhari]


15. MEMAKAI KAWAT GIGI UNTUK KECANTIKAN/ TABARRUJ.

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, “Apa hukumnya memperbaiki gigi?” Syaikh menjawab, “Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:


Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.


Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi ﷺ memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri.”


والله أعلمُ بالـصـواب

#AyatAyatMuYaAllah

0 komentar:


*DOA DOA PENDEK ORISINIL DARI AL-QU'RAN* 


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


💛 *KHAWATIR HATIMU BERPALING DARI HIDAYAH :*


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّاب��ُ 


RABBANA LAA TUZIGH QULUU BANAA BA'DA IDZ HADAITANAA WAHAB LANA MILLADUNKA RAHMATAN, INNAKA ANTAAL WAHHAB.


Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

(QS. 3 : 8)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


🌷 *INGIN MATI SYAHID :*


رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ 🍁


RABBANA AAMANNAA BIMAA ANZALTA WAAT TABA'NAAR RASUULA FAAK TUBNAA MA 'ASY SYAAHIDIIN.


Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.

(QS. 3 : 53)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


😓☝ *TERKENA KESUSAHAN :*


حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ 🌷


HASBI YALLAH LAA ILAAHA ILLAA HUWA 'ALAIHI TAWAK KALTU WA HUWA RABBUL 'ARSYIL 'ADHIIM.


Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy (singgasana) yang agung.

(QS. 9 : 129)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓ 


🌸 *MEMOHON KEPADA ALLAH AGAR  SHALAT KITA BESERTA KELUARGA TERJAGA :*


رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ 🍀 


RABBIJ 'ALNII MUQIIMASH SHALAATI WA MIN DZUR RIYYATI RABBANA WA TAQABBAL DU 'AA.


Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doa kami.

(QS. 14 : 40)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


💓 *MOHON INGIN ISTRI DAN KELUARGAMU MENYENANGKAN DAN MENYEJUKKAN HATI :*


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا 🌺


RABBANAA HABLANAA MIN AZWAA JINAA WA DZURRIY YATINAA QURRATA A' YUN WAAJ 'ALNAA LILMUTTAQIINA IMAAMAA.


Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa.

(QS. 25 : 74)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


💝 *RUMAH YANG PENUH KEBERKAHAN :*


رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِين��َ


RABBI  ANZILNII MUNZALAM MUBAARAKAA, WA ANTA KHAIRUL MUNZILIIN.


Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik baik pemberi tempat.

(QS. 23 : 29)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


😰👌 *DIJAUHKAN DARI GANGGUAN SYETAN :*


رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ 💚


RABBI A'UDZU BIKA MIN HAMAZAATISY  SYAYAATHIINI, WA 'AUDZU BIKA RABBI AYYAH DHZURUUN.


Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan bisikan syetan. 

Dan aku berlindung pula kepada Engkau ya Tuhanku agar mereka tidak mendekati aku.

(QS. 23 : 97 - 98)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

 

💢 *TAKUT MASUK NERAKA :*


رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا 💦


RABBANAASH RIF 'ANNAA 'ADZAABA JAHANNAMA, INNA 'ADZAA BAHAA KAANA GHARAAMAA.


Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal.

(QS. 25 : 65)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


🌻 *PERMOHONAN KEPADA ALLAH AGAR MENERIMA AMAL BAIKMU :*


رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 🍂


RABBANAA TAQABBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII'UL 'ALIIM.


Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. 

Sungguh Engkaulah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. 2 : 127)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


😔👆 *KESEDIHAN YANG MENDALAM :*


إنما أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّه 🍃


INNAMAA ASYKUU BATS TSII WA HUZNII ILAALLAH.


Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.

(QS. 12 : 86)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

 

☺👆


*Nasehat : teruskanlah/share postingan doa ini agar menjadi amal jariyah*


Semoga bermanfaat 🙏🏼😇


________________

DOA DOA PENDEK ORISINIL DARI AL-QU'RAN


*DOA DOA PENDEK ORISINIL DARI AL-QU'RAN* 


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


💛 *KHAWATIR HATIMU BERPALING DARI HIDAYAH :*


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّاب��ُ 


RABBANA LAA TUZIGH QULUU BANAA BA'DA IDZ HADAITANAA WAHAB LANA MILLADUNKA RAHMATAN, INNAKA ANTAAL WAHHAB.


Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

(QS. 3 : 8)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


🌷 *INGIN MATI SYAHID :*


رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ 🍁


RABBANA AAMANNAA BIMAA ANZALTA WAAT TABA'NAAR RASUULA FAAK TUBNAA MA 'ASY SYAAHIDIIN.


Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.

(QS. 3 : 53)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


😓☝ *TERKENA KESUSAHAN :*


حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ 🌷


HASBI YALLAH LAA ILAAHA ILLAA HUWA 'ALAIHI TAWAK KALTU WA HUWA RABBUL 'ARSYIL 'ADHIIM.


Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy (singgasana) yang agung.

(QS. 9 : 129)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓ 


🌸 *MEMOHON KEPADA ALLAH AGAR  SHALAT KITA BESERTA KELUARGA TERJAGA :*


رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ 🍀 


RABBIJ 'ALNII MUQIIMASH SHALAATI WA MIN DZUR RIYYATI RABBANA WA TAQABBAL DU 'AA.


Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doa kami.

(QS. 14 : 40)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


💓 *MOHON INGIN ISTRI DAN KELUARGAMU MENYENANGKAN DAN MENYEJUKKAN HATI :*


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا 🌺


RABBANAA HABLANAA MIN AZWAA JINAA WA DZURRIY YATINAA QURRATA A' YUN WAAJ 'ALNAA LILMUTTAQIINA IMAAMAA.


Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa.

(QS. 25 : 74)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


💝 *RUMAH YANG PENUH KEBERKAHAN :*


رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِين��َ


RABBI  ANZILNII MUNZALAM MUBAARAKAA, WA ANTA KHAIRUL MUNZILIIN.


Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik baik pemberi tempat.

(QS. 23 : 29)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


😰👌 *DIJAUHKAN DARI GANGGUAN SYETAN :*


رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ 💚


RABBI A'UDZU BIKA MIN HAMAZAATISY  SYAYAATHIINI, WA 'AUDZU BIKA RABBI AYYAH DHZURUUN.


Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan bisikan syetan. 

Dan aku berlindung pula kepada Engkau ya Tuhanku agar mereka tidak mendekati aku.

(QS. 23 : 97 - 98)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

 

💢 *TAKUT MASUK NERAKA :*


رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا 💦


RABBANAASH RIF 'ANNAA 'ADZAABA JAHANNAMA, INNA 'ADZAA BAHAA KAANA GHARAAMAA.


Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal.

(QS. 25 : 65)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


🌻 *PERMOHONAN KEPADA ALLAH AGAR MENERIMA AMAL BAIKMU :*


رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 🍂


RABBANAA TAQABBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII'UL 'ALIIM.


Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. 

Sungguh Engkaulah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. 2 : 127)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓


😔👆 *KESEDIHAN YANG MENDALAM :*


إنما أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّه 🍃


INNAMAA ASYKUU BATS TSII WA HUZNII ILAALLAH.


Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.

(QS. 12 : 86)


▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓

 

☺👆


*Nasehat : teruskanlah/share postingan doa ini agar menjadi amal jariyah*


Semoga bermanfaat 🙏🏼😇


________________

0 komentar:


Medan, 16 November 2018

 Seminar ini dihadiri oleh 14 sekolah se SUMATERA UTARA. Dengan tujuan untuk mencegah hoax yang marak terjadi di Indonesia. Dengan adanya Seminar ini Siswa diharapkan aktif berperan dalam mencegah hoaks yang marak terjadi di indonesia. Hoax dalam artian yaitu berita palsu yang dipublikasikan dengan maksud dan tujuan tertentu seperti ujaran kebencian dan lain lain. Dengan adanya seminar ini siswa diharapkan mampu berperan dalam mencegah hoax. Seminar ini juga dihadiri oleh Kanwil Sumut Dan Nasional. 


Rohisalfatihh.blogspot.com

SEMINAR PERANAN ROHIS DALAM MENANGGULANGI HOAKS DAN UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL


Medan, 16 November 2018

 Seminar ini dihadiri oleh 14 sekolah se SUMATERA UTARA. Dengan tujuan untuk mencegah hoax yang marak terjadi di Indonesia. Dengan adanya Seminar ini Siswa diharapkan aktif berperan dalam mencegah hoaks yang marak terjadi di indonesia. Hoax dalam artian yaitu berita palsu yang dipublikasikan dengan maksud dan tujuan tertentu seperti ujaran kebencian dan lain lain. Dengan adanya seminar ini siswa diharapkan mampu berperan dalam mencegah hoax. Seminar ini juga dihadiri oleh Kanwil Sumut Dan Nasional. 


Rohisalfatihh.blogspot.com

0 komentar:

TERIMA KASIH BUAT ANDA YANG TELAH BERGABUNG DENGAN MUSLIM CENTER. SEMOGA BERITA BERITA YANG TELAH KAMI SAJIKAN DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA. KUNJUNGI JUGA YOUTUBE KAMI PRIA PURBA(MITRA CHANNEL) UNTUK MENERIMA BERAGAM BERITA DAN INFORMASI TERBAIK












T.TANGAN PENGURUS

       MITRA

Pria Mitra Purba

INFO

TERIMA KASIH BUAT ANDA YANG TELAH BERGABUNG DENGAN MUSLIM CENTER. SEMOGA BERITA BERITA YANG TELAH KAMI SAJIKAN DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA. KUNJUNGI JUGA YOUTUBE KAMI PRIA PURBA(MITRA CHANNEL) UNTUK MENERIMA BERAGAM BERITA DAN INFORMASI TERBAIK












T.TANGAN PENGURUS

       MITRA

Pria Mitra Purba

0 komentar:

📋 SUDAHKAH ANDA MEMAHAMI & MENGAMALKAN KALIMAT TAUHID? 

Setiap muslim wajib marah ketika kalimat tauhid dilecehkan, tetapi yang lebih penting lagi setiap muslim wajib mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tauhid, karena itulah perjuangan untuk menegakkan kalimat tauhid yang sebenarnya.

Dan karena setiap muslim tentu ingin masuk surga serta selamat dari api neraka, maka marilah kita memperhatikan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir ucapannya (sebelum mati) adalah kalimat Laa ilaaha illallaah maka dia akan masuk surga.” [HR. Abu Daud dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Shahihul Jami’: 11425]

Jelaslah bahwa kunci surga adalah kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah. Ibarat sebuah rumah, surga memiliki pintu yang harus dibuka dengan sebuah kunci, itulah kalimat Laa ilaaha illallaah. Akan tetapi, kenyataannya tidak semua orang yang memiliki kunci tersebut mampu membuka pintu surga, dikarenakan kunci mereka tidak bergerigi.

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah menyebutkan dalam Shahih-nya,

وَقِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَلَيْسَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلاَّ لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلاَّ لَمْ يُفْتَحْ لَكَ

“Pernah dikatakan kepada Wahb bin Munabbih rahimahullah: Bukankah Laa ilaaha illallaah adalah kunci surga? Beliau menjawab: Benar, akan tetapi tidak ada sebuah kunci kecuali memiliki gerigi, maka apabila engkau datang dengan kunci bergerigi akan dibukakan pintu surga untukmu, jika tidak maka tidak akan dibukakan untukmu.” [Shahih Al-Bukhari]

Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap hamba untuk memahami kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah dengan baik dan mengamalkannya. Sebab tidak ada manfaatnya sama sekali jika seseorang hanya mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah, meskipun dia berzikir dengannya seribu kali setiap hari, jika tanpa memahami dan mengamalkannya, inilah yang dimaksud memiliki kunci tanpa gerigi.

Pelajari Lebih Detail Tentang Kalimat Tauhid, Maknanya, Rukunnya, Syaratnya dan Kesalahan-kesalahan dalam Penafsirannya.

KAJIAN HARIAN

📋 SUDAHKAH ANDA MEMAHAMI & MENGAMALKAN KALIMAT TAUHID? 

Setiap muslim wajib marah ketika kalimat tauhid dilecehkan, tetapi yang lebih penting lagi setiap muslim wajib mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tauhid, karena itulah perjuangan untuk menegakkan kalimat tauhid yang sebenarnya.

Dan karena setiap muslim tentu ingin masuk surga serta selamat dari api neraka, maka marilah kita memperhatikan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir ucapannya (sebelum mati) adalah kalimat Laa ilaaha illallaah maka dia akan masuk surga.” [HR. Abu Daud dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Shahihul Jami’: 11425]

Jelaslah bahwa kunci surga adalah kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah. Ibarat sebuah rumah, surga memiliki pintu yang harus dibuka dengan sebuah kunci, itulah kalimat Laa ilaaha illallaah. Akan tetapi, kenyataannya tidak semua orang yang memiliki kunci tersebut mampu membuka pintu surga, dikarenakan kunci mereka tidak bergerigi.

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah menyebutkan dalam Shahih-nya,

وَقِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَلَيْسَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلاَّ لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلاَّ لَمْ يُفْتَحْ لَكَ

“Pernah dikatakan kepada Wahb bin Munabbih rahimahullah: Bukankah Laa ilaaha illallaah adalah kunci surga? Beliau menjawab: Benar, akan tetapi tidak ada sebuah kunci kecuali memiliki gerigi, maka apabila engkau datang dengan kunci bergerigi akan dibukakan pintu surga untukmu, jika tidak maka tidak akan dibukakan untukmu.” [Shahih Al-Bukhari]

Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap hamba untuk memahami kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah dengan baik dan mengamalkannya. Sebab tidak ada manfaatnya sama sekali jika seseorang hanya mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah, meskipun dia berzikir dengannya seribu kali setiap hari, jika tanpa memahami dan mengamalkannya, inilah yang dimaksud memiliki kunci tanpa gerigi.

Pelajari Lebih Detail Tentang Kalimat Tauhid, Maknanya, Rukunnya, Syaratnya dan Kesalahan-kesalahan dalam Penafsirannya.

0 komentar:

Di Antara Bentuk Kesyirikan :

Senantiasa Mengikuti Hawa Nafsu

--------

Syeikh Sholeh bin Fauzan Alu Fauzan hafizhahullah berkata,

"Hawa Nafsu merupakan bentuk lain dari sesembahan. 
Kesyirikan itu bukan hanya terbatas pada penyembahan patung dan berhala saja, 
Akan tetapi, ada bentuk lain dari kesyirikan, 
Kesyirikan tersebut adalah hawa nafsu.

Seseorang bisa jadi memang tidak menyembah patung, pohon, batu-batuan ataupun kuburan. Namun ia mengikuti hawa nafsunya. Ketika Ia berlaku demikian, maka sesungguhnya ia adalah hamba dari hawa nafsunya. 

Seseorang wajib berhati-hati dalam hal ini. Jangan sampai ia melakukan sesuatu semata-mata karena mengikuti hawa nafsunya" .

(Ta’liq Syarhus Sunnah Imam Al-Barbahari : 30)

Penjelasan dari Syeikh Fauzan Hafizhahullah di atas semakna dengan apa yang telah difirmankan oleh Allah berikut,

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? ( Surat Al-Furqon : 43)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan,
“Yakni dia adalah orang yang menganggap sesuatu itu baik berdasarkan hawa nafsunya, Agama dan Madzhabnya adalah yang sesuai dengan hawa nafsunya” .

Disebutkan dalam Tafsir Qurthubi bahwasanya Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu berkata,
“Hawa nafsu adalah sesembahan yang disembah selain Allah” .  Kemudian beliau membaca ayat ini.

Disebutkan juga dalam Tafsir Al-Qurthubi, Hasan Al Bashri rahimahullah berkata,
“Tidaklah hawa nafsunya itu condong kepada sesuatu kecuali ia pasti mengikutinya” .

Mari cek diri kita masing-masing,

Apakah kita senantiasa mengikuti kemana hawa nafsu kita mengajak ? Ataukah kita berusaha melawannya ?

Terlebih lagi dalam beragama,

sudahkah kita beragama dengan betul-betul mengikuti tuntunan syariat ?

ataukah kita beragama sesuai hawa nafsu saja ? 

kita pilih-pilih dalam melaksanakan syariat bagaikan memilih makanan di sebuah restoran prasmanan. 

jika menurut hawa nafsu kita baik, enak, gampang dikerjakan, kita ikuti.  Namun jika dirasa berat dan tidak disukai oleh hawa nafsu, kita enggan melakukannya. 

Kalau hawa nafsu kita kepingin , ya dilakukan. Jika tidak, ditinggalkan.

Bukankah itu berarti kita telah  menjadikan hawa nafsu sebagai penentu kita dalam beragama?

KAJIAN HARIAN

Di Antara Bentuk Kesyirikan :

Senantiasa Mengikuti Hawa Nafsu

--------

Syeikh Sholeh bin Fauzan Alu Fauzan hafizhahullah berkata,

"Hawa Nafsu merupakan bentuk lain dari sesembahan. 
Kesyirikan itu bukan hanya terbatas pada penyembahan patung dan berhala saja, 
Akan tetapi, ada bentuk lain dari kesyirikan, 
Kesyirikan tersebut adalah hawa nafsu.

Seseorang bisa jadi memang tidak menyembah patung, pohon, batu-batuan ataupun kuburan. Namun ia mengikuti hawa nafsunya. Ketika Ia berlaku demikian, maka sesungguhnya ia adalah hamba dari hawa nafsunya. 

Seseorang wajib berhati-hati dalam hal ini. Jangan sampai ia melakukan sesuatu semata-mata karena mengikuti hawa nafsunya" .

(Ta’liq Syarhus Sunnah Imam Al-Barbahari : 30)

Penjelasan dari Syeikh Fauzan Hafizhahullah di atas semakna dengan apa yang telah difirmankan oleh Allah berikut,

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? ( Surat Al-Furqon : 43)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan,
“Yakni dia adalah orang yang menganggap sesuatu itu baik berdasarkan hawa nafsunya, Agama dan Madzhabnya adalah yang sesuai dengan hawa nafsunya” .

Disebutkan dalam Tafsir Qurthubi bahwasanya Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu berkata,
“Hawa nafsu adalah sesembahan yang disembah selain Allah” .  Kemudian beliau membaca ayat ini.

Disebutkan juga dalam Tafsir Al-Qurthubi, Hasan Al Bashri rahimahullah berkata,
“Tidaklah hawa nafsunya itu condong kepada sesuatu kecuali ia pasti mengikutinya” .

Mari cek diri kita masing-masing,

Apakah kita senantiasa mengikuti kemana hawa nafsu kita mengajak ? Ataukah kita berusaha melawannya ?

Terlebih lagi dalam beragama,

sudahkah kita beragama dengan betul-betul mengikuti tuntunan syariat ?

ataukah kita beragama sesuai hawa nafsu saja ? 

kita pilih-pilih dalam melaksanakan syariat bagaikan memilih makanan di sebuah restoran prasmanan. 

jika menurut hawa nafsu kita baik, enak, gampang dikerjakan, kita ikuti.  Namun jika dirasa berat dan tidak disukai oleh hawa nafsu, kita enggan melakukannya. 

Kalau hawa nafsu kita kepingin , ya dilakukan. Jika tidak, ditinggalkan.

Bukankah itu berarti kita telah  menjadikan hawa nafsu sebagai penentu kita dalam beragama?

0 komentar:


🚇 HUKUM MENGHADIRI UNDANGAN KERABAT YANG TERDAPAT KEMUNGKARAN PADANYA

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah


PERTANYAAN:

“Apakah boleh untuk saya duduk bermajelis yang ditemui beberapa perkara mungkar di dalamnya –untuk diketahui bahwa majelis mereka ini adalah dari kerabat saya dan saya ingin menyambung silaturrahim dengan mereka-?

JAWABAN:

❗“Seluruh majelis yang ada kemungkaran maka tidak boleh untuk bergabung di dalamnya.

Dan siapa yang ikut berkumpul maka ia semisal dengan pelaku(kemungkaran), berdasarkan firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذاً مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعاً ﴿١٤٠﴾

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam." Q.S. An-Nisaa’ : 140.

Terkadang sebagian orang menganggap baik untuk berangkat hadir sehingga (dalam anggapannya) tidak membuat orang yang mengundang  merasa tersakiti dengan ketidakhadirannya.

Namun (yang benar) tidak wajib untuk ia mengambil peduli hal tersebut.

Sebab tidak boleh bagi seorang insan untuk mencari ridha makhluk yang mengakibatkan kemurkaan dari Al-Khaliq.

Sehingga seorang yang mencari ridha makhluk yang menyebabkan murka Al-Khaliq niscaya Allah Ta’ala murka kepadanya. Dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya.

☝🏻Dan orang-orang apabila mereka menahan diri dari melakukan amalan (basa-basi)  ini --yang mereka terbiasa di dalamnya—pasti mudah atas mereka setelahnya untuk meninggalkannya.

❗Adapun jika mereka menaungi adat-adat kebiasaan yang haram (tanpa ada pengingkaran dan masih menghadirinya) maka mereka akan terus berada di atasnya.”

Fataawa ‘alath Thariq fi Masaail Mutanawwi’ah, Al-‘Utsaimin, hal. 712.

📑 Alih Bahasa: 
Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafizhahullah

KAJIAN HARIAN


🚇 HUKUM MENGHADIRI UNDANGAN KERABAT YANG TERDAPAT KEMUNGKARAN PADANYA

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah


PERTANYAAN:

“Apakah boleh untuk saya duduk bermajelis yang ditemui beberapa perkara mungkar di dalamnya –untuk diketahui bahwa majelis mereka ini adalah dari kerabat saya dan saya ingin menyambung silaturrahim dengan mereka-?

JAWABAN:

❗“Seluruh majelis yang ada kemungkaran maka tidak boleh untuk bergabung di dalamnya.

Dan siapa yang ikut berkumpul maka ia semisal dengan pelaku(kemungkaran), berdasarkan firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذاً مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعاً ﴿١٤٠﴾

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam." Q.S. An-Nisaa’ : 140.

Terkadang sebagian orang menganggap baik untuk berangkat hadir sehingga (dalam anggapannya) tidak membuat orang yang mengundang  merasa tersakiti dengan ketidakhadirannya.

Namun (yang benar) tidak wajib untuk ia mengambil peduli hal tersebut.

Sebab tidak boleh bagi seorang insan untuk mencari ridha makhluk yang mengakibatkan kemurkaan dari Al-Khaliq.

Sehingga seorang yang mencari ridha makhluk yang menyebabkan murka Al-Khaliq niscaya Allah Ta’ala murka kepadanya. Dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya.

☝🏻Dan orang-orang apabila mereka menahan diri dari melakukan amalan (basa-basi)  ini --yang mereka terbiasa di dalamnya—pasti mudah atas mereka setelahnya untuk meninggalkannya.

❗Adapun jika mereka menaungi adat-adat kebiasaan yang haram (tanpa ada pengingkaran dan masih menghadirinya) maka mereka akan terus berada di atasnya.”

Fataawa ‘alath Thariq fi Masaail Mutanawwi’ah, Al-‘Utsaimin, hal. 712.

📑 Alih Bahasa: 
Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafizhahullah

0 komentar:

DIANJURKAN BAGI ORANG YANG JUNUB UNTUK BERWUDHU TERLEBIH DULU SEBELUM MAKAN ATAU TIDUR 🏕🥗

🗒 Dari Ummul Mu'minin, Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ يَتَوَضَّأُ

"Apabila Rasulullah ﷺ dalam kondisi junub dan beliau ingin makan atau tidur; maka beliau berwudhu terlebih dulu." -SHAHIH- HR. Ibnu Abi Syaibah (Al Mushannaf, 675) dan Ahmad (24949)

🗒 Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata :

إِذَا أَرَادَ الْجُنُبُ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَشْرَبَ أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ

"Jika seorang yang junub ingin makan, minum, atau tidur; hendaknya ia berwudhu lebih dulu." -SHAHIH- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al Mushannaf, 679)

🗒 Muhammad bin Sirin rahimahullah menyatakan :

إِذَا أَرَادَ الْجُنُبُ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ فَلْيَتَوَضَّأْ وَضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ

"Apabila orang yang junub ingin makan atau tidur; selayaknya ia berwudhu dulu seperti wudhu akan shalat." Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al Mushannaf, 669)

🗒 Al Hafizh An Nawawi rahimahullah mengatakan :

وَقَدْ نَصَّ أَصْحَابُنَا أَنَّهُ يُكْرَهُ النَّوْمُ وَالْأَكْلُ وَالشُّرْبُ وَالْجِمَاعُ قَبْلَ الْوُضُوءِ وَهَذِهِ الْأَحَادِيثُ تَدُلُّ عَلَيْهِ وَلَا خِلَافَ عِنْدَنَا أَنَّ هَذَا الْوُضُوءَ لَيْسَ بِوَاجِبٍ وَبِهَذَا قَالَ مالك والجمهور 

"Ulama madzhab kami menegaskan bahwa makruh bagi orang junub untuk tidur, makan, minum, atau berhubungan kembali sebelum ia berwudhu. Yang mana itu ditunjukkan dalam sejumalah hadits. Tidak ada silang pendapat di antara kami bahwa wudhu ini tidak wajib. Malik dan mayoritas ulama lainnya juga berpendapat demikian." (Al Minhaj, III/217)

KAJIAN HARIAN

DIANJURKAN BAGI ORANG YANG JUNUB UNTUK BERWUDHU TERLEBIH DULU SEBELUM MAKAN ATAU TIDUR 🏕🥗

🗒 Dari Ummul Mu'minin, Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ يَتَوَضَّأُ

"Apabila Rasulullah ﷺ dalam kondisi junub dan beliau ingin makan atau tidur; maka beliau berwudhu terlebih dulu." -SHAHIH- HR. Ibnu Abi Syaibah (Al Mushannaf, 675) dan Ahmad (24949)

🗒 Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata :

إِذَا أَرَادَ الْجُنُبُ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَشْرَبَ أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ

"Jika seorang yang junub ingin makan, minum, atau tidur; hendaknya ia berwudhu lebih dulu." -SHAHIH- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al Mushannaf, 679)

🗒 Muhammad bin Sirin rahimahullah menyatakan :

إِذَا أَرَادَ الْجُنُبُ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ فَلْيَتَوَضَّأْ وَضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ

"Apabila orang yang junub ingin makan atau tidur; selayaknya ia berwudhu dulu seperti wudhu akan shalat." Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al Mushannaf, 669)

🗒 Al Hafizh An Nawawi rahimahullah mengatakan :

وَقَدْ نَصَّ أَصْحَابُنَا أَنَّهُ يُكْرَهُ النَّوْمُ وَالْأَكْلُ وَالشُّرْبُ وَالْجِمَاعُ قَبْلَ الْوُضُوءِ وَهَذِهِ الْأَحَادِيثُ تَدُلُّ عَلَيْهِ وَلَا خِلَافَ عِنْدَنَا أَنَّ هَذَا الْوُضُوءَ لَيْسَ بِوَاجِبٍ وَبِهَذَا قَالَ مالك والجمهور 

"Ulama madzhab kami menegaskan bahwa makruh bagi orang junub untuk tidur, makan, minum, atau berhubungan kembali sebelum ia berwudhu. Yang mana itu ditunjukkan dalam sejumalah hadits. Tidak ada silang pendapat di antara kami bahwa wudhu ini tidak wajib. Malik dan mayoritas ulama lainnya juga berpendapat demikian." (Al Minhaj, III/217)

0 komentar:



Seorang muslim dituntut untuk mencari pekerjaan yang halal, bukan pekerjaan yang asal-asalan, bukan pekerjaan yang mudah mengalirkan uang tapi haram. Yang terpenting berkahnya dan kehalalannya.

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Jika cara yang ditempuh adalah cara yang halal, tentu akan berpengaruh pada ampuhnya do’a. Jika sebaliknya, yang ditempuh adalah cara yang tidak halal, lihat saja bagaimana pengaruhnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim no. 1015)

Yusuf bin Asbath berkata,
“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.” (Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 276)

NASEHAT ISLAMI



Seorang muslim dituntut untuk mencari pekerjaan yang halal, bukan pekerjaan yang asal-asalan, bukan pekerjaan yang mudah mengalirkan uang tapi haram. Yang terpenting berkahnya dan kehalalannya.

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Jika cara yang ditempuh adalah cara yang halal, tentu akan berpengaruh pada ampuhnya do’a. Jika sebaliknya, yang ditempuh adalah cara yang tidak halal, lihat saja bagaimana pengaruhnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim no. 1015)

Yusuf bin Asbath berkata,
“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.” (Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 276)

0 komentar:

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

❤💖❤💖💝💗💓💞💕💗💖

Assalamualaikum.


 "Allah... aku CINTA dia". Kabar baik buat kamu...


 jomblo fisabilillah 


di kota Tebing Tinggi.


Hadirilah ceramah tentang Cinta yang akan disampaikan oleh


 Ust. Yosi Al Muzanni sekaligus seorang motivator dan penulis terkenal di Indonesia. Raih cinta sejatimu sesuai ajaran islam, sesungguhnya Allah telah menyiapkan jodoh terbaik buat kamu.


Acara ini akan diadakan di:

🕌 Tempat : Masjid Agung Kota Tebing Tinggi

🗓 Hari/tgl : Senin, 10 September 2018

🕓 Waktu: 16.00 (Sholat Ashar di Masjid Agung)


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰


Jangan lupa datang dan ajak orang terdekat kamu. Wassalam...


Allah, aku CINTA dia....


💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Sebarkan...

INFO

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

❤💖❤💖💝💗💓💞💕💗💖

Assalamualaikum.


 "Allah... aku CINTA dia". Kabar baik buat kamu...


 jomblo fisabilillah 


di kota Tebing Tinggi.


Hadirilah ceramah tentang Cinta yang akan disampaikan oleh


 Ust. Yosi Al Muzanni sekaligus seorang motivator dan penulis terkenal di Indonesia. Raih cinta sejatimu sesuai ajaran islam, sesungguhnya Allah telah menyiapkan jodoh terbaik buat kamu.


Acara ini akan diadakan di:

🕌 Tempat : Masjid Agung Kota Tebing Tinggi

🗓 Hari/tgl : Senin, 10 September 2018

🕓 Waktu: 16.00 (Sholat Ashar di Masjid Agung)


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰


Jangan lupa datang dan ajak orang terdekat kamu. Wassalam...


Allah, aku CINTA dia....


💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Sebarkan...

0 komentar:

Assalamualaikum wr wb

Terima kasih untuk anda yang telah berkunjung ke blogger muslim center smkn 2 T.TINGGI
semoga apa yang telah kami rekomendasikan untuk anda dapat bermanfaat. mohon maaf kami telah lama tidak memposting berita. in syaa allah di bulan 9 kita akan berikan berita berita menarik setiap hari kamis jumat sabtu dan minggu. semoga apa yang telah kami berikan dapat bermanfaat bagi anda.. terima kasih................................................


By: Pria Mitra Purba


Wassalamualaikum wr wb

SEKILAS INFO

Assalamualaikum wr wb

Terima kasih untuk anda yang telah berkunjung ke blogger muslim center smkn 2 T.TINGGI
semoga apa yang telah kami rekomendasikan untuk anda dapat bermanfaat. mohon maaf kami telah lama tidak memposting berita. in syaa allah di bulan 9 kita akan berikan berita berita menarik setiap hari kamis jumat sabtu dan minggu. semoga apa yang telah kami berikan dapat bermanfaat bagi anda.. terima kasih................................................


By: Pria Mitra Purba


Wassalamualaikum wr wb

0 komentar:

☝🏻📜 *KITA YANG BUTUH DAKWAH BUKAN DAKWAH YANG MEMBUTUHKAN KITA MAKA KHAWATIRKANLAH DIRI-DIRI KITA SENDIRI*


(➊) ❱ Asy-Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah


📖 { الحق باق والدين منصور بنا أو بغيرنا والخوف علينا نحن }


❒ “Kebenaran akan tetap ada dan agama ini akan ditolong, dengan perantaraan kita atau selain kita.


(( ※ )) Yang dikhawatirkan justru diri kita sendiri (apakah akan istiqamah di atas agama ini atau tidak, -pent.).”


// •• // •• // •• //


(➋) ❱ Asy-Syaikh Muqbil al-Wadi'iy rahimahullah menggambarkan:


❒ *“Dakwah ini adalah; gambarannya seperti sesuatu yang berjalan dengan cepat.*


(( ※ )) Tidak ada seorangpun yang sanggup menghadangnya sementara kita ini adalah orang yang menggantungkan diri pada dakwah ini (as-Salafiyyah, pen).


(•) *Kalau lemah kita menggantungkan diri, apalagi kalau lepas, kita akan ditinggal oleh dakwah yang sedang berjalan ini.*


Rahimani wa rahimakumullahu jami‘an.”


📚 [#SedikitFaedah dari Al-Ustadz Abdurrahman bin Rawiyah (Lombok) hafizhahullah]


⏩ Url: bit.ly/Fw390806

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net


📚 // Sumber:

(➊) Channel Telegram @ForumSalafy // Dari: bit.ly/2ndVJNF

(➋) Cuplikan dari Audio kajian Ilmiyah KL-JB, Malaysia Sya’ban 1434H


*•══════════════════════•*


📮 *Repost by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*

_Grup Dakwah Inspirasi dan Motivasi_


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

KAJIAN HARIAN

☝🏻📜 *KITA YANG BUTUH DAKWAH BUKAN DAKWAH YANG MEMBUTUHKAN KITA MAKA KHAWATIRKANLAH DIRI-DIRI KITA SENDIRI*


(➊) ❱ Asy-Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah


📖 { الحق باق والدين منصور بنا أو بغيرنا والخوف علينا نحن }


❒ “Kebenaran akan tetap ada dan agama ini akan ditolong, dengan perantaraan kita atau selain kita.


(( ※ )) Yang dikhawatirkan justru diri kita sendiri (apakah akan istiqamah di atas agama ini atau tidak, -pent.).”


// •• // •• // •• //


(➋) ❱ Asy-Syaikh Muqbil al-Wadi'iy rahimahullah menggambarkan:


❒ *“Dakwah ini adalah; gambarannya seperti sesuatu yang berjalan dengan cepat.*


(( ※ )) Tidak ada seorangpun yang sanggup menghadangnya sementara kita ini adalah orang yang menggantungkan diri pada dakwah ini (as-Salafiyyah, pen).


(•) *Kalau lemah kita menggantungkan diri, apalagi kalau lepas, kita akan ditinggal oleh dakwah yang sedang berjalan ini.*


Rahimani wa rahimakumullahu jami‘an.”


📚 [#SedikitFaedah dari Al-Ustadz Abdurrahman bin Rawiyah (Lombok) hafizhahullah]


⏩ Url: bit.ly/Fw390806

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net


📚 // Sumber:

(➊) Channel Telegram @ForumSalafy // Dari: bit.ly/2ndVJNF

(➋) Cuplikan dari Audio kajian Ilmiyah KL-JB, Malaysia Sya’ban 1434H


*•══════════════════════•*


📮 *Repost by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*

_Grup Dakwah Inspirasi dan Motivasi_


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

0 komentar:

‌🍂 *AR-RAHMAN* 🍂

🌷Ahad, 05 Agustus 2018 🌷


*Larangan Mencela Mayit*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

📖﷽

Allah Subhanahu Wa Ta'Ala berfirman : 


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ  وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِ ۗ  بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِ  ۚ  وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ


*"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).* Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

(Q.S. Al-Hujurat [49]:11)


☘ Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha dia berkata : Rasulullah shallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: 


لاَ تَسُبُّوا الأَمْوَاتَ فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا.


*"Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal dunia karena mereka telah sampai kepada apa yang telah mereka kerjakan (dari kebaikan maupun keburukan)."* (H.R. Al-Bukhari no.1306)


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

🌿Al-Izzah FP UIR Pekanbaru

📖Ar-Rahman Team

✉Telegram Channel:

https://t.me/ArRahmanTeam

AYAT HARIAN

‌🍂 *AR-RAHMAN* 🍂

🌷Ahad, 05 Agustus 2018 🌷


*Larangan Mencela Mayit*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

📖﷽

Allah Subhanahu Wa Ta'Ala berfirman : 


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ  وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِ ۗ  بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِ  ۚ  وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ


*"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).* Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

(Q.S. Al-Hujurat [49]:11)


☘ Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha dia berkata : Rasulullah shallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: 


لاَ تَسُبُّوا الأَمْوَاتَ فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا.


*"Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal dunia karena mereka telah sampai kepada apa yang telah mereka kerjakan (dari kebaikan maupun keburukan)."* (H.R. Al-Bukhari no.1306)


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

🌿Al-Izzah FP UIR Pekanbaru

📖Ar-Rahman Team

✉Telegram Channel:

https://t.me/ArRahmanTeam

0 komentar:


⏰🔸🌾 *NASIHAT UNTUK HATI YANG LALAI*


🔸 Berkata Asy Syaikh Sholeh As Suhaimiy -hafidhohulloh- :


🌌🌄 Manusia ditimpa musibah diwaktu siang dan malam, dengan 3 musibah.


Yang terkadang dia tidak menghiraukannya :


*Umurnya yang terus berkurang setiap harinya.*


Namun berkurangnya umur tidak dia hiraukan, ketika berkurang sedikit saja dari hartanya ia pun akan terus memikirkannya.


🔰 Dalam keadaan :

_*”Harta bisa diganti, sedangkan umur tidak ada gantinya.”*_


*Setiap hari manusia memakan dari rizki Allah.*


Apabila dari sesuatu yang halal maka akan ditanya (dimintai pertanggung jawabannya) oleh Allah, jika itu dari sesuatu yang haram maka akan ada hukuman atas perbuatannya.


🔎📃 *Sementara seseorang tidak mengetahui akhir dari hisab, perhitungan amalnya.*


Setiap hari ia semakin mendekat kepada negeri akhirat dan semakin menjauh dari dunia.


Maka sungguh celaka, ia tidak bersungguh-sungguh meraih negeri akhirat yang kekal sebagaimana kesungguhannya dalam mengejar dunia yang fana.


🌷🔸💥 *Dalam keadaan ia tidak mengetahui apakah tempat kembalinya adalah Al Jannah yang tinggi ataukah An Naar yang sangat panas.*


“اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا ولا إلى النار مصيرنا واجعل الجنة هي دارنا.”


_”Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia cita-cita terbesar kami, tidak pula akhir pengetahuan kami. Janganlah Engkau jadikan an naar tempat kembali kami, jadikanlah al jannah tempat tinggal kami.”_


❕ Tatkala engkau mengumpulkan dunia, engkau berusaha untuk merealisasikan angan-anganmu niscaya engkau tidak akan mendapati angan-angan yang lebih indah dari pada angan-angan (cita-cita) Nabi Yusuf ‘alaihis sallam :


(تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ) يوسف : ١٠١


_*”Yaa Allah, matikanlah aku dalam keadaan islam dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang yang sholeh.”*_ (Surat Yusuf : 101)


🚩💥 Sungguh saya sangat sedih tatkala membaca ucapannya Ibnu Utsaimin -Rahimahullohu- :


“إذا رأيت نفسك متكاسلا عن الطاعة، فاحذر أن يكون الله قد كره طاعتك”


_*”Apabila engkau memandang dirimu malas dalam melaksanakan ketaatan (kepada Allah), maka hati-hatilah kemungkinan Allah tidak suka ketaatanmu.”*_


Allah Ta’ala berfirman :


ْ(كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ) التوبة : ٤٦.


_”Akan tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah pun melemahkan keinginan mereka.”_ (At Taubah : 46)


■◎■◎■◎■


*•══════════════════════•*


📮 *Repost by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*

_Grup Dakwah Inspirasi dan Motivasi_


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

RENUNGAN ISLAM


⏰🔸🌾 *NASIHAT UNTUK HATI YANG LALAI*


🔸 Berkata Asy Syaikh Sholeh As Suhaimiy -hafidhohulloh- :


🌌🌄 Manusia ditimpa musibah diwaktu siang dan malam, dengan 3 musibah.


Yang terkadang dia tidak menghiraukannya :


*Umurnya yang terus berkurang setiap harinya.*


Namun berkurangnya umur tidak dia hiraukan, ketika berkurang sedikit saja dari hartanya ia pun akan terus memikirkannya.


🔰 Dalam keadaan :

_*”Harta bisa diganti, sedangkan umur tidak ada gantinya.”*_


*Setiap hari manusia memakan dari rizki Allah.*


Apabila dari sesuatu yang halal maka akan ditanya (dimintai pertanggung jawabannya) oleh Allah, jika itu dari sesuatu yang haram maka akan ada hukuman atas perbuatannya.


🔎📃 *Sementara seseorang tidak mengetahui akhir dari hisab, perhitungan amalnya.*


Setiap hari ia semakin mendekat kepada negeri akhirat dan semakin menjauh dari dunia.


Maka sungguh celaka, ia tidak bersungguh-sungguh meraih negeri akhirat yang kekal sebagaimana kesungguhannya dalam mengejar dunia yang fana.


🌷🔸💥 *Dalam keadaan ia tidak mengetahui apakah tempat kembalinya adalah Al Jannah yang tinggi ataukah An Naar yang sangat panas.*


“اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا ولا إلى النار مصيرنا واجعل الجنة هي دارنا.”


_”Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia cita-cita terbesar kami, tidak pula akhir pengetahuan kami. Janganlah Engkau jadikan an naar tempat kembali kami, jadikanlah al jannah tempat tinggal kami.”_


❕ Tatkala engkau mengumpulkan dunia, engkau berusaha untuk merealisasikan angan-anganmu niscaya engkau tidak akan mendapati angan-angan yang lebih indah dari pada angan-angan (cita-cita) Nabi Yusuf ‘alaihis sallam :


(تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ) يوسف : ١٠١


_*”Yaa Allah, matikanlah aku dalam keadaan islam dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang yang sholeh.”*_ (Surat Yusuf : 101)


🚩💥 Sungguh saya sangat sedih tatkala membaca ucapannya Ibnu Utsaimin -Rahimahullohu- :


“إذا رأيت نفسك متكاسلا عن الطاعة، فاحذر أن يكون الله قد كره طاعتك”


_*”Apabila engkau memandang dirimu malas dalam melaksanakan ketaatan (kepada Allah), maka hati-hatilah kemungkinan Allah tidak suka ketaatanmu.”*_


Allah Ta’ala berfirman :


ْ(كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ) التوبة : ٤٦.


_”Akan tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah pun melemahkan keinginan mereka.”_ (At Taubah : 46)


■◎■◎■◎■


*•══════════════════════•*


📮 *Repost by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*

_Grup Dakwah Inspirasi dan Motivasi_


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

0 komentar:

💎🔰 *Antara Berbakti Kepada Orangtua dan Taat Kepada Suami*


https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC


( 📝 ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah)


▶ Memilih antara menuruti keinginan suami atau tunduk kepada perintah orangtua merupakan dilema yang banyak dialami kaum wanita yang telah menikah. Bagaimana Islam mendudukkan perkara ini?


🌹 Seorang wanita apabila telah menikah maka suaminya lebih berhak terhadap dirinya daripada kedua orangtuanya. Sehingga ia lebih wajib menaati suaminya. Allah berfirman:


“Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada (bepergian) dikarenakan Allah telah memelihara mereka…”

(An-Nisa’: 34)


Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda dalam haditsnya:


الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ


“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan (menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu {1}.”


Dalam Shahih Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:


إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ


“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan {2}.”


Dalam Sunan At-Tirmidzi dari Ummu Salamah, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:


أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا رَاضٍ عَنْهَا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ


“Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya ia akan masuk surga.”


At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan {3}.”


Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi was sallam, Beliau bersabda:


لَوْ كُنْتُ آمِرًا لِأَحَدٍ أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا


“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”


Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits ini hasan {4}.” Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dan lafadznya:


لَأَمَرْتُ النِّسَاءَ أَنْ يَسْجُدْنَ لِأَزْوَاجِهِنَّ، لِمَا جَعَلَ اللهُ عَلَيْهِنَّ مِنَ الْحُقُوْقِ


“…niscaya aku perintahkan para istri untuk sujud kepada suami mereka dikarenakan kewajiban-kewajiban sebagai istri yang Allah bebankan atas mereka.”

{5}


Dalam Al-Musnad dari Anas bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:


لاَ يَصْلُحُ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ، وَلَوْ صَلَحَ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا مِنْ عِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا، وَاَّلذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ كَانَ مِنْ قَدَمِهِ إِلَى مَفْرَقِ رَأْسِهِ قَرْحَةً تَجْرِي بِالْقَيْحِ وَالصَّدِيْدِ، ثُمَّ اسْتَقْبَلَتْهُ فَلحسَتْهُ مَا أَدّّتْ حَقَّهُ


“Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas/boleh bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suaminya terhadapnya. Demi Zat yang jiwaku berada di tangannya, seandainya pada telapak kaki sampai belahan rambut suaminya ada luka/borok yang mengucurkan nanah bercampur darah, kemudian si istri menghadap suaminya lalu menjilati luka/borok tersebut niscaya ia belum purna menunaikan hak suaminya.”

{6}


🌎 Selengkapnya baca disini: http://asysyariah.com/antara-berbakti-kepada-orangtua-dan-taat-kepada-suami/


————💎————🔑 Arsip Fawaid Ilmiyah:

https://telegram.me/fawaidsolo

————💎————


🌎 https://www.fawaidsolo.com

╚═══════🔎📚


*•══════════════════════•*


📮 *Repost by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*

_Grup Dakwah Inspirasi dan Motivasi_


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

KAJIAN HARIAN

💎🔰 *Antara Berbakti Kepada Orangtua dan Taat Kepada Suami*


https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC


( 📝 ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah)


▶ Memilih antara menuruti keinginan suami atau tunduk kepada perintah orangtua merupakan dilema yang banyak dialami kaum wanita yang telah menikah. Bagaimana Islam mendudukkan perkara ini?


🌹 Seorang wanita apabila telah menikah maka suaminya lebih berhak terhadap dirinya daripada kedua orangtuanya. Sehingga ia lebih wajib menaati suaminya. Allah berfirman:


“Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada (bepergian) dikarenakan Allah telah memelihara mereka…”

(An-Nisa’: 34)


Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda dalam haditsnya:


الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ


“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan (menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu {1}.”


Dalam Shahih Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:


إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ


“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan {2}.”


Dalam Sunan At-Tirmidzi dari Ummu Salamah, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:


أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا رَاضٍ عَنْهَا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ


“Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya ia akan masuk surga.”


At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan {3}.”


Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi was sallam, Beliau bersabda:


لَوْ كُنْتُ آمِرًا لِأَحَدٍ أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا


“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”


Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits ini hasan {4}.” Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dan lafadznya:


لَأَمَرْتُ النِّسَاءَ أَنْ يَسْجُدْنَ لِأَزْوَاجِهِنَّ، لِمَا جَعَلَ اللهُ عَلَيْهِنَّ مِنَ الْحُقُوْقِ


“…niscaya aku perintahkan para istri untuk sujud kepada suami mereka dikarenakan kewajiban-kewajiban sebagai istri yang Allah bebankan atas mereka.”

{5}


Dalam Al-Musnad dari Anas bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:


لاَ يَصْلُحُ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ، وَلَوْ صَلَحَ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا مِنْ عِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا، وَاَّلذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ كَانَ مِنْ قَدَمِهِ إِلَى مَفْرَقِ رَأْسِهِ قَرْحَةً تَجْرِي بِالْقَيْحِ وَالصَّدِيْدِ، ثُمَّ اسْتَقْبَلَتْهُ فَلحسَتْهُ مَا أَدّّتْ حَقَّهُ


“Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas/boleh bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suaminya terhadapnya. Demi Zat yang jiwaku berada di tangannya, seandainya pada telapak kaki sampai belahan rambut suaminya ada luka/borok yang mengucurkan nanah bercampur darah, kemudian si istri menghadap suaminya lalu menjilati luka/borok tersebut niscaya ia belum purna menunaikan hak suaminya.”

{6}


🌎 Selengkapnya baca disini: http://asysyariah.com/antara-berbakti-kepada-orangtua-dan-taat-kepada-suami/


————💎————🔑 Arsip Fawaid Ilmiyah:

https://telegram.me/fawaidsolo

————💎————


🌎 https://www.fawaidsolo.com

╚═══════🔎📚


*•══════════════════════•*


📮 *Repost by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*

_Grup Dakwah Inspirasi dan Motivasi_


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

0 komentar:

📖﷽ 


*SIFAT-SIFAT SYAITAN DARI JENIS MANUSIA*


_Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin Rahimahullah_


((📢 *Pertanyaan:* Wahai Syaikh -semoga Alloh menjaga anda-, Anda telah menjelaskan kepada kami tentang syaithan-syaithan dari kalangan jin. Lalu bagaimana seseorang bisa mengetahui syaitan dari jenis manusia? dan bagaimana membedakannya di antara manusia? Bagaimana pula cara memperingatkan darinya? Serta bagaimana sikap kita dalam bergaul dengannya?


✍🏻 *Jawaban:*


Setiap orang yang memerintahkanmu untuk berbuat kejelekan dan perbuatan keji, serta melarangmu dari berbuat kebaikan dan istiqomah *MAKA ITULAH SYAITHAN.*


Ini sebagaimana dalam firman Allah Tabaraka wa ta’ala :


(وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ( النور : ٢١.


_“Dan barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaithan, maka sesungguhnya dia (syaithan) memerintahkan kepada perbuatan keji dan kemungkaran.”_ (An Nuur : 21)


Dan juga firman Alloh ta’ala :


(إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ( المائدة : ٩١.


_”Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat.”_ (Al Maidah : 91)


Maka setiap orang yang memerintahkanmu untuk berbuat kejelekan dan kemungkaran, serta menghalangimu dari berdzikir kepadaAlloh dan sholat. *MAKA DIA SYAITHAN.*


*Penanya: Walaupun itu kedua orang tuanya?*


*Syaikh:* Walaupun itu kedua orang tuamu.


Namun bersemangatlah untuk menasihati keduanya.


Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :


((فلأن يهي الله بك رجلا خير لك من حمر النعم))


_*“Dan seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang karena sebab dirimu, maka itu lebih baik bagimu dari pada onta merah.”*_


Dan kebanyakan manusia terkadang memerintahkan apa yang mereka anggap kebaikan, dalam keadaan mereka tidak mengetahuinya.


🌐 Sumber: Silsilah Liqoat babil Maftuh (Liqo 67).


✅ Alih bahasa : Ibrohim Abu Kaysa


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

KAJIAN HARIAN

📖﷽ 


*SIFAT-SIFAT SYAITAN DARI JENIS MANUSIA*


_Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin Rahimahullah_


((📢 *Pertanyaan:* Wahai Syaikh -semoga Alloh menjaga anda-, Anda telah menjelaskan kepada kami tentang syaithan-syaithan dari kalangan jin. Lalu bagaimana seseorang bisa mengetahui syaitan dari jenis manusia? dan bagaimana membedakannya di antara manusia? Bagaimana pula cara memperingatkan darinya? Serta bagaimana sikap kita dalam bergaul dengannya?


✍🏻 *Jawaban:*


Setiap orang yang memerintahkanmu untuk berbuat kejelekan dan perbuatan keji, serta melarangmu dari berbuat kebaikan dan istiqomah *MAKA ITULAH SYAITHAN.*


Ini sebagaimana dalam firman Allah Tabaraka wa ta’ala :


(وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ( النور : ٢١.


_“Dan barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaithan, maka sesungguhnya dia (syaithan) memerintahkan kepada perbuatan keji dan kemungkaran.”_ (An Nuur : 21)


Dan juga firman Alloh ta’ala :


(إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ( المائدة : ٩١.


_”Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat.”_ (Al Maidah : 91)


Maka setiap orang yang memerintahkanmu untuk berbuat kejelekan dan kemungkaran, serta menghalangimu dari berdzikir kepadaAlloh dan sholat. *MAKA DIA SYAITHAN.*


*Penanya: Walaupun itu kedua orang tuanya?*


*Syaikh:* Walaupun itu kedua orang tuamu.


Namun bersemangatlah untuk menasihati keduanya.


Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :


((فلأن يهي الله بك رجلا خير لك من حمر النعم))


_*“Dan seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang karena sebab dirimu, maka itu lebih baik bagimu dari pada onta merah.”*_


Dan kebanyakan manusia terkadang memerintahkan apa yang mereka anggap kebaikan, dalam keadaan mereka tidak mengetahuinya.


🌐 Sumber: Silsilah Liqoat babil Maftuh (Liqo 67).


✅ Alih bahasa : Ibrohim Abu Kaysa


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

0 komentar:

•••●✿❁ 🔴  *﷽*  🔴 ❁✿​●•••


*KAMIS*

📆 28 Syawal 1439 H

📆 12 Juli 2018 M

        

*_Assalaamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh_*


Sahabat Kajian Sunnah yang إِنْ شَاءَ اللّهُ Di Rahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


Mari kita buka hari ini dengan membaca 

                   *BISMILLAH*


┏🔰🔰━━━━━﷽┓

          *Kajian*

         *📜 Tauhid*

┗﷽━━━━━🔰🔰┛


📚 *HIDAYAH DAN KEAMANAN BAGI MEREKA YANG MEMURNIKAN TAUHIDNYA*


                    ●┈»̶•̵̌✽ஜ 6⃣ ஜ✽•̵̌«̶┈●


Allah Ta’ala berfirman :


الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ


📖 “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al-An’âm: 82]


Allah Subhânahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa orang-orang yang ikhlas dalam beribadah hanya kepada Allah semata dan tidak menodai tauhidnya dengan kesyirikan, merekalah orang-orang yang mendapatkan keamanan dari rasa takut dan hal-hal yang tidak menyenangkan pada hari kiamat. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk untuk berjalan di atas jalan yang lurus di dunia.


📜 Faedah Ayat


➡1.​ Keutamaan tauhid dan buah (tauhid) yang dapat dipetik di dunia dan di akhirat.


➡2. Bahwa syirik adalah kezhaliman yang membatalkan keimanan kepada Allah jika berupa syirik besar, dan mengurangi keimanan jika berupa syirik kecil.


➡3.​ Bahwa syirik adalah dosa yang tidak diampuni.​


➡4.​ Kesyirikan mengakibatkan ketakutan di dunia dan di akhirat.


📗[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]


✒ Editor : *Admin Kajian Tauhid*


♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.


•┈┈••••○○❁🍃🌸🍃❁○○••••┈┈•


*Wallahu waliyyut taufiq, hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.*


•┈┈••••○○❁🍃📚🍃❁○○••••┈┈•


*بارك الله فيكم*


•┈┈•••○○❁🌿❁○○•••┈┈•

KAJIAN HARIAN

•••●✿❁ 🔴  *﷽*  🔴 ❁✿​●•••


*KAMIS*

📆 28 Syawal 1439 H

📆 12 Juli 2018 M

        

*_Assalaamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh_*


Sahabat Kajian Sunnah yang إِنْ شَاءَ اللّهُ Di Rahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


Mari kita buka hari ini dengan membaca 

                   *BISMILLAH*


┏🔰🔰━━━━━﷽┓

          *Kajian*

         *📜 Tauhid*

┗﷽━━━━━🔰🔰┛


📚 *HIDAYAH DAN KEAMANAN BAGI MEREKA YANG MEMURNIKAN TAUHIDNYA*


                    ●┈»̶•̵̌✽ஜ 6⃣ ஜ✽•̵̌«̶┈●


Allah Ta’ala berfirman :


الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ


📖 “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al-An’âm: 82]


Allah Subhânahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa orang-orang yang ikhlas dalam beribadah hanya kepada Allah semata dan tidak menodai tauhidnya dengan kesyirikan, merekalah orang-orang yang mendapatkan keamanan dari rasa takut dan hal-hal yang tidak menyenangkan pada hari kiamat. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk untuk berjalan di atas jalan yang lurus di dunia.


📜 Faedah Ayat


➡1.​ Keutamaan tauhid dan buah (tauhid) yang dapat dipetik di dunia dan di akhirat.


➡2. Bahwa syirik adalah kezhaliman yang membatalkan keimanan kepada Allah jika berupa syirik besar, dan mengurangi keimanan jika berupa syirik kecil.


➡3.​ Bahwa syirik adalah dosa yang tidak diampuni.​


➡4.​ Kesyirikan mengakibatkan ketakutan di dunia dan di akhirat.


📗[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]


✒ Editor : *Admin Kajian Tauhid*


♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.


•┈┈••••○○❁🍃🌸🍃❁○○••••┈┈•


*Wallahu waliyyut taufiq, hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.*


•┈┈••••○○❁🍃📚🍃❁○○••••┈┈•


*بارك الله فيكم*


•┈┈•••○○❁🌿❁○○•••┈┈•

0 komentar:

*Boleh Makan dan Minum Sambil Berdiri*

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC


✍🏻 Penulis,

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc


✍🏻📖

Dalam masalah ini, sebagian orang bersikap terlalu keras. Demikian sikap kami pula di masa silam. Namun setelah mengkaji dan melihat serta menimbang dalil ternyata dapat disimpulkan bahwa minum dan makan sambil berdiri sah-sah saja, artinya boleh. Karena dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri dan keadaan lain sambil duduk. Intinya, ada kelonggaran dalam hal ini.


*Tetapi afdholnya dan lebih selamat adalah sambil duduk.*


Kami awali pembahasan ini dengan melihat beberapa dalil yang menyebutkan larangan makan dan minum sambil berdiri, setelah itu dalil yang menyebutkan bolehnya. Lalu kita akan melihat bagaimana sikap para ulama dalam memandang dalil-dalil tersebut.


 *Dalil Larangan*


✍🏻Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,


أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا


_“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.”_ *(HR. Muslim no. 2024).*


✍🏻 Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,


عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا


_“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.”_ *(HR. Muslim no. 2024).* Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada minum.


✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ


_“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.”_ *(HR. Muslim no. 2026)*


*Dalil Pembolehan*


✍🏻 Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata,


سَقَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ قَائِمًا


_“Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.”_ *(HR. Bukhari no. 1637 dan Muslim no. 2027)*


✍🏻 Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata,


كُنَّا نَأْكُلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَمْشِى وَنَشْرَبُ وَنَحْنُ قِيَامٌ


_“Kami dahulu pernah makan di masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- sambil berjalan dan kami minum sambil berdiri.”_ *(HR. Tirmidzi no. 1880 dan Ibnu Majah no. 3301. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).* Dalil ini bahkan menyatakan makan sambil berjalan.


✍🏻 Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata,


رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَشْرَبُ قَائِمًا وَقَاعِدًا


_“Aku pernah melihat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- minum sambil berdiri, begitu pula pernah dalam keadaan duduk.”_ *(HR. Tirmidzi no. 1883 dan beliau mengatakan hadits ini hasan shahih)*


*Menyikapi Dalil*


✍🏻 Al Maziri rahimahullah berkata,


قَالَ الْمَازِرِيّ : اِخْتَلَفَ النَّاس فِي هَذَا ، فَذَهَبَ الْجُمْهُور إِلَى الْجَوَاز ، وَكَرِهَهُ قَوْم


_“Para ulama berselisih pendapat tentang masalah ini. Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat boleh (makan dan minum sambil berdiri). Sebagian lainnya menyatakan makruh (terlarang).”_ *(Lihat Fathul Bari, 10: 82)*


✍🏻 Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata,


بَلْ الصَّوَاب أَنَّ النَّهْي فِيهَا مَحْمُول عَلَى التَّنْزِيه ، وَشُرْبه قَائِمًا لِبَيَانِ الْجَوَاز ، وَأَمَّا مَنْ زَعَمَ نَسْخًا أَوْ غَيْره فَقَدْ غَلِطَ ، فَإِنَّ النَّسْخ لَا يُصَار إِلَيْهِ مَعَ إِمْكَان الْجَمْع لَوْ ثَبَتَ التَّارِيخ ، وَفِعْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِبَيَانِ الْجَوَاز لَا يَكُون فِي حَقّه مَكْرُوهًا أَصْلًا ، فَإِنَّهُ كَانَ يَفْعَل الشَّيْء لِلْبَيَانِ مَرَّة أَوْ مَرَّات ، وَيُوَاظِب عَلَى الْأَفْضَل ، وَالْأَمْر بِالِاسْتِقَاءَةِ مَحْمُول عَلَى الِاسْتِحْبَاب ، فَيُسْتَحَبّ لِمَنْ شَرِبَ قَائِمًا أَنْ يَسْتَقِيء لِهَذَا الْحَدِيث الصَّحِيح الصَّرِيح ، فَإِنَّ الْأَمْر إِذَا تَعَذَّرَ حَمْله عَلَى الْوُجُوب حُمِلَ عَلَى الِاسْتِحْبَاب


_“Yang tepat adalah larangan Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengenai minum sambil berdiri dibawa ke makna makruh tanzih. Sedangkan dalil yang menyatakan beliau minum sambil berdiri menunjukkan bolehnya. Adapun yang mengklaim bahwa adanya naskh (penghapusan hukum) atau semacamnya, maka itu keliru. Tidak perlu kita beralih ke naskh (penggabungan dalil) ketika masih memungkinkan untuk menggabungkan dalil yang ada meskipun telah adanya tarikh (diketahui dalil yang dahulu dan belakangan). Perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri menunjukkan bolehnya karena tidak mungkin kita katakan beliau melakukan yang makruh. Beliau kadang melakukan sesuatu sekali atau berulang kali dalam rangka untuk menjelaskan (suatu hukum). Dan kadang beliau merutinkan sesuatu untuk menunjukkan afdholiyah (sesuatu yang lebih utama). Sedangkan dalil yang memerintahkan untuk memuntahkan ketika seseorang minum sambil berdiri menunjukkan perintah istihbab (sunnah, bukan wajib). Artinya, disunnahkan bagi yang minum sambil berdiri untuk memuntahkan yang diminum berdasarkan penunjukkan tegas dari hadits yang shahih ini. Karena jika sesuatu tidak mampu dibawa ke makna wajib, maka dibawa ke makna istihbab (sunnah).”_ *(Fathul Bari, 10: 82)*


Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan,


وَالصَّوَاب فِيهَا أَنَّ النَّهْي فِيهَا مَحْمُول عَلَى كَرَاهَة التَّنْزِيه . وَأَمَّا شُرْبه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَبَيَان لِلْجَوَازِ ، فَلَا إِشْكَال وَلَا تَعَارُض


_“Yang tepat dalam masalah ini, larangan minum sambil berdiri dibawa ke makna makruh tanzih (bukan haram). Adapun hadits yang menunjukkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri, itu menunjukkan bolehnya. Sehingga tidak ada kerancuan dan pertentangan sama sekali antara dalil-dalil yang ada.”_ *(Syarh Muslim, 13: 195)*


✍🏻 Penulis ‘Aunul Ma’bud berkata,


وَقَدْ أَشْكَلَ عَلَى بَعْضهمْ وَجْه التَّوْفِيق بَيْن هَذِهِ الْأَحَادِيث وَأَوَّلُوا فِيهَا بِمَا لَا جَدْوَى فِي نَقْله ، وَالصَّوَاب فِيهَا أَنَّ النَّهْي مَحْمُول عَلَى كَرَاهَة التَّنْزِيه ، وَأَمَّا شُرْبه قَائِمًا فَبَيَان لِلْجَوَازِ ، وَأَمَّا مَنْ زَعَمَ النَّسْخ أَوْ الضَّعْف فَقَدْ غَلِطَ غَلَطًا فَاحِشًا . وَكَيْف يُصَار إِلَى النَّسْخ مَعَ إِمْكَان الْجَمْع بَيْنهمَا لَوْ ثَبَتَ التَّارِيخ ، وَأَنَّى لَهُ بِذَلِكَ وَإِلَى الْقَوْل بِالضَّعْفِ مَعَ صِحَّة الْكُلّ .


_“Sebagian orang bingung bagaimana cara mengkompromikan dalil-dalil yang ada sampai-sampai mentakwil (menyelewengkan makna) sebagian dalil. Yang tepat, dalil larangan dibawa ke makna makruh tanzih. Sedangkan dalil yang menunjukkan minum sambil berdiri menunjukkan bolehnya. Adapun sebagian orang yang mengklaim adanya penghapusan (naskh) pada dalil atau adanya dalil yang dho’if (lemah), maka itu keliru. Bagaimana mungkin kita katakan adanya naskh (penghapusan) dilihat dari tarikh (adanya dalil yang dahulu dan ada yang belakangan) sedangkan dalil-dalil yang ada masih mungkin dijamak (digabungkan)? Bagaimana kita katakan dalil yang ada itu dho’if (lemah), padahal semua dalil yang menjelaskan hal tersebut shahih?”_ *(‘Aunul Ma’bud, 10: 131)*


Catatan: Sebagian orang mengatakan bahwa minum air zam-zam disunnahkan sambil berdiri berdasarkan riwayat-riwayat yang telah disebutkan di atas. Anggapan ini tidaklah tepat karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum zam-zam sambil berdiri menunjukkan kebolehkan saja agar orang tidak menganggapnya terlarang. Jadi yang beliau lakukan bukanlah suatu yang sunnah atau sesuatu yang dianjurkan. Sebagaimana dikatakan Al Bajuri dalam Hasyiyah Asy Syamail,


وإنما شرب (ص) وهو قائم، مع نهيه عنه، لبيان الجواز، ففعله ليس مكروها في حقه، بل واجب، فسقط قول بعضهم إنه يسن الشرب من زمزم قائما اتباعا له


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri. Padahal di sisi lain beliau melarangnya. Perbuatan minum sambil berdiri tadi menunjukkan bolehnya. Jadi yang beliau lakukan  bukanlah makruh dari sisi beliau, bahkan bisa jadi wajib (untuk menjelaskan pada umat akan bolehnya). Sehingga gugurlah pendapat sebagian orang yang menyatakan disunnahkan minun air zam-zam sambil berdiri dalam rangka ittiba’ (mencontoh) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. *(Dinukil dari I’anatuth Tholibin, 3: 417)*


🍵🍱 *Amannya: Makan dan Minum Sambil Duduk*


Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah diajukan pertanyaan, “Sebagian hadits nabawiyah menjelaskan larangan makan dan minum sambil berdiri. Sebagian hadits lain memberikan keluasan untuk makan dan minum sambil berdiri. Apakah ini berarti kita tidak boleh makan dan minum sambil berdiri? Atau kita harus makan dan minum sambil duduk? Hadits mana yang lebih baik untuk diikuti?”


*Syaikh rahimahullah menjawab:*


Hadits-hadits yang membicarakan masalah ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu melarang minum sambil berdiri, dan makan semisal itu. Ada pula hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan beliau minum sambil berdiri.  Masalah ini ada kelonggaran dan hadits yang membicarakan itu semua shahih, walhamdulillah. Sedangkan larangan yang ada menunjukkan makruh. Jika seseorang butuh makan sambil berdiri atau minum dengan berdiri, maka tidaklah masalah. Ada hadits shahih yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil duduk dan berdiri. Jadi sekali lagi jika butuh, maka tidaklah masalah makan dan minum sambil berdiri. Namun jika dilakukan sambil duduk, itu yang lebih utama.


Ada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri. Ada pula hadits dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan duduk.


Intinya, masalah ini ada kelonggaran. Namun jika minum dan makan sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil berdiri tidaklah masalah, begitu pula makan sambil berdiri sah-sah saja. (Sumber fatwa: http://www.binbaz.org.sa/mat/3415)


Kami dapat simpulkan bahwa minum sambil berdiri itu boleh. Hal ini disamakan dengan makan sebagaimana keterangan dari Syaikh Ibnu Baz di atas. Namun kita tetap minum atau makan dalam keadaan duduk dalam rangka kehati-hatian mengingat dalil yang melarang keras minum sambil berdiri.


Wallahu a’lam bish showwab. Wallahu waliyyut taufiq fil ‘ilmi wal ‘amal


📖 Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/2478-boleh-makan-dan-minum-sambil-berdiri.html


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

KAJIAN HARIAN

*Boleh Makan dan Minum Sambil Berdiri*

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC


✍🏻 Penulis,

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc


✍🏻📖

Dalam masalah ini, sebagian orang bersikap terlalu keras. Demikian sikap kami pula di masa silam. Namun setelah mengkaji dan melihat serta menimbang dalil ternyata dapat disimpulkan bahwa minum dan makan sambil berdiri sah-sah saja, artinya boleh. Karena dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri dan keadaan lain sambil duduk. Intinya, ada kelonggaran dalam hal ini.


*Tetapi afdholnya dan lebih selamat adalah sambil duduk.*


Kami awali pembahasan ini dengan melihat beberapa dalil yang menyebutkan larangan makan dan minum sambil berdiri, setelah itu dalil yang menyebutkan bolehnya. Lalu kita akan melihat bagaimana sikap para ulama dalam memandang dalil-dalil tersebut.


 *Dalil Larangan*


✍🏻Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,


أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا


_“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.”_ *(HR. Muslim no. 2024).*


✍🏻 Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,


عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا


_“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.”_ *(HR. Muslim no. 2024).* Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada minum.


✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ


_“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.”_ *(HR. Muslim no. 2026)*


*Dalil Pembolehan*


✍🏻 Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata,


سَقَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ قَائِمًا


_“Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.”_ *(HR. Bukhari no. 1637 dan Muslim no. 2027)*


✍🏻 Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata,


كُنَّا نَأْكُلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَمْشِى وَنَشْرَبُ وَنَحْنُ قِيَامٌ


_“Kami dahulu pernah makan di masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- sambil berjalan dan kami minum sambil berdiri.”_ *(HR. Tirmidzi no. 1880 dan Ibnu Majah no. 3301. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).* Dalil ini bahkan menyatakan makan sambil berjalan.


✍🏻 Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata,


رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَشْرَبُ قَائِمًا وَقَاعِدًا


_“Aku pernah melihat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- minum sambil berdiri, begitu pula pernah dalam keadaan duduk.”_ *(HR. Tirmidzi no. 1883 dan beliau mengatakan hadits ini hasan shahih)*


*Menyikapi Dalil*


✍🏻 Al Maziri rahimahullah berkata,


قَالَ الْمَازِرِيّ : اِخْتَلَفَ النَّاس فِي هَذَا ، فَذَهَبَ الْجُمْهُور إِلَى الْجَوَاز ، وَكَرِهَهُ قَوْم


_“Para ulama berselisih pendapat tentang masalah ini. Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat boleh (makan dan minum sambil berdiri). Sebagian lainnya menyatakan makruh (terlarang).”_ *(Lihat Fathul Bari, 10: 82)*


✍🏻 Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata,


بَلْ الصَّوَاب أَنَّ النَّهْي فِيهَا مَحْمُول عَلَى التَّنْزِيه ، وَشُرْبه قَائِمًا لِبَيَانِ الْجَوَاز ، وَأَمَّا مَنْ زَعَمَ نَسْخًا أَوْ غَيْره فَقَدْ غَلِطَ ، فَإِنَّ النَّسْخ لَا يُصَار إِلَيْهِ مَعَ إِمْكَان الْجَمْع لَوْ ثَبَتَ التَّارِيخ ، وَفِعْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِبَيَانِ الْجَوَاز لَا يَكُون فِي حَقّه مَكْرُوهًا أَصْلًا ، فَإِنَّهُ كَانَ يَفْعَل الشَّيْء لِلْبَيَانِ مَرَّة أَوْ مَرَّات ، وَيُوَاظِب عَلَى الْأَفْضَل ، وَالْأَمْر بِالِاسْتِقَاءَةِ مَحْمُول عَلَى الِاسْتِحْبَاب ، فَيُسْتَحَبّ لِمَنْ شَرِبَ قَائِمًا أَنْ يَسْتَقِيء لِهَذَا الْحَدِيث الصَّحِيح الصَّرِيح ، فَإِنَّ الْأَمْر إِذَا تَعَذَّرَ حَمْله عَلَى الْوُجُوب حُمِلَ عَلَى الِاسْتِحْبَاب


_“Yang tepat adalah larangan Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengenai minum sambil berdiri dibawa ke makna makruh tanzih. Sedangkan dalil yang menyatakan beliau minum sambil berdiri menunjukkan bolehnya. Adapun yang mengklaim bahwa adanya naskh (penghapusan hukum) atau semacamnya, maka itu keliru. Tidak perlu kita beralih ke naskh (penggabungan dalil) ketika masih memungkinkan untuk menggabungkan dalil yang ada meskipun telah adanya tarikh (diketahui dalil yang dahulu dan belakangan). Perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri menunjukkan bolehnya karena tidak mungkin kita katakan beliau melakukan yang makruh. Beliau kadang melakukan sesuatu sekali atau berulang kali dalam rangka untuk menjelaskan (suatu hukum). Dan kadang beliau merutinkan sesuatu untuk menunjukkan afdholiyah (sesuatu yang lebih utama). Sedangkan dalil yang memerintahkan untuk memuntahkan ketika seseorang minum sambil berdiri menunjukkan perintah istihbab (sunnah, bukan wajib). Artinya, disunnahkan bagi yang minum sambil berdiri untuk memuntahkan yang diminum berdasarkan penunjukkan tegas dari hadits yang shahih ini. Karena jika sesuatu tidak mampu dibawa ke makna wajib, maka dibawa ke makna istihbab (sunnah).”_ *(Fathul Bari, 10: 82)*


Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan,


وَالصَّوَاب فِيهَا أَنَّ النَّهْي فِيهَا مَحْمُول عَلَى كَرَاهَة التَّنْزِيه . وَأَمَّا شُرْبه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَبَيَان لِلْجَوَازِ ، فَلَا إِشْكَال وَلَا تَعَارُض


_“Yang tepat dalam masalah ini, larangan minum sambil berdiri dibawa ke makna makruh tanzih (bukan haram). Adapun hadits yang menunjukkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri, itu menunjukkan bolehnya. Sehingga tidak ada kerancuan dan pertentangan sama sekali antara dalil-dalil yang ada.”_ *(Syarh Muslim, 13: 195)*


✍🏻 Penulis ‘Aunul Ma’bud berkata,


وَقَدْ أَشْكَلَ عَلَى بَعْضهمْ وَجْه التَّوْفِيق بَيْن هَذِهِ الْأَحَادِيث وَأَوَّلُوا فِيهَا بِمَا لَا جَدْوَى فِي نَقْله ، وَالصَّوَاب فِيهَا أَنَّ النَّهْي مَحْمُول عَلَى كَرَاهَة التَّنْزِيه ، وَأَمَّا شُرْبه قَائِمًا فَبَيَان لِلْجَوَازِ ، وَأَمَّا مَنْ زَعَمَ النَّسْخ أَوْ الضَّعْف فَقَدْ غَلِطَ غَلَطًا فَاحِشًا . وَكَيْف يُصَار إِلَى النَّسْخ مَعَ إِمْكَان الْجَمْع بَيْنهمَا لَوْ ثَبَتَ التَّارِيخ ، وَأَنَّى لَهُ بِذَلِكَ وَإِلَى الْقَوْل بِالضَّعْفِ مَعَ صِحَّة الْكُلّ .


_“Sebagian orang bingung bagaimana cara mengkompromikan dalil-dalil yang ada sampai-sampai mentakwil (menyelewengkan makna) sebagian dalil. Yang tepat, dalil larangan dibawa ke makna makruh tanzih. Sedangkan dalil yang menunjukkan minum sambil berdiri menunjukkan bolehnya. Adapun sebagian orang yang mengklaim adanya penghapusan (naskh) pada dalil atau adanya dalil yang dho’if (lemah), maka itu keliru. Bagaimana mungkin kita katakan adanya naskh (penghapusan) dilihat dari tarikh (adanya dalil yang dahulu dan ada yang belakangan) sedangkan dalil-dalil yang ada masih mungkin dijamak (digabungkan)? Bagaimana kita katakan dalil yang ada itu dho’if (lemah), padahal semua dalil yang menjelaskan hal tersebut shahih?”_ *(‘Aunul Ma’bud, 10: 131)*


Catatan: Sebagian orang mengatakan bahwa minum air zam-zam disunnahkan sambil berdiri berdasarkan riwayat-riwayat yang telah disebutkan di atas. Anggapan ini tidaklah tepat karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum zam-zam sambil berdiri menunjukkan kebolehkan saja agar orang tidak menganggapnya terlarang. Jadi yang beliau lakukan bukanlah suatu yang sunnah atau sesuatu yang dianjurkan. Sebagaimana dikatakan Al Bajuri dalam Hasyiyah Asy Syamail,


وإنما شرب (ص) وهو قائم، مع نهيه عنه، لبيان الجواز، ففعله ليس مكروها في حقه، بل واجب، فسقط قول بعضهم إنه يسن الشرب من زمزم قائما اتباعا له


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri. Padahal di sisi lain beliau melarangnya. Perbuatan minum sambil berdiri tadi menunjukkan bolehnya. Jadi yang beliau lakukan  bukanlah makruh dari sisi beliau, bahkan bisa jadi wajib (untuk menjelaskan pada umat akan bolehnya). Sehingga gugurlah pendapat sebagian orang yang menyatakan disunnahkan minun air zam-zam sambil berdiri dalam rangka ittiba’ (mencontoh) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. *(Dinukil dari I’anatuth Tholibin, 3: 417)*


🍵🍱 *Amannya: Makan dan Minum Sambil Duduk*


Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah diajukan pertanyaan, “Sebagian hadits nabawiyah menjelaskan larangan makan dan minum sambil berdiri. Sebagian hadits lain memberikan keluasan untuk makan dan minum sambil berdiri. Apakah ini berarti kita tidak boleh makan dan minum sambil berdiri? Atau kita harus makan dan minum sambil duduk? Hadits mana yang lebih baik untuk diikuti?”


*Syaikh rahimahullah menjawab:*


Hadits-hadits yang membicarakan masalah ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu melarang minum sambil berdiri, dan makan semisal itu. Ada pula hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan beliau minum sambil berdiri.  Masalah ini ada kelonggaran dan hadits yang membicarakan itu semua shahih, walhamdulillah. Sedangkan larangan yang ada menunjukkan makruh. Jika seseorang butuh makan sambil berdiri atau minum dengan berdiri, maka tidaklah masalah. Ada hadits shahih yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil duduk dan berdiri. Jadi sekali lagi jika butuh, maka tidaklah masalah makan dan minum sambil berdiri. Namun jika dilakukan sambil duduk, itu yang lebih utama.


Ada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri. Ada pula hadits dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan duduk.


Intinya, masalah ini ada kelonggaran. Namun jika minum dan makan sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil berdiri tidaklah masalah, begitu pula makan sambil berdiri sah-sah saja. (Sumber fatwa: http://www.binbaz.org.sa/mat/3415)


Kami dapat simpulkan bahwa minum sambil berdiri itu boleh. Hal ini disamakan dengan makan sebagaimana keterangan dari Syaikh Ibnu Baz di atas. Namun kita tetap minum atau makan dalam keadaan duduk dalam rangka kehati-hatian mengingat dalil yang melarang keras minum sambil berdiri.


Wallahu a’lam bish showwab. Wallahu waliyyut taufiq fil ‘ilmi wal ‘amal


📖 Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/2478-boleh-makan-dan-minum-sambil-berdiri.html


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

0 komentar:


PENDETA YAHUDI RINDU NABI Shallallahu 'Alaihi Wasallam

(Bagaimana dengan kalian yang mengaku ummat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam?)

.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

.

 Di Kota Syam (Syiria) ada seorang pendeta Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Pendeta tersebut mempunyai sebuah kegiatan kerohanian yang diadakan tiap Sabtu, dan dihadiri puluhan ribu jema’at.

Suatu saat ketika ia sedang mempersiapkan materi yang akan diajarkan, ia menemukan sejarah keagungan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam kitab Taurat yang dibacanya.

.

Semula terdapat delapan tempat dimana sejarah Rasulullah tertulis dalam kitab agungnya orang Yahudi itu.

Karena rasa bencinya kepada Rasulullah, ia merobek delapan tempat tersebut.

.

Pada hari Sabtu berikutnya (pekan kedua) di kesempatan yang sama ia

menyiapkan materi kitab Taurat yang akan diajarkan kepada murid-muridnya.

Ia kembali menemukan keterangan dalam kitab tersebut yang menjelaskan tentang sejarah Rasulullah pada 16, tempat dan semuanya itu juga ia robek.

.

Kemudian pada pekan hari Sabtu berikutnya (pekan ketiga) saat ia mempersiapkan materi untuk pengajian kitab Tauratnya, kembali ia menemukan 24 tempat dalam kitab tersebut yang menceritakan tentang Rasulullah, dan semuanya pun juga dirobeknya.

.

Namun apa yang telah ia lakukan membuat ia menjadi penasaran ingin bertemu dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Ia berpikir jarak antara daerahnya (Syam) dan Kota Madinah adalah perjalanan selama 30 hari (menggunakan onta), sehingga perjalanan itu harus meninggalkan kegiatan rutinnya paling tidak 8 kali pertemuan.

Beberapa orang murid mencoba untuk mengingatkan sang pendeta Yahudi tersebut,

“Sebaiknya tuan pendeta tidak menemui Muhammad, karena siapapun orang yang bertemu dengannya pasti akan tunduk padanya. Klau nanti anda tunduk kepada Muhammad, lalu siapa yang nantinya memimpin kami ?”.

.

Mendengar nasehat tersebut pendetapun mengurungkan niatnya

pergi ke Madinah untuk menemui nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Namun karena penasaran, sepekan kemudian sang pendeta kembali

mengutarakan keinginannya yang tertunda tersebut. Tapi kembali murid-muridnya melarangnya.

.

Hal tersebut terulang tiga kali.

Hingga akhirnya pendetapun berkata:

” Atas kebesaran Nabi Musa dan Kitab Taurat, saya harap kalian memperkenankan saya bertemu Muhammad”.

.

Dan para muridpun akhirnya merelakan pendetanya pergi menemui Nabi besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Singkat cerita, berangkatlah sang pendeta ke Madinah.

.

30 hari kemudian, setiba di pintu gerbang kota, sang pendeta berjumpa seorang lelaki tampan, berkulit putih,

berbadan tinggi dan berbaju serba putih.

Ia mengira bahwa lelaki itu adalah Muhammad,

iapun menyapanya : “Assalamu Alaika yaa Muhammad”.

.

Namun tanpa disangka,

lelaki itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu begitu mendengar sapaan tersebut.

.

Si pendeta terheran-heran.

Tak lama laki-laki itupun mendekati si pendeta dan menanyakan asal sang pendeta

.

“Anda dari mana ?”.

“Saya dari tempat yang jauh, dari Syam dan saya ingin bertemu Muhammad”

jawab si pendeta.

.

Mendengar jawaban tersebut, laki-laki itupun segera mengantarkannya ke Masjid Nabawi.

.

Di depan pintu masjid, pendeta yang sudah tak sabar lagi bertemu Rasulullah 

segera mengucapkan salam “Assalamu’alaikum, Assalamu Alaika Yaa Muhammad”.

.

Seketika semua sahabat yang berada di dalamnya menangis tersedu-sedu.

Ia semakin kaget karena setiap ia mengucapkan salam kepada penduduk Madinah mereka langsung menangis.

.

Ketika suasana masjid makin penuh disesaki isak suara tangis,

sahabat Ali bin Abi Thalib ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ segera menemuinya dan terjadilah percakapan :

.

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ : “ Anda dari mana ?”

Pendeta : “ Saya dari tempat yang jauh, kota Syam”

Ali ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : “Ada keperluan apa anda kemari ?”

Pendeta : “Saya ingin bertemu Muhammad”,

Ali ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : “ Terlambat…! Seminggu yang lalu beliau wafat,”

Pendeta (sambil penuh penyesalan) : “Kalau begitu saya ingin melihat jubahnya!”

.

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ lalu menyuruh sahabat Bilal bin Rabah ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ untuk

mengambilkan jubah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di rumahnya.

.

Sesampai di depan pintu rumah, Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ berkata


“ Wahai Sayyidah Fatimah, ada tamu ingin melihat jubah Rasulullah, saya disuruh sahabat Ali untuk mengambilkan jubah itu untuknya,”.

.

Sayyidah Fatimah ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ segera membuka lemari tempat jubah disimpan.

Putri bungsu Rasulullah  itu langsung menangis teringat bau harum tubuh ayahandanya tercinta.

.

Diciuminya jubah tersebut, sebelum beliau berikan kepada Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ .

Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ pun kemudian menangis sambil membawanya ke masjid Nabawi.

.

Dan begitu Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ sampai di masjid, semua sahabat yang berada di dalam masjid menangis teringat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Setelah Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ menyerahkan jubah kepada Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ ,

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ segera memberikan jubah tersebut kepada sang pendeta,

yang segera menciuminya seraya berkata :

.

“ Ternyata benar, dialah utusan Allah,

beginilah bau harum Nabi Muhammad  seperti yang disampaikan dalam kitab Taurat !“.

.

Dan ketika jubah itu ia hamparkan,

ia melihat dua belas tambalan pada jubah tersebut, sesuai dengan apa yang diterangkan dalam kitab Taurat.

.

Sang pendetapun makin yakin bahwa orang yang baru seminggu meninggal dan ditangisi semua orang itu adalah Muhammad yang tertulis dalam kitabnya, dan ia adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

.

“ Wahai sahabat Ali, bagaimana cara saya bisa masuk Islam ?”, tanya pendeta.

.

”Katakanlah, Asyhadu an Laa Ilaaha Illa Allah, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”

jawab Ali, lembut.

.

Sang pendeta segera mengikuti ucapan Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ .

Maka resmilah ia menjadi seorang Muslim.

.

“ Wahai sahabat Ali! Aku ingin berziarah ke makam Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam",

pintanya tak lama setelah ia bersyahadat.

.

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ lalu menyuruh sahabat Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ untuk

mengantarkannya ke makam Rasul.

.

Sesampainya di sana sang bekas pendeta mengangkat kedua tangannya seraya berkata :

“ Yaa Allah.. !

Aku ingin bertemu Nabi Muhammad,

namun kini aku sudah terlambat, dan aku ingin agar engkau mempertemukanku dengannya di alam barzakh, mohon matikanlah aku !”.

.

Tiba-tiba iapun terjatuh dan langsung meninggal dunia.


Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.

.

Para sahabat ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ kemudian memakamkan mantan pendeta

tersebut di pemakaman Baqi, tak jauh dari masjid Nabawi dimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang tadinya dibencinya itu dimakamkan.


Begitulah Allah berkehendak, memberikan hidayah kepada seorang pendeta Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, melalui ayat-ayat yang tertulis dalam kitab Taurat.


Wallahu’alam bish shawwab.

.

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad..

Semoga bermanfaat

Silahkan share

.

Sirah Nabawiyah

Kisah 25 Nabi dan Rasul

PENDETA YAHUDI RINDU NABI Shallallahu 'Alaihi Wasallam


PENDETA YAHUDI RINDU NABI Shallallahu 'Alaihi Wasallam

(Bagaimana dengan kalian yang mengaku ummat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam?)

.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

.

 Di Kota Syam (Syiria) ada seorang pendeta Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Pendeta tersebut mempunyai sebuah kegiatan kerohanian yang diadakan tiap Sabtu, dan dihadiri puluhan ribu jema’at.

Suatu saat ketika ia sedang mempersiapkan materi yang akan diajarkan, ia menemukan sejarah keagungan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam kitab Taurat yang dibacanya.

.

Semula terdapat delapan tempat dimana sejarah Rasulullah tertulis dalam kitab agungnya orang Yahudi itu.

Karena rasa bencinya kepada Rasulullah, ia merobek delapan tempat tersebut.

.

Pada hari Sabtu berikutnya (pekan kedua) di kesempatan yang sama ia

menyiapkan materi kitab Taurat yang akan diajarkan kepada murid-muridnya.

Ia kembali menemukan keterangan dalam kitab tersebut yang menjelaskan tentang sejarah Rasulullah pada 16, tempat dan semuanya itu juga ia robek.

.

Kemudian pada pekan hari Sabtu berikutnya (pekan ketiga) saat ia mempersiapkan materi untuk pengajian kitab Tauratnya, kembali ia menemukan 24 tempat dalam kitab tersebut yang menceritakan tentang Rasulullah, dan semuanya pun juga dirobeknya.

.

Namun apa yang telah ia lakukan membuat ia menjadi penasaran ingin bertemu dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Ia berpikir jarak antara daerahnya (Syam) dan Kota Madinah adalah perjalanan selama 30 hari (menggunakan onta), sehingga perjalanan itu harus meninggalkan kegiatan rutinnya paling tidak 8 kali pertemuan.

Beberapa orang murid mencoba untuk mengingatkan sang pendeta Yahudi tersebut,

“Sebaiknya tuan pendeta tidak menemui Muhammad, karena siapapun orang yang bertemu dengannya pasti akan tunduk padanya. Klau nanti anda tunduk kepada Muhammad, lalu siapa yang nantinya memimpin kami ?”.

.

Mendengar nasehat tersebut pendetapun mengurungkan niatnya

pergi ke Madinah untuk menemui nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Namun karena penasaran, sepekan kemudian sang pendeta kembali

mengutarakan keinginannya yang tertunda tersebut. Tapi kembali murid-muridnya melarangnya.

.

Hal tersebut terulang tiga kali.

Hingga akhirnya pendetapun berkata:

” Atas kebesaran Nabi Musa dan Kitab Taurat, saya harap kalian memperkenankan saya bertemu Muhammad”.

.

Dan para muridpun akhirnya merelakan pendetanya pergi menemui Nabi besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Singkat cerita, berangkatlah sang pendeta ke Madinah.

.

30 hari kemudian, setiba di pintu gerbang kota, sang pendeta berjumpa seorang lelaki tampan, berkulit putih,

berbadan tinggi dan berbaju serba putih.

Ia mengira bahwa lelaki itu adalah Muhammad,

iapun menyapanya : “Assalamu Alaika yaa Muhammad”.

.

Namun tanpa disangka,

lelaki itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu begitu mendengar sapaan tersebut.

.

Si pendeta terheran-heran.

Tak lama laki-laki itupun mendekati si pendeta dan menanyakan asal sang pendeta

.

“Anda dari mana ?”.

“Saya dari tempat yang jauh, dari Syam dan saya ingin bertemu Muhammad”

jawab si pendeta.

.

Mendengar jawaban tersebut, laki-laki itupun segera mengantarkannya ke Masjid Nabawi.

.

Di depan pintu masjid, pendeta yang sudah tak sabar lagi bertemu Rasulullah 

segera mengucapkan salam “Assalamu’alaikum, Assalamu Alaika Yaa Muhammad”.

.

Seketika semua sahabat yang berada di dalamnya menangis tersedu-sedu.

Ia semakin kaget karena setiap ia mengucapkan salam kepada penduduk Madinah mereka langsung menangis.

.

Ketika suasana masjid makin penuh disesaki isak suara tangis,

sahabat Ali bin Abi Thalib ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ segera menemuinya dan terjadilah percakapan :

.

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ : “ Anda dari mana ?”

Pendeta : “ Saya dari tempat yang jauh, kota Syam”

Ali ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : “Ada keperluan apa anda kemari ?”

Pendeta : “Saya ingin bertemu Muhammad”,

Ali ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : “ Terlambat…! Seminggu yang lalu beliau wafat,”

Pendeta (sambil penuh penyesalan) : “Kalau begitu saya ingin melihat jubahnya!”

.

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ lalu menyuruh sahabat Bilal bin Rabah ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ untuk

mengambilkan jubah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di rumahnya.

.

Sesampai di depan pintu rumah, Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ berkata


“ Wahai Sayyidah Fatimah, ada tamu ingin melihat jubah Rasulullah, saya disuruh sahabat Ali untuk mengambilkan jubah itu untuknya,”.

.

Sayyidah Fatimah ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ segera membuka lemari tempat jubah disimpan.

Putri bungsu Rasulullah  itu langsung menangis teringat bau harum tubuh ayahandanya tercinta.

.

Diciuminya jubah tersebut, sebelum beliau berikan kepada Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ .

Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ pun kemudian menangis sambil membawanya ke masjid Nabawi.

.

Dan begitu Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ sampai di masjid, semua sahabat yang berada di dalam masjid menangis teringat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

.

Setelah Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ menyerahkan jubah kepada Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ ,

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ segera memberikan jubah tersebut kepada sang pendeta,

yang segera menciuminya seraya berkata :

.

“ Ternyata benar, dialah utusan Allah,

beginilah bau harum Nabi Muhammad  seperti yang disampaikan dalam kitab Taurat !“.

.

Dan ketika jubah itu ia hamparkan,

ia melihat dua belas tambalan pada jubah tersebut, sesuai dengan apa yang diterangkan dalam kitab Taurat.

.

Sang pendetapun makin yakin bahwa orang yang baru seminggu meninggal dan ditangisi semua orang itu adalah Muhammad yang tertulis dalam kitabnya, dan ia adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

.

“ Wahai sahabat Ali, bagaimana cara saya bisa masuk Islam ?”, tanya pendeta.

.

”Katakanlah, Asyhadu an Laa Ilaaha Illa Allah, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”

jawab Ali, lembut.

.

Sang pendeta segera mengikuti ucapan Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ .

Maka resmilah ia menjadi seorang Muslim.

.

“ Wahai sahabat Ali! Aku ingin berziarah ke makam Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam",

pintanya tak lama setelah ia bersyahadat.

.

Ali ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ lalu menyuruh sahabat Bilal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ untuk

mengantarkannya ke makam Rasul.

.

Sesampainya di sana sang bekas pendeta mengangkat kedua tangannya seraya berkata :

“ Yaa Allah.. !

Aku ingin bertemu Nabi Muhammad,

namun kini aku sudah terlambat, dan aku ingin agar engkau mempertemukanku dengannya di alam barzakh, mohon matikanlah aku !”.

.

Tiba-tiba iapun terjatuh dan langsung meninggal dunia.


Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.

.

Para sahabat ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ kemudian memakamkan mantan pendeta

tersebut di pemakaman Baqi, tak jauh dari masjid Nabawi dimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang tadinya dibencinya itu dimakamkan.


Begitulah Allah berkehendak, memberikan hidayah kepada seorang pendeta Yahudi yang sangat membenci Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, melalui ayat-ayat yang tertulis dalam kitab Taurat.


Wallahu’alam bish shawwab.

.

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad..

Semoga bermanfaat

Silahkan share

.

Sirah Nabawiyah

Kisah 25 Nabi dan Rasul

0 komentar:

*#AYATHARIAN*


_"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik."_

(QS Al Mu'minun : 109)


Semangat beraktivitas dan jangan lupa awali dengan dzikir pagi. 😊🔥💪🏼

AYAT HARIAN

*#AYATHARIAN*


_"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik."_

(QS Al Mu'minun : 109)


Semangat beraktivitas dan jangan lupa awali dengan dzikir pagi. 😊🔥💪🏼

0 komentar:

📜 *Meluruskan Niat* 📜


Marilah kita meluruskan niat karena Allah dalam menyebarkan ilmu.


Tanamkan di hati kita sabda Rasulullah :


فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ


“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.(HR.Al-Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406)


Unta merah bukan sembarangan unta, ialah harta kebangaan orang arab jahiliyah, tanda kekayaan arab jahiliyah, bahkan sampai sekarang menjadi unta termahal di dunia ,lebih kurang seharga 1 Miliar Rupiah.

Bagaimana kalau 2 ? 3 ? Orang yang mendapatkan hidayah karena kita..???

Betapa besarnya pahala yang kita dapat.


Jadi luruskan niat kita karena Allah.


Jika niat kita telah betul, maka Allah lah yang akan menyukseskan dakwah ini,sebagaimana Rasulullah bersabda kepada seorang Arab badui yang masuk islam dan ingin mati syahid :


إن تصدق الله يصد قك


Jika niat mubenar karena Allah, maka Allah akan membenarkanmu(mewujudkannya).[HR.An-Nasa'i 1953]

Jika niat kita telah benar, maka Allah yang akan bantu kita mewujudkannya.


Namun ketika niat kita bukan karena Allah, maka Allah tidak akan menerima Amal kita, Allah tidak butuh kebaikan kita, karena Rasulullah bersabda dalam hadits An-Nasa'i yanh di Hasankan Imam Albani : 


 إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ


Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali diniatkan  Ikhlas karena Allah untuk meraih ridhonya. [an-Nasa’i (3140)]


Jadi marilah teman-teman kita ikhlaskan niat kita dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan.


✏ Abdullah Faqoth

HADIST HARIAN

📜 *Meluruskan Niat* 📜


Marilah kita meluruskan niat karena Allah dalam menyebarkan ilmu.


Tanamkan di hati kita sabda Rasulullah :


فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ


“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.(HR.Al-Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406)


Unta merah bukan sembarangan unta, ialah harta kebangaan orang arab jahiliyah, tanda kekayaan arab jahiliyah, bahkan sampai sekarang menjadi unta termahal di dunia ,lebih kurang seharga 1 Miliar Rupiah.

Bagaimana kalau 2 ? 3 ? Orang yang mendapatkan hidayah karena kita..???

Betapa besarnya pahala yang kita dapat.


Jadi luruskan niat kita karena Allah.


Jika niat kita telah betul, maka Allah lah yang akan menyukseskan dakwah ini,sebagaimana Rasulullah bersabda kepada seorang Arab badui yang masuk islam dan ingin mati syahid :


إن تصدق الله يصد قك


Jika niat mubenar karena Allah, maka Allah akan membenarkanmu(mewujudkannya).[HR.An-Nasa'i 1953]

Jika niat kita telah benar, maka Allah yang akan bantu kita mewujudkannya.


Namun ketika niat kita bukan karena Allah, maka Allah tidak akan menerima Amal kita, Allah tidak butuh kebaikan kita, karena Rasulullah bersabda dalam hadits An-Nasa'i yanh di Hasankan Imam Albani : 


 إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ


Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali diniatkan  Ikhlas karena Allah untuk meraih ridhonya. [an-Nasa’i (3140)]


Jadi marilah teman-teman kita ikhlaskan niat kita dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan.


✏ Abdullah Faqoth

0 komentar:

﷽ _Time To Pray_

⏰ _*REMINDER*_


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


*DZUHUR*   ☀

*Time*                 ` 人`              ❂  ❂

          ` (_)              ❂

          人│∩│                   ❂

            (_│∩│人

         人        |  | │∩│_)     

     (_) ||=||==|||==||=||    人

       │∩│  [    ^    [  ]    ^    ](_)

 🌳°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°🌳


⏰ *W I B* ⏰


🌙 *Jangan Sampai Kesibukanmu Mengalahkan Kewajibanmu Untuk beribadah* 🌙


🕌 Biasakan Shalat Awal waktu.. Dan diutamakan pergi ke masjid bagi Ikhwan.. 


•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•


*ﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻟِﺪُﻟُﻮﻙِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﺴَﻖِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺇِﻥَّ ﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺸْﻬُﻮﺩًﺍ*


_*“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir* sampai gelap malam dan (dirikan pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)”_

📚 *(QS. Al-Isra`: 78)*


*ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺃَﻳُّﻮﺏَ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِﻱِّ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ – ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮِ ﺃَﺭْﺑَﻌًﺎ، ﻓَﻘِﻴﻞَ ﻟَﻪُ : ﺇِﻧَّﻚَ ﺗُﺼَﻠِّﻲ ﺻَﻠَﺎﺓً ﺗُﺪِﻳﻤُﻬَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ‏« ﺇِﻥَّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﺇِﺫَﺍ ﺯَﺍﻟَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ، ﻓَﻠَﺎ ﺗُﺮْﺗَﺞُ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺼَﻠَّﻰ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮُ، ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﺼْﻌَﺪَ ﻟِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ ‏*


_“Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. ia berkata: Rasulullah. shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka ditanyakan kepada beliau: Engkau melakukan shalat dan melanggengkannya? Maka beliau bersabda: Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka pada saat Matahari bergeser ke Barat, lalu pintu-pintu itu tidak tertutup sehingga shalat Zhuhur dilaksanakan, oleh karena itu, aku senang agar ada kebaikanku yang naik ke langit.”_ 

📚 *( HR. Muslim )*


•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════


 ⚠ *Masih Enggan Mengerjakan Shalat ??* ⚠


*ﻣَﺎ ﺳَﻠَﻜَﻜُﻢْ ﻓِﻲْ ﺳَﻘَﺮَ ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻢْ ﻧَﻚُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺼَﻠِّﻴﻦَ*


_"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”_

📚 *( QS. Al-Mudatsir: 42-43 )*


•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•


Semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.


آميــــن اللّـهُمَّ آميـــــــن   🌴


وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ    🌳


🍂🍂🍂

🍂🍂      ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

🍂      🌹➖➖➖➖➖➖➖

*Team Admin,*

*SEPUTAR ISLAM* 🌎

*_( Grup Dakwah Inspirasi Dan Motivasi )_* 💬💬


📓 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

TIME TO PRAY

﷽ _Time To Pray_

⏰ _*REMINDER*_


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


*DZUHUR*   ☀

*Time*                 ` 人`              ❂  ❂

          ` (_)              ❂

          人│∩│                   ❂

            (_│∩│人

         人        |  | │∩│_)     

     (_) ||=||==|||==||=||    人

       │∩│  [    ^    [  ]    ^    ](_)

 🌳°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°🌳


⏰ *W I B* ⏰


🌙 *Jangan Sampai Kesibukanmu Mengalahkan Kewajibanmu Untuk beribadah* 🌙


🕌 Biasakan Shalat Awal waktu.. Dan diutamakan pergi ke masjid bagi Ikhwan.. 


•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•


*ﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻟِﺪُﻟُﻮﻙِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﺴَﻖِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺇِﻥَّ ﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺸْﻬُﻮﺩًﺍ*


_*“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir* sampai gelap malam dan (dirikan pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)”_

📚 *(QS. Al-Isra`: 78)*


*ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺃَﻳُّﻮﺏَ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِﻱِّ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ – ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮِ ﺃَﺭْﺑَﻌًﺎ، ﻓَﻘِﻴﻞَ ﻟَﻪُ : ﺇِﻧَّﻚَ ﺗُﺼَﻠِّﻲ ﺻَﻠَﺎﺓً ﺗُﺪِﻳﻤُﻬَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ‏« ﺇِﻥَّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﺇِﺫَﺍ ﺯَﺍﻟَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ، ﻓَﻠَﺎ ﺗُﺮْﺗَﺞُ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺼَﻠَّﻰ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮُ، ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﺼْﻌَﺪَ ﻟِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ ‏*


_“Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. ia berkata: Rasulullah. shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka ditanyakan kepada beliau: Engkau melakukan shalat dan melanggengkannya? Maka beliau bersabda: Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka pada saat Matahari bergeser ke Barat, lalu pintu-pintu itu tidak tertutup sehingga shalat Zhuhur dilaksanakan, oleh karena itu, aku senang agar ada kebaikanku yang naik ke langit.”_ 

📚 *( HR. Muslim )*


•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════


 ⚠ *Masih Enggan Mengerjakan Shalat ??* ⚠


*ﻣَﺎ ﺳَﻠَﻜَﻜُﻢْ ﻓِﻲْ ﺳَﻘَﺮَ ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻢْ ﻧَﻚُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺼَﻠِّﻴﻦَ*


_"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”_

📚 *( QS. Al-Mudatsir: 42-43 )*


•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•


Semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.


آميــــن اللّـهُمَّ آميـــــــن   🌴


وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ    🌳


🍂🍂🍂

🍂🍂      ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

🍂      🌹➖➖➖➖➖➖➖

*Team Admin,*

*SEPUTAR ISLAM* 🌎

*_( Grup Dakwah Inspirasi Dan Motivasi )_* 💬💬


📓 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

0 komentar:

🗓 Jm2. 3 1435 H || 📁 Manhaj

__________________________________

*BEKAL UNTUK BERDAKWAH*


_Asy Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullah_


🗒 *Soal:* Maklum bahwa berdakwah kepada Allah membutuhkan bekal ilmu syar’i. Apakah ilmu yang dimaksud adalah menghafal Al Qur’an dan As Sunnah? Dan apakah cukup dengan berbekal ilmu yang dipelajari di sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk berdakwah di jalan Allah? 


(( 📢 *Jawaban:*


📖 Ilmu (syar’i) itu adalah ilmu yang dilandasi hafalan dalil-dalil beserta pemahaman maknanya. Tidak cukup menghafal dalil-dalil saja. Tidak cukup bagi seseorang (yang hendak berdakwah di jalan Allah) sekedar hafal nash-nash Al Qur’an dan hadits-hadits, bahkan dia harus mengerti makna-maknanya yang shahih. Adapun sekedar menghafal dalil-dalil tersebut tanpa mengerti makna-maknanya, maka ini tidak melahirkan seorang dai yang tangguh dalam berdakwah di jalan Allah.


✒ Adapun jika yang dipelajari di madrasah-madrasah adalah hafalan dalil-dalil (Al Qur’an dan As Sunnah) disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini cukup (sebagai modal berdakwah).


✒ Adapun jika itu hanya hafalan dalil-dalil tanpa disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini tidak menjadikan seseorang mahir di dalam berdakwah. Namun mungkin baginya untuk mengajari umat manusia untuk menghafal dalil yang telah dia hafal, mentalqin mereka lafazh-lafazh dalil tersebut tanpa menjelaskan makna-maknanya, atau membacakan dalil-dalil tersebut kepada mereka dan menyimak hafalan mereka dari dalil-dalil tersebut.


🔎 Sumber: As’ilatul Manahijij Jadidah hal. 41 karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullahu ta’ala


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

KAJIAN HARIAN

🗓 Jm2. 3 1435 H || 📁 Manhaj

__________________________________

*BEKAL UNTUK BERDAKWAH*


_Asy Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullah_


🗒 *Soal:* Maklum bahwa berdakwah kepada Allah membutuhkan bekal ilmu syar’i. Apakah ilmu yang dimaksud adalah menghafal Al Qur’an dan As Sunnah? Dan apakah cukup dengan berbekal ilmu yang dipelajari di sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk berdakwah di jalan Allah? 


(( 📢 *Jawaban:*


📖 Ilmu (syar’i) itu adalah ilmu yang dilandasi hafalan dalil-dalil beserta pemahaman maknanya. Tidak cukup menghafal dalil-dalil saja. Tidak cukup bagi seseorang (yang hendak berdakwah di jalan Allah) sekedar hafal nash-nash Al Qur’an dan hadits-hadits, bahkan dia harus mengerti makna-maknanya yang shahih. Adapun sekedar menghafal dalil-dalil tersebut tanpa mengerti makna-maknanya, maka ini tidak melahirkan seorang dai yang tangguh dalam berdakwah di jalan Allah.


✒ Adapun jika yang dipelajari di madrasah-madrasah adalah hafalan dalil-dalil (Al Qur’an dan As Sunnah) disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini cukup (sebagai modal berdakwah).


✒ Adapun jika itu hanya hafalan dalil-dalil tanpa disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini tidak menjadikan seseorang mahir di dalam berdakwah. Namun mungkin baginya untuk mengajari umat manusia untuk menghafal dalil yang telah dia hafal, mentalqin mereka lafazh-lafazh dalil tersebut tanpa menjelaskan makna-maknanya, atau membacakan dalil-dalil tersebut kepada mereka dan menyimak hafalan mereka dari dalil-dalil tersebut.


🔎 Sumber: As’ilatul Manahijij Jadidah hal. 41 karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullahu ta’ala


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

0 komentar:

🗓 Rmd. 20 1437 H || 📁 Fatwa

_________________________________

*HUKUM MENGAMBIL MUSHAF DENGAN TANGAN KIRI*


((📢 *Pertanyaan:* Syaikh yang mulia, kebanyakan orang yang shalat di masjid-masjid jika hendak membaca Al-Quran ia mengambil Mushaf dengan tangan kirinya. Dan saya pernah melihat salah seorang masyayikh melakukan hal itu berkali-kali. Apakah hal itu berdosa atau tidak?


💡 *Jawaban:* Yang saya lihat, sesungguhnya diantara bentuk pengagungan terhadap Mushaf adalah hendaknya engkau mengambilnya dengan tangan kananmu, dan meletakkannya di tempatnya dengan tangan kananmu juga. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu membiasakan dengan tangan kanan dalam segala urusan beliau. Dan karena beliau memerintahkan kita mengambil dengan tangan kanan kita dan memberi dengan tangan kanan kita.


🎯 Dan para ulama -rahimahumullah- berkata: Tangan kiri itu dipersiapkan untuk kotoran dan tangan kanan itu untuk selain itu. Maka yang ingin mengambil sesuatu yang kotor atau najis maka gunakanlah tangan kiri.


🎯 Adapun mushaf, maka tidak ragu lagi kalau termasuk pengagungan terhadapnya adalah engkau mengambilnya dengan tangan kanan, mengambil, mengembalikan dan memberikan.


🎯 Seandainya engkau melihat ada seseorang melakukan hal itu, engkau katakan kepadanya: Wahai akhi! seandainya engkau ingin memberi seseorang keperluannya, atau engkau hendak mengambil sesuatu keperluan darinya, maka tangan mana yang akan engkau pakai? Ia akan mengatakan kepadamu: “Saya pakai tangan kanan.” Kalau demikian Kalamullah (Al-Quran) itu lebih berhak untuk diagungkan.


🔎 Sumber: Silsilah Liqa’aat al-Baab Al-Maftuh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

KAJIAN HARIAN

🗓 Rmd. 20 1437 H || 📁 Fatwa

_________________________________

*HUKUM MENGAMBIL MUSHAF DENGAN TANGAN KIRI*


((📢 *Pertanyaan:* Syaikh yang mulia, kebanyakan orang yang shalat di masjid-masjid jika hendak membaca Al-Quran ia mengambil Mushaf dengan tangan kirinya. Dan saya pernah melihat salah seorang masyayikh melakukan hal itu berkali-kali. Apakah hal itu berdosa atau tidak?


💡 *Jawaban:* Yang saya lihat, sesungguhnya diantara bentuk pengagungan terhadap Mushaf adalah hendaknya engkau mengambilnya dengan tangan kananmu, dan meletakkannya di tempatnya dengan tangan kananmu juga. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu membiasakan dengan tangan kanan dalam segala urusan beliau. Dan karena beliau memerintahkan kita mengambil dengan tangan kanan kita dan memberi dengan tangan kanan kita.


🎯 Dan para ulama -rahimahumullah- berkata: Tangan kiri itu dipersiapkan untuk kotoran dan tangan kanan itu untuk selain itu. Maka yang ingin mengambil sesuatu yang kotor atau najis maka gunakanlah tangan kiri.


🎯 Adapun mushaf, maka tidak ragu lagi kalau termasuk pengagungan terhadapnya adalah engkau mengambilnya dengan tangan kanan, mengambil, mengembalikan dan memberikan.


🎯 Seandainya engkau melihat ada seseorang melakukan hal itu, engkau katakan kepadanya: Wahai akhi! seandainya engkau ingin memberi seseorang keperluannya, atau engkau hendak mengambil sesuatu keperluan darinya, maka tangan mana yang akan engkau pakai? Ia akan mengatakan kepadamu: “Saya pakai tangan kanan.” Kalau demikian Kalamullah (Al-Quran) itu lebih berhak untuk diagungkan.


🔎 Sumber: Silsilah Liqa’aat al-Baab Al-Maftuh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

0 komentar:

🗓 Rmd. 13 1437 H || 📁 Fatwa

_________________________________

*HUKUM SALAM DENGAN BERISYARAT DENGAN TANGAN*


👤 _Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah_


((📢 *Pertanyaan:* Apa hukum salam dengan berisyarat dengan tangan?


((📢 *Jawaban:* Tidak boleh salam dengan isyarat (dengan tangan).


Sesungguhnya yang sesuai sunnah adalah salam dengan ucapan, baik mengawali (salam) ataupun menjawabnya.


Adapun salam dengan isyarat maka ini tidak boleh, karena hal itu menyerupai sebagian orang kafir, dan juga karena hal itu menyelisihi apa yang Allah syariatkan.


*Akan tetapi jika berisyarat dengan tangan kepada orang yang disalami agar ia bisa memahami salamnya karena jauhnya, sambil ia mengucapkan kalimat salam, maka hal itu tidak mengapa. Karena diriwayatkan yang menunjukkan hal itu.*


Demikian juga kalau yang disalami itu sedang shalat, maka sesungguhnya ia menjawab salam dengan isyarat sebagaimana telah shahih sunnah Nabi shallallahubalaihi wasallam dalam hal itu.


ما حكم السلام بالإشارة باليد؟


لا يجوز السلام بالإشارة، وإنما السنة السلام بالكلام بدءاً ورداً. أما السلام بالإشارة فلا يجوز؛ لأنه تشبه ببعض الكفرة في ذلك، ولأنه خلاف ما شرعه الله.


لكن لو أشار بيده إلى المسلّم عليه ليفهمه السلام، لبعده مع تكلمه بالسلام فلا حرج في ذلك؛ لأنه قد ورد ما يدل عليه، وهكذا لو كان المسلّم عليه مشغولاً بالصلاة فإنه يرد بالإشارة كما صحت بذلك السنة عن النبي صلى الله عليه وسلم.


***


🔎 Sumber: www.binbaz.org.sa/fatawa/3467


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

_____________

*Seputar Islam (1)*

https://chat.whatsapp.com/Gyd2wqP2fgy27bW6cfzMa6

KAJIAN HARIAN

🗓 Rmd. 13 1437 H || 📁 Fatwa

_________________________________

*HUKUM SALAM DENGAN BERISYARAT DENGAN TANGAN*


👤 _Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah_


((📢 *Pertanyaan:* Apa hukum salam dengan berisyarat dengan tangan?


((📢 *Jawaban:* Tidak boleh salam dengan isyarat (dengan tangan).


Sesungguhnya yang sesuai sunnah adalah salam dengan ucapan, baik mengawali (salam) ataupun menjawabnya.


Adapun salam dengan isyarat maka ini tidak boleh, karena hal itu menyerupai sebagian orang kafir, dan juga karena hal itu menyelisihi apa yang Allah syariatkan.


*Akan tetapi jika berisyarat dengan tangan kepada orang yang disalami agar ia bisa memahami salamnya karena jauhnya, sambil ia mengucapkan kalimat salam, maka hal itu tidak mengapa. Karena diriwayatkan yang menunjukkan hal itu.*


Demikian juga kalau yang disalami itu sedang shalat, maka sesungguhnya ia menjawab salam dengan isyarat sebagaimana telah shahih sunnah Nabi shallallahubalaihi wasallam dalam hal itu.


ما حكم السلام بالإشارة باليد؟


لا يجوز السلام بالإشارة، وإنما السنة السلام بالكلام بدءاً ورداً. أما السلام بالإشارة فلا يجوز؛ لأنه تشبه ببعض الكفرة في ذلك، ولأنه خلاف ما شرعه الله.


لكن لو أشار بيده إلى المسلّم عليه ليفهمه السلام، لبعده مع تكلمه بالسلام فلا حرج في ذلك؛ لأنه قد ورد ما يدل عليه، وهكذا لو كان المسلّم عليه مشغولاً بالصلاة فإنه يرد بالإشارة كما صحت بذلك السنة عن النبي صلى الله عليه وسلم.


***


🔎 Sumber: www.binbaz.org.sa/fatawa/3467


*•══════════════════════•*


📮 *Published by :*

*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*


             ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ

      🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸


✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*. 

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC

_____________

*Seputar Islam (1)*

https://chat.whatsapp.com/Gyd2wqP2fgy27bW6cfzMa6

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Kalender 2019

Kalender 2019
Perfect World Online Spear Thingy

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER SMKN 2 TEBING TINGGI.AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK MENGAJI, DIJAMIN LANGSUNG LANCAR MEMBACA AL QUR'AN AYO BACA CERITA MENARIK HANYA DI BLOG INI SETIAP HARI KAMIS DAN SABTU PUKUL 19.00 WIB .
Islam Ornamental Art 2
SELAMAT DATANG DI BLOG MUSLIM CENTER. SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA DAN DAPATKAN SELURUH INFORMASI DISINI
AYO LIKE AND SUBSCRIBE DAKWAH STOP MOTION,TAQWA MEDIA DAN MUSLIM CENTER SMK 2 DI YOUTUBE KESAYANGAN ANDA.

back to top