*#AYATHARIAN*
_"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik."_
(QS Al Mu'minun : 109)
Semangat beraktivitas dan jangan lupa awali dengan dzikir pagi. 😊🔥💪🏼
*#AYATHARIAN*
_"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik."_
(QS Al Mu'minun : 109)
Semangat beraktivitas dan jangan lupa awali dengan dzikir pagi. 😊🔥💪🏼
*#AYATHARIAN*
_"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik."_
(QS Al Mu'minun : 109)
Semangat beraktivitas dan jangan lupa awali dengan dzikir pagi. 😊🔥💪🏼
📜 *Meluruskan Niat* 📜
Marilah kita meluruskan niat karena Allah dalam menyebarkan ilmu.
Tanamkan di hati kita sabda Rasulullah :
فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.(HR.Al-Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406)
Unta merah bukan sembarangan unta, ialah harta kebangaan orang arab jahiliyah, tanda kekayaan arab jahiliyah, bahkan sampai sekarang menjadi unta termahal di dunia ,lebih kurang seharga 1 Miliar Rupiah.
Bagaimana kalau 2 ? 3 ? Orang yang mendapatkan hidayah karena kita..???
Betapa besarnya pahala yang kita dapat.
Jadi luruskan niat kita karena Allah.
Jika niat kita telah betul, maka Allah lah yang akan menyukseskan dakwah ini,sebagaimana Rasulullah bersabda kepada seorang Arab badui yang masuk islam dan ingin mati syahid :
إن تصدق الله يصد قك
Jika niat mubenar karena Allah, maka Allah akan membenarkanmu(mewujudkannya).[HR.An-Nasa'i 1953]
Jika niat kita telah benar, maka Allah yang akan bantu kita mewujudkannya.
Namun ketika niat kita bukan karena Allah, maka Allah tidak akan menerima Amal kita, Allah tidak butuh kebaikan kita, karena Rasulullah bersabda dalam hadits An-Nasa'i yanh di Hasankan Imam Albani :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali diniatkan Ikhlas karena Allah untuk meraih ridhonya. [an-Nasa’i (3140)]
Jadi marilah teman-teman kita ikhlaskan niat kita dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan.
✏ Abdullah Faqoth
📜 *Meluruskan Niat* 📜
Marilah kita meluruskan niat karena Allah dalam menyebarkan ilmu.
Tanamkan di hati kita sabda Rasulullah :
فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.(HR.Al-Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406)
Unta merah bukan sembarangan unta, ialah harta kebangaan orang arab jahiliyah, tanda kekayaan arab jahiliyah, bahkan sampai sekarang menjadi unta termahal di dunia ,lebih kurang seharga 1 Miliar Rupiah.
Bagaimana kalau 2 ? 3 ? Orang yang mendapatkan hidayah karena kita..???
Betapa besarnya pahala yang kita dapat.
Jadi luruskan niat kita karena Allah.
Jika niat kita telah betul, maka Allah lah yang akan menyukseskan dakwah ini,sebagaimana Rasulullah bersabda kepada seorang Arab badui yang masuk islam dan ingin mati syahid :
إن تصدق الله يصد قك
Jika niat mubenar karena Allah, maka Allah akan membenarkanmu(mewujudkannya).[HR.An-Nasa'i 1953]
Jika niat kita telah benar, maka Allah yang akan bantu kita mewujudkannya.
Namun ketika niat kita bukan karena Allah, maka Allah tidak akan menerima Amal kita, Allah tidak butuh kebaikan kita, karena Rasulullah bersabda dalam hadits An-Nasa'i yanh di Hasankan Imam Albani :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali diniatkan Ikhlas karena Allah untuk meraih ridhonya. [an-Nasa’i (3140)]
Jadi marilah teman-teman kita ikhlaskan niat kita dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan.
✏ Abdullah Faqoth
﷽ _Time To Pray_
⏰ _*REMINDER*_
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
*DZUHUR* ☀
*Time* ` 人` ❂ ❂
` (_) ❂
人│∩│ ❂
(_│∩│人
人 | | │∩│_)
(_) ||=||==|||==||=|| 人
│∩│ [ ^ [ ] ^ ](_)
🌳°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°🌳
⏰ *W I B* ⏰
🌙 *Jangan Sampai Kesibukanmu Mengalahkan Kewajibanmu Untuk beribadah* 🌙
🕌 Biasakan Shalat Awal waktu.. Dan diutamakan pergi ke masjid bagi Ikhwan..
•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•
*ﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻟِﺪُﻟُﻮﻙِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﺴَﻖِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺇِﻥَّ ﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺸْﻬُﻮﺩًﺍ*
_*“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir* sampai gelap malam dan (dirikan pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)”_
📚 *(QS. Al-Isra`: 78)*
*ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺃَﻳُّﻮﺏَ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِﻱِّ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ – ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮِ ﺃَﺭْﺑَﻌًﺎ، ﻓَﻘِﻴﻞَ ﻟَﻪُ : ﺇِﻧَّﻚَ ﺗُﺼَﻠِّﻲ ﺻَﻠَﺎﺓً ﺗُﺪِﻳﻤُﻬَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : « ﺇِﻥَّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﺇِﺫَﺍ ﺯَﺍﻟَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ، ﻓَﻠَﺎ ﺗُﺮْﺗَﺞُ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺼَﻠَّﻰ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮُ، ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﺼْﻌَﺪَ ﻟِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ *
_“Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. ia berkata: Rasulullah. shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka ditanyakan kepada beliau: Engkau melakukan shalat dan melanggengkannya? Maka beliau bersabda: Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka pada saat Matahari bergeser ke Barat, lalu pintu-pintu itu tidak tertutup sehingga shalat Zhuhur dilaksanakan, oleh karena itu, aku senang agar ada kebaikanku yang naik ke langit.”_
📚 *( HR. Muslim )*
•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════
⚠ *Masih Enggan Mengerjakan Shalat ??* ⚠
*ﻣَﺎ ﺳَﻠَﻜَﻜُﻢْ ﻓِﻲْ ﺳَﻘَﺮَ ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻢْ ﻧَﻚُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺼَﻠِّﻴﻦَ*
_"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”_
📚 *( QS. Al-Mudatsir: 42-43 )*
•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•
Semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.
آميــــن اللّـهُمَّ آميـــــــن 🌴
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 🌳
🍂🍂🍂
🍂🍂 ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🍂 🌹➖➖➖➖➖➖➖
*Team Admin,*
*SEPUTAR ISLAM* 🌎
*_( Grup Dakwah Inspirasi Dan Motivasi )_* 💬💬
📓 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
﷽ _Time To Pray_
⏰ _*REMINDER*_
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
*DZUHUR* ☀
*Time* ` 人` ❂ ❂
` (_) ❂
人│∩│ ❂
(_│∩│人
人 | | │∩│_)
(_) ||=||==|||==||=|| 人
│∩│ [ ^ [ ] ^ ](_)
🌳°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°🌳
⏰ *W I B* ⏰
🌙 *Jangan Sampai Kesibukanmu Mengalahkan Kewajibanmu Untuk beribadah* 🌙
🕌 Biasakan Shalat Awal waktu.. Dan diutamakan pergi ke masjid bagi Ikhwan..
•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•
*ﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻟِﺪُﻟُﻮﻙِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﺴَﻖِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺇِﻥَّ ﻗُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺸْﻬُﻮﺩًﺍ*
_*“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir* sampai gelap malam dan (dirikan pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)”_
📚 *(QS. Al-Isra`: 78)*
*ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺃَﻳُّﻮﺏَ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِﻱِّ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ – ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮِ ﺃَﺭْﺑَﻌًﺎ، ﻓَﻘِﻴﻞَ ﻟَﻪُ : ﺇِﻧَّﻚَ ﺗُﺼَﻠِّﻲ ﺻَﻠَﺎﺓً ﺗُﺪِﻳﻤُﻬَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : « ﺇِﻥَّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﺇِﺫَﺍ ﺯَﺍﻟَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ، ﻓَﻠَﺎ ﺗُﺮْﺗَﺞُ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺼَﻠَّﻰ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮُ، ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﺼْﻌَﺪَ ﻟِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ *
_“Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. ia berkata: Rasulullah. shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka ditanyakan kepada beliau: Engkau melakukan shalat dan melanggengkannya? Maka beliau bersabda: Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka pada saat Matahari bergeser ke Barat, lalu pintu-pintu itu tidak tertutup sehingga shalat Zhuhur dilaksanakan, oleh karena itu, aku senang agar ada kebaikanku yang naik ke langit.”_
📚 *( HR. Muslim )*
•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════
⚠ *Masih Enggan Mengerjakan Shalat ??* ⚠
*ﻣَﺎ ﺳَﻠَﻜَﻜُﻢْ ﻓِﻲْ ﺳَﻘَﺮَ ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻢْ ﻧَﻚُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺼَﻠِّﻴﻦَ*
_"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”_
📚 *( QS. Al-Mudatsir: 42-43 )*
•══════ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ══════•
Semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.
آميــــن اللّـهُمَّ آميـــــــن 🌴
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 🌳
🍂🍂🍂
🍂🍂 ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🍂 🌹➖➖➖➖➖➖➖
*Team Admin,*
*SEPUTAR ISLAM* 🌎
*_( Grup Dakwah Inspirasi Dan Motivasi )_* 💬💬
📓 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
🗓 Jm2. 3 1435 H || 📁 Manhaj
__________________________________
*BEKAL UNTUK BERDAKWAH*
_Asy Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullah_
🗒 *Soal:* Maklum bahwa berdakwah kepada Allah membutuhkan bekal ilmu syar’i. Apakah ilmu yang dimaksud adalah menghafal Al Qur’an dan As Sunnah? Dan apakah cukup dengan berbekal ilmu yang dipelajari di sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk berdakwah di jalan Allah?
(( 📢 *Jawaban:*
📖 Ilmu (syar’i) itu adalah ilmu yang dilandasi hafalan dalil-dalil beserta pemahaman maknanya. Tidak cukup menghafal dalil-dalil saja. Tidak cukup bagi seseorang (yang hendak berdakwah di jalan Allah) sekedar hafal nash-nash Al Qur’an dan hadits-hadits, bahkan dia harus mengerti makna-maknanya yang shahih. Adapun sekedar menghafal dalil-dalil tersebut tanpa mengerti makna-maknanya, maka ini tidak melahirkan seorang dai yang tangguh dalam berdakwah di jalan Allah.
✒ Adapun jika yang dipelajari di madrasah-madrasah adalah hafalan dalil-dalil (Al Qur’an dan As Sunnah) disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini cukup (sebagai modal berdakwah).
✒ Adapun jika itu hanya hafalan dalil-dalil tanpa disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini tidak menjadikan seseorang mahir di dalam berdakwah. Namun mungkin baginya untuk mengajari umat manusia untuk menghafal dalil yang telah dia hafal, mentalqin mereka lafazh-lafazh dalil tersebut tanpa menjelaskan makna-maknanya, atau membacakan dalil-dalil tersebut kepada mereka dan menyimak hafalan mereka dari dalil-dalil tersebut.
🔎 Sumber: As’ilatul Manahijij Jadidah hal. 41 karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullahu ta’ala
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
🗓 Jm2. 3 1435 H || 📁 Manhaj
__________________________________
*BEKAL UNTUK BERDAKWAH*
_Asy Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullah_
🗒 *Soal:* Maklum bahwa berdakwah kepada Allah membutuhkan bekal ilmu syar’i. Apakah ilmu yang dimaksud adalah menghafal Al Qur’an dan As Sunnah? Dan apakah cukup dengan berbekal ilmu yang dipelajari di sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk berdakwah di jalan Allah?
(( 📢 *Jawaban:*
📖 Ilmu (syar’i) itu adalah ilmu yang dilandasi hafalan dalil-dalil beserta pemahaman maknanya. Tidak cukup menghafal dalil-dalil saja. Tidak cukup bagi seseorang (yang hendak berdakwah di jalan Allah) sekedar hafal nash-nash Al Qur’an dan hadits-hadits, bahkan dia harus mengerti makna-maknanya yang shahih. Adapun sekedar menghafal dalil-dalil tersebut tanpa mengerti makna-maknanya, maka ini tidak melahirkan seorang dai yang tangguh dalam berdakwah di jalan Allah.
✒ Adapun jika yang dipelajari di madrasah-madrasah adalah hafalan dalil-dalil (Al Qur’an dan As Sunnah) disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini cukup (sebagai modal berdakwah).
✒ Adapun jika itu hanya hafalan dalil-dalil tanpa disertai dengan pemahaman makna-maknanya, maka ini tidak menjadikan seseorang mahir di dalam berdakwah. Namun mungkin baginya untuk mengajari umat manusia untuk menghafal dalil yang telah dia hafal, mentalqin mereka lafazh-lafazh dalil tersebut tanpa menjelaskan makna-maknanya, atau membacakan dalil-dalil tersebut kepada mereka dan menyimak hafalan mereka dari dalil-dalil tersebut.
🔎 Sumber: As’ilatul Manahijij Jadidah hal. 41 karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullahu ta’ala
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
🗓 Rmd. 20 1437 H || 📁 Fatwa
_________________________________
*HUKUM MENGAMBIL MUSHAF DENGAN TANGAN KIRI*
((📢 *Pertanyaan:* Syaikh yang mulia, kebanyakan orang yang shalat di masjid-masjid jika hendak membaca Al-Quran ia mengambil Mushaf dengan tangan kirinya. Dan saya pernah melihat salah seorang masyayikh melakukan hal itu berkali-kali. Apakah hal itu berdosa atau tidak?
💡 *Jawaban:* Yang saya lihat, sesungguhnya diantara bentuk pengagungan terhadap Mushaf adalah hendaknya engkau mengambilnya dengan tangan kananmu, dan meletakkannya di tempatnya dengan tangan kananmu juga. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu membiasakan dengan tangan kanan dalam segala urusan beliau. Dan karena beliau memerintahkan kita mengambil dengan tangan kanan kita dan memberi dengan tangan kanan kita.
🎯 Dan para ulama -rahimahumullah- berkata: Tangan kiri itu dipersiapkan untuk kotoran dan tangan kanan itu untuk selain itu. Maka yang ingin mengambil sesuatu yang kotor atau najis maka gunakanlah tangan kiri.
🎯 Adapun mushaf, maka tidak ragu lagi kalau termasuk pengagungan terhadapnya adalah engkau mengambilnya dengan tangan kanan, mengambil, mengembalikan dan memberikan.
🎯 Seandainya engkau melihat ada seseorang melakukan hal itu, engkau katakan kepadanya: Wahai akhi! seandainya engkau ingin memberi seseorang keperluannya, atau engkau hendak mengambil sesuatu keperluan darinya, maka tangan mana yang akan engkau pakai? Ia akan mengatakan kepadamu: “Saya pakai tangan kanan.” Kalau demikian Kalamullah (Al-Quran) itu lebih berhak untuk diagungkan.
🔎 Sumber: Silsilah Liqa’aat al-Baab Al-Maftuh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
🗓 Rmd. 20 1437 H || 📁 Fatwa
_________________________________
*HUKUM MENGAMBIL MUSHAF DENGAN TANGAN KIRI*
((📢 *Pertanyaan:* Syaikh yang mulia, kebanyakan orang yang shalat di masjid-masjid jika hendak membaca Al-Quran ia mengambil Mushaf dengan tangan kirinya. Dan saya pernah melihat salah seorang masyayikh melakukan hal itu berkali-kali. Apakah hal itu berdosa atau tidak?
💡 *Jawaban:* Yang saya lihat, sesungguhnya diantara bentuk pengagungan terhadap Mushaf adalah hendaknya engkau mengambilnya dengan tangan kananmu, dan meletakkannya di tempatnya dengan tangan kananmu juga. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu membiasakan dengan tangan kanan dalam segala urusan beliau. Dan karena beliau memerintahkan kita mengambil dengan tangan kanan kita dan memberi dengan tangan kanan kita.
🎯 Dan para ulama -rahimahumullah- berkata: Tangan kiri itu dipersiapkan untuk kotoran dan tangan kanan itu untuk selain itu. Maka yang ingin mengambil sesuatu yang kotor atau najis maka gunakanlah tangan kiri.
🎯 Adapun mushaf, maka tidak ragu lagi kalau termasuk pengagungan terhadapnya adalah engkau mengambilnya dengan tangan kanan, mengambil, mengembalikan dan memberikan.
🎯 Seandainya engkau melihat ada seseorang melakukan hal itu, engkau katakan kepadanya: Wahai akhi! seandainya engkau ingin memberi seseorang keperluannya, atau engkau hendak mengambil sesuatu keperluan darinya, maka tangan mana yang akan engkau pakai? Ia akan mengatakan kepadamu: “Saya pakai tangan kanan.” Kalau demikian Kalamullah (Al-Quran) itu lebih berhak untuk diagungkan.
🔎 Sumber: Silsilah Liqa’aat al-Baab Al-Maftuh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
🗓 Rmd. 13 1437 H || 📁 Fatwa
_________________________________
*HUKUM SALAM DENGAN BERISYARAT DENGAN TANGAN*
👤 _Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah_
((📢 *Pertanyaan:* Apa hukum salam dengan berisyarat dengan tangan?
((📢 *Jawaban:* Tidak boleh salam dengan isyarat (dengan tangan).
Sesungguhnya yang sesuai sunnah adalah salam dengan ucapan, baik mengawali (salam) ataupun menjawabnya.
Adapun salam dengan isyarat maka ini tidak boleh, karena hal itu menyerupai sebagian orang kafir, dan juga karena hal itu menyelisihi apa yang Allah syariatkan.
*Akan tetapi jika berisyarat dengan tangan kepada orang yang disalami agar ia bisa memahami salamnya karena jauhnya, sambil ia mengucapkan kalimat salam, maka hal itu tidak mengapa. Karena diriwayatkan yang menunjukkan hal itu.*
Demikian juga kalau yang disalami itu sedang shalat, maka sesungguhnya ia menjawab salam dengan isyarat sebagaimana telah shahih sunnah Nabi shallallahubalaihi wasallam dalam hal itu.
ما حكم السلام بالإشارة باليد؟
لا يجوز السلام بالإشارة، وإنما السنة السلام بالكلام بدءاً ورداً. أما السلام بالإشارة فلا يجوز؛ لأنه تشبه ببعض الكفرة في ذلك، ولأنه خلاف ما شرعه الله.
لكن لو أشار بيده إلى المسلّم عليه ليفهمه السلام، لبعده مع تكلمه بالسلام فلا حرج في ذلك؛ لأنه قد ورد ما يدل عليه، وهكذا لو كان المسلّم عليه مشغولاً بالصلاة فإنه يرد بالإشارة كما صحت بذلك السنة عن النبي صلى الله عليه وسلم.
***
🔎 Sumber: www.binbaz.org.sa/fatawa/3467
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
_____________
*Seputar Islam (1)*
https://chat.whatsapp.com/Gyd2wqP2fgy27bW6cfzMa6
🗓 Rmd. 13 1437 H || 📁 Fatwa
_________________________________
*HUKUM SALAM DENGAN BERISYARAT DENGAN TANGAN*
👤 _Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah_
((📢 *Pertanyaan:* Apa hukum salam dengan berisyarat dengan tangan?
((📢 *Jawaban:* Tidak boleh salam dengan isyarat (dengan tangan).
Sesungguhnya yang sesuai sunnah adalah salam dengan ucapan, baik mengawali (salam) ataupun menjawabnya.
Adapun salam dengan isyarat maka ini tidak boleh, karena hal itu menyerupai sebagian orang kafir, dan juga karena hal itu menyelisihi apa yang Allah syariatkan.
*Akan tetapi jika berisyarat dengan tangan kepada orang yang disalami agar ia bisa memahami salamnya karena jauhnya, sambil ia mengucapkan kalimat salam, maka hal itu tidak mengapa. Karena diriwayatkan yang menunjukkan hal itu.*
Demikian juga kalau yang disalami itu sedang shalat, maka sesungguhnya ia menjawab salam dengan isyarat sebagaimana telah shahih sunnah Nabi shallallahubalaihi wasallam dalam hal itu.
ما حكم السلام بالإشارة باليد؟
لا يجوز السلام بالإشارة، وإنما السنة السلام بالكلام بدءاً ورداً. أما السلام بالإشارة فلا يجوز؛ لأنه تشبه ببعض الكفرة في ذلك، ولأنه خلاف ما شرعه الله.
لكن لو أشار بيده إلى المسلّم عليه ليفهمه السلام، لبعده مع تكلمه بالسلام فلا حرج في ذلك؛ لأنه قد ورد ما يدل عليه، وهكذا لو كان المسلّم عليه مشغولاً بالصلاة فإنه يرد بالإشارة كما صحت بذلك السنة عن النبي صلى الله عليه وسلم.
***
🔎 Sumber: www.binbaz.org.sa/fatawa/3467
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
_____________
*Seputar Islam (1)*
https://chat.whatsapp.com/Gyd2wqP2fgy27bW6cfzMa6
🎯 *HUKUM PERTANDINGAN OLAHRAGA BERHADIAH*
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
((📢 *Pertanyaan:*
Dalam pertandingan olahraga, diberikan hadiah piala bagi kelompok yg menang. Apakah hukumnya dalam Islam? Sebagaimana diketahui, sejumlah uang telah dipungut dari klub yg ikut bertanding dan uang tsb dikumpulkan untuk membeli piala.
💡 Jawaban al-Lajnah adDaaimah:
⛔️ Tidak boleh mengambil harta untuk pertandingan olahraga. Berdasarkan sabda beliau shollallaahu alaihi wasallam :
✒ لَا سَبَقَ إِلَّا فِي خُفٍّ أَوْ فِي حَافِرٍ أَوْ نَصْلٍ
_“Tidak (boleh) ada (hadiah perlombaan) kecuali pada hewan yg memiliki tapak kaki (unta), atau haafir (semacam kuda, keledai, atau bighal), dan memanah_”
📖 *(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, anNasaai, Ahmad).*
✍🏻 Karena perlombaan pada ketiga jenis ini melatih jihad, berbeda dgn pertandingan olahraga. Tidak demikian. Maka tidak boleh mengambil hadiah/upah untuknya. Yang dimaksud dgn 3 perlombaan (yang dibolehkan mengambil hadiah) adalah unta, kuda, dan senjata.
🔎 Sumber: www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=3&View=Page&PageNo=1&PageID=5596.
_________________________________
🗒✍🏻 Catatan :
*Haram hukumnya Olahraga yang memperbutkan hadiah dari hasil Taruhan*
Akan tetapi, jika pertandingan olah raga tersebut tidaklah memperebutkan hadiah, tidak melalaikan dari kewajiban agama semisal shalat, dan tidak mengandung hal yang terlarang semisal buka-buka aurat, campur baur perempuan dengan laki-laki, dan adanya alat musik maka mengikuti pertandingan dan menontonnya tidaklah terlarang.’
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
__________
*Seputar Islam (1):*
https://chat.whatsapp.com/Gyd2wqP2fgy27bW6cfzMa6
🎯 *HUKUM PERTANDINGAN OLAHRAGA BERHADIAH*
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
((📢 *Pertanyaan:*
Dalam pertandingan olahraga, diberikan hadiah piala bagi kelompok yg menang. Apakah hukumnya dalam Islam? Sebagaimana diketahui, sejumlah uang telah dipungut dari klub yg ikut bertanding dan uang tsb dikumpulkan untuk membeli piala.
💡 Jawaban al-Lajnah adDaaimah:
⛔️ Tidak boleh mengambil harta untuk pertandingan olahraga. Berdasarkan sabda beliau shollallaahu alaihi wasallam :
✒ لَا سَبَقَ إِلَّا فِي خُفٍّ أَوْ فِي حَافِرٍ أَوْ نَصْلٍ
_“Tidak (boleh) ada (hadiah perlombaan) kecuali pada hewan yg memiliki tapak kaki (unta), atau haafir (semacam kuda, keledai, atau bighal), dan memanah_”
📖 *(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, anNasaai, Ahmad).*
✍🏻 Karena perlombaan pada ketiga jenis ini melatih jihad, berbeda dgn pertandingan olahraga. Tidak demikian. Maka tidak boleh mengambil hadiah/upah untuknya. Yang dimaksud dgn 3 perlombaan (yang dibolehkan mengambil hadiah) adalah unta, kuda, dan senjata.
🔎 Sumber: www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=3&View=Page&PageNo=1&PageID=5596.
_________________________________
🗒✍🏻 Catatan :
*Haram hukumnya Olahraga yang memperbutkan hadiah dari hasil Taruhan*
Akan tetapi, jika pertandingan olah raga tersebut tidaklah memperebutkan hadiah, tidak melalaikan dari kewajiban agama semisal shalat, dan tidak mengandung hal yang terlarang semisal buka-buka aurat, campur baur perempuan dengan laki-laki, dan adanya alat musik maka mengikuti pertandingan dan menontonnya tidaklah terlarang.’
*•══════════════════════•*
📮 *Published by :*
*Grup Kajian SEPUTAR ISLAM (SI)*
ⓑⓐⓡⓐⓚⓐⓛⓛⓐⓗ
🇲🇨 •═════════════• 🇵🇸
✍🏻 Semangat *Berdakwah* Karena *Allah*, Jadikan hidupmu Lebih *Bermanfaat* bagi *Orang Lain*.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
https://chat.whatsapp.com/86DCRetG4ERIwXRohuxAVC
__________
*Seputar Islam (1):*
https://chat.whatsapp.com/Gyd2wqP2fgy27bW6cfzMa6
📚Riyadhussholihin
Kajian ke 73
Bab "baiknya budi pekerti"
بسم الله الرحمن الرحيم
السلم عليكم ورحمة الله
بركاته
الحمد لله و الصلة والسلم على رسول الله
Bagusnya Budi Pekerti
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sesungguhnya engkau - hai Muhammad - adalah memiliki budipekerti yang luhur." (al-Qalam: 4)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan pula suka memaafkan kepada orang banyak," sampai habisnya ayat. (ali-lmran: 134)
619. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu adalah sebaik-baik manusia dalam hal budipekertinya." (Muttafaq 'alaih)
620. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Saya tidak pernah memegang suatu sutera tebal atau pun sutera tipis yang rasanya lebih halus daripada tapak tangan Rasulullah s.a.w. Saya juga tidak pernah mencium satu bau-bauan pun yang lebih harum daripada bau Rasulullah s.a.w. Saya telah melayani Rasulullah s.a.w. selama sepuluh tahun, maka beliau tidak pernah sama sekali mengucapkan "cis" pada saya, juga tidak pernah bersabda: "Mengapa engkau lakukan itu," untuk sesuatu yang saya lakukan, atau bersabda: "Alangkah baiknya kalau engkau melakukan begini," untuk sesuatu yang tidak saya lakukan." (Muttafaq 'alaih)
621. Dari as-Sha'bu bin Jatstsamah r.a., katanya: "Saya pernah memberikan hadiah kepada Rasulullah s.a.w. berupa seekor keledai liar, kemudian beliau s.a.w. mengembalikannya pada saya. Setelah beliau melihat kecemasan yangnampak di mukaku, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Kita tidak mengembalikannya itu padamu, melainkan kerana kita ini sedang melakukan ihram." (Muttafaq 'alaih)
622. Dari an-Nawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w. perihal kebajikan dan dosa. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kebajikan itu ialah baiknya budi pekerti dan dosa itu ialah apa-apa yang engkau rasakan bimbang dalam dada - yakni hati - dan engkau tidak suka kalau hal itu diketahui oleh orang banyak." (Riwayat Muslim)
623. Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu bukan seorang yang kotor - baik kata-katanya atau tindakannya - dan tidak pula seorang yang bersengaja hendak berbuat kekotoran - baik kata-kata atau tindakannya." Beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya termasuk dalam golongan orang-orang yang terpilih di antara engkau semua adalah orang yang terbaik budipekertinya." (Muttafaq 'alaih)
624. Dari Abu darda' r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan amalannya seseorang mu'min besok pada hari kiamat daripada baiknya budipekerti dan sesungguhnya Allah itu membenci kepada seorang yang kotor serta rendah kata-katanya - yakni yang senantiasa memperbincangkan kemesuman, kejahatan dan Iain-Iain."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis shahih.
625. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya tentang apakah sebahagian besar amalan yang memasukkan para manusia itu dalam syurga. Beliau s.a.w. menjawab: "Iaitu bertaqwa kepada Allah dan bagusnya budipekerti." Beliau ditanya pula tentang apakah sebahagian besar amalan yang memasukkan para manusia dalam neraka. Beliau menjawab: "Iaitu kerana perbuatan mulut dan kemaluan."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
626. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesempurna-sempurnanya kaum mu'minin dalam hal keimanannya ialah yang terbaik budipekertinya di antara mereka itu sedang orang-orang yang pilihan di antara engkau semua itu ialah yang terbaik hubungan - pergaulannya - dengan isteri-isterinya."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa Hadis ini adalah hasan shahih.
627. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya seorang mu'min itu nescayalah dapat mencapai darjatnya seorang yang berpuasa - pada siang harinya - dan berdiri bersembahyang - pada malam harinya - dengan sebab kebaikan budipekertinya itu." (Riwayat Abu Dawud)
628. Dari Abu Umamah al-Bahili r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Saya adalah seorang yang memberikan jaminan untuk memperolehi sebuah rumah dalam halaman syurga bagi seseorang yang meninggalkan memberikan bantahan, sekalipun ia merasa dalam kebenaran -apa yang dibantahnya itu, juga sebuah rumah di tengah syurga bagi seseorang yang meninggalkan dusta, sekalipun dengan maksud bersenda gurau, demikian pula sebuah rumah di tanah tinggi syurga bagi seorang yang memperbaiki budipekertinya."
Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Azza'im ertinya seorang yang memberikan jaminan. Makna aslinya ialah pemimpin.
629. Dari Jabir r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya termasuk golongan orang yang paling saya cintai di antara engkau semua serta yang terdekat kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah yang terbaik budipekertinya di antara engkau semua itu, dan sesungguhnya termasuk golongan orang yang paling saya benci di antara engkau semua serta yang terjauh kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah orang-orang yang banyak berbicara, sombong bicaranya serta merasa tinggi apa yang dipercakapkannya itu - kerana kebongkakannya." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti apa erti orang yang banyak bicara serta orang yang sombong bicaranya. Tetapi apakah yang dimaksud mutafaihiq itu." Beliau s.a.w. menjawab: "Mereka itu ialah orang-orang yang sombong - merasa tinggi isi pembicaraannya."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
Atstsartsar ialah orang yang banyak bicaranya secara dipaksa-paksakan sendiri. Almutasyaddiqialah orang yang berlagak sombong kepada orang banyak dengan kata-katanya dan kalau berbicara itu serasa penuh isi mulutnya kerana hendak memfasih-fasihkan serta mengagung-agungkan pembicaraannya sendiri itu. Adapun Almutafaihiqasalnya dari kata fahq, iaitu membuat penuh isi mulut dengan percakapannya serta meluas-luaskan apa yang dibicarakannya, bahkan merasa asing - bangga - dengan kata-katanya kerana ketakabburan serta perasaan tingginya dan menampakkan bahawa dirinya adalah lebih utama dari orang lain.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin al-Mubarak rahimahullah dalam menafsiri erti "bagusnya budi pekerti", ia mengatakan: "Bagusnya budi pekerti ialah manisnya wajah, memberikan kebaikan dan menahan kejahatan."
والله اعلم
📚Riyadhussholihin
Kajian ke 73
Bab "baiknya budi pekerti"
بسم الله الرحمن الرحيم
السلم عليكم ورحمة الله
بركاته
الحمد لله و الصلة والسلم على رسول الله
Bagusnya Budi Pekerti
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sesungguhnya engkau - hai Muhammad - adalah memiliki budipekerti yang luhur." (al-Qalam: 4)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan pula suka memaafkan kepada orang banyak," sampai habisnya ayat. (ali-lmran: 134)
619. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu adalah sebaik-baik manusia dalam hal budipekertinya." (Muttafaq 'alaih)
620. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Saya tidak pernah memegang suatu sutera tebal atau pun sutera tipis yang rasanya lebih halus daripada tapak tangan Rasulullah s.a.w. Saya juga tidak pernah mencium satu bau-bauan pun yang lebih harum daripada bau Rasulullah s.a.w. Saya telah melayani Rasulullah s.a.w. selama sepuluh tahun, maka beliau tidak pernah sama sekali mengucapkan "cis" pada saya, juga tidak pernah bersabda: "Mengapa engkau lakukan itu," untuk sesuatu yang saya lakukan, atau bersabda: "Alangkah baiknya kalau engkau melakukan begini," untuk sesuatu yang tidak saya lakukan." (Muttafaq 'alaih)
621. Dari as-Sha'bu bin Jatstsamah r.a., katanya: "Saya pernah memberikan hadiah kepada Rasulullah s.a.w. berupa seekor keledai liar, kemudian beliau s.a.w. mengembalikannya pada saya. Setelah beliau melihat kecemasan yangnampak di mukaku, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Kita tidak mengembalikannya itu padamu, melainkan kerana kita ini sedang melakukan ihram." (Muttafaq 'alaih)
622. Dari an-Nawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w. perihal kebajikan dan dosa. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kebajikan itu ialah baiknya budi pekerti dan dosa itu ialah apa-apa yang engkau rasakan bimbang dalam dada - yakni hati - dan engkau tidak suka kalau hal itu diketahui oleh orang banyak." (Riwayat Muslim)
623. Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu bukan seorang yang kotor - baik kata-katanya atau tindakannya - dan tidak pula seorang yang bersengaja hendak berbuat kekotoran - baik kata-kata atau tindakannya." Beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya termasuk dalam golongan orang-orang yang terpilih di antara engkau semua adalah orang yang terbaik budipekertinya." (Muttafaq 'alaih)
624. Dari Abu darda' r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan amalannya seseorang mu'min besok pada hari kiamat daripada baiknya budipekerti dan sesungguhnya Allah itu membenci kepada seorang yang kotor serta rendah kata-katanya - yakni yang senantiasa memperbincangkan kemesuman, kejahatan dan Iain-Iain."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis shahih.
625. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya tentang apakah sebahagian besar amalan yang memasukkan para manusia itu dalam syurga. Beliau s.a.w. menjawab: "Iaitu bertaqwa kepada Allah dan bagusnya budipekerti." Beliau ditanya pula tentang apakah sebahagian besar amalan yang memasukkan para manusia dalam neraka. Beliau menjawab: "Iaitu kerana perbuatan mulut dan kemaluan."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
626. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesempurna-sempurnanya kaum mu'minin dalam hal keimanannya ialah yang terbaik budipekertinya di antara mereka itu sedang orang-orang yang pilihan di antara engkau semua itu ialah yang terbaik hubungan - pergaulannya - dengan isteri-isterinya."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa Hadis ini adalah hasan shahih.
627. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya seorang mu'min itu nescayalah dapat mencapai darjatnya seorang yang berpuasa - pada siang harinya - dan berdiri bersembahyang - pada malam harinya - dengan sebab kebaikan budipekertinya itu." (Riwayat Abu Dawud)
628. Dari Abu Umamah al-Bahili r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Saya adalah seorang yang memberikan jaminan untuk memperolehi sebuah rumah dalam halaman syurga bagi seseorang yang meninggalkan memberikan bantahan, sekalipun ia merasa dalam kebenaran -apa yang dibantahnya itu, juga sebuah rumah di tengah syurga bagi seseorang yang meninggalkan dusta, sekalipun dengan maksud bersenda gurau, demikian pula sebuah rumah di tanah tinggi syurga bagi seorang yang memperbaiki budipekertinya."
Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Azza'im ertinya seorang yang memberikan jaminan. Makna aslinya ialah pemimpin.
629. Dari Jabir r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya termasuk golongan orang yang paling saya cintai di antara engkau semua serta yang terdekat kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah yang terbaik budipekertinya di antara engkau semua itu, dan sesungguhnya termasuk golongan orang yang paling saya benci di antara engkau semua serta yang terjauh kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah orang-orang yang banyak berbicara, sombong bicaranya serta merasa tinggi apa yang dipercakapkannya itu - kerana kebongkakannya." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti apa erti orang yang banyak bicara serta orang yang sombong bicaranya. Tetapi apakah yang dimaksud mutafaihiq itu." Beliau s.a.w. menjawab: "Mereka itu ialah orang-orang yang sombong - merasa tinggi isi pembicaraannya."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
Atstsartsar ialah orang yang banyak bicaranya secara dipaksa-paksakan sendiri. Almutasyaddiqialah orang yang berlagak sombong kepada orang banyak dengan kata-katanya dan kalau berbicara itu serasa penuh isi mulutnya kerana hendak memfasih-fasihkan serta mengagung-agungkan pembicaraannya sendiri itu. Adapun Almutafaihiqasalnya dari kata fahq, iaitu membuat penuh isi mulut dengan percakapannya serta meluas-luaskan apa yang dibicarakannya, bahkan merasa asing - bangga - dengan kata-katanya kerana ketakabburan serta perasaan tingginya dan menampakkan bahawa dirinya adalah lebih utama dari orang lain.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin al-Mubarak rahimahullah dalam menafsiri erti "bagusnya budi pekerti", ia mengatakan: "Bagusnya budi pekerti ialah manisnya wajah, memberikan kebaikan dan menahan kejahatan."
والله اعلم
🍂 *AR-RAHMAN* 🍂
🌷Sabtu, 07 Juli 2018🌷
*Mengungkit-ungkit Sedekah*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰى ۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ
*"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.* Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 264)
☘ Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
*“Ada tiga jenis manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak dipandang, dan tidak akan disucikan oleh Allah.* Untuk mereka bertiga siksaan yang pedih. *Itulah laki-laki yang isbal, orang yang mengungkit-ungkit sedekah, dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.”* (H.R. Muslim no. 106)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
🌿Al-Izzah FP UIR Pekanbaru
📖Ar-Rahman Team
✉Telegram Channel:
https://t.me/ArRahmanTeam
🍂 *AR-RAHMAN* 🍂
🌷Sabtu, 07 Juli 2018🌷
*Mengungkit-ungkit Sedekah*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰى ۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ
*"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.* Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 264)
☘ Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
*“Ada tiga jenis manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak dipandang, dan tidak akan disucikan oleh Allah.* Untuk mereka bertiga siksaan yang pedih. *Itulah laki-laki yang isbal, orang yang mengungkit-ungkit sedekah, dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.”* (H.R. Muslim no. 106)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
🌿Al-Izzah FP UIR Pekanbaru
📖Ar-Rahman Team
✉Telegram Channel:
https://t.me/ArRahmanTeam
Waspada Fitnah akhir zaman :
Generasi berkepribadian KW
.
Sahabat hijrah,
Rasanya lelah mengurut dada melihat Fenomena anak muda yang membuat resah tak sudah-sudah, kehilangan jati diri, memoles permukaan dan menarik perhatian orang lain dengan segala cara, sampai habis semua rasa malu.
Padahal Rasulullah SAW bersabda:
.
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
.
“Sesungguhnya perkataan yang diwarisi oleh orang-orang dari perkataan nabi-nabi terdahulu adalah: ‘Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu’.” (HR. Bukhari, no. 3483)
Maka saat rasa malu telah hilang dalam jiwa, telah jauh kita dari jalan para Anbiya.
.
Berpacaran dengan bangga ditempat terbuka dan saat diingatkan berkilah dengan segala cara, fenomena generasi #tikt*k yang membuat seperti orang gila membuat para pemuda menuhankan manusia hingga tak ada rasa bahwa kita adalah 'manusia' yang dititipi hidup yang sementara.
.
Sungguh, ini bukan jati diri kita sebagai Muslim yang mulia! Sungguh Bukan!
.
Maka mari bersama kita waspada wahai pemuda, menghindari fitnah akhir zaman yang memperindah setiap budaya 'dosa' yang mengarahkan kita pada murka Pencipta yang berujung pasa siksa.
.
Sahabat hijrah, menghadapi fitnah akhir zaman ini mari kokohkan Aqidah, tanamkan keimanan dalam hati, tunjukkan jati diri bahwa kita adalah muslim sejati yang ditinggikan Allah dengan syariatNya, tunjukkan wajah asli pemuda muslim yang beriman dan mengikuti jalan hidayah. Bukan generasi KW yang tak pede dengan jati diri, hanya memoles permukaan namun 'busuk' dan 'rapuh' di dalam.
Wal 'iyadzu billah.
.
Ditulis oleh @adamz27610
.
Follow @IndonesiaTanpaPacaran
.
#GenerasiSyurgaAkhirZaman
#IndonesiaTanpaPacaran
Waspada Fitnah akhir zaman :
Generasi berkepribadian KW
.
Sahabat hijrah,
Rasanya lelah mengurut dada melihat Fenomena anak muda yang membuat resah tak sudah-sudah, kehilangan jati diri, memoles permukaan dan menarik perhatian orang lain dengan segala cara, sampai habis semua rasa malu.
Padahal Rasulullah SAW bersabda:
.
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
.
“Sesungguhnya perkataan yang diwarisi oleh orang-orang dari perkataan nabi-nabi terdahulu adalah: ‘Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu’.” (HR. Bukhari, no. 3483)
Maka saat rasa malu telah hilang dalam jiwa, telah jauh kita dari jalan para Anbiya.
.
Berpacaran dengan bangga ditempat terbuka dan saat diingatkan berkilah dengan segala cara, fenomena generasi #tikt*k yang membuat seperti orang gila membuat para pemuda menuhankan manusia hingga tak ada rasa bahwa kita adalah 'manusia' yang dititipi hidup yang sementara.
.
Sungguh, ini bukan jati diri kita sebagai Muslim yang mulia! Sungguh Bukan!
.
Maka mari bersama kita waspada wahai pemuda, menghindari fitnah akhir zaman yang memperindah setiap budaya 'dosa' yang mengarahkan kita pada murka Pencipta yang berujung pasa siksa.
.
Sahabat hijrah, menghadapi fitnah akhir zaman ini mari kokohkan Aqidah, tanamkan keimanan dalam hati, tunjukkan jati diri bahwa kita adalah muslim sejati yang ditinggikan Allah dengan syariatNya, tunjukkan wajah asli pemuda muslim yang beriman dan mengikuti jalan hidayah. Bukan generasi KW yang tak pede dengan jati diri, hanya memoles permukaan namun 'busuk' dan 'rapuh' di dalam.
Wal 'iyadzu billah.
.
Ditulis oleh @adamz27610
.
Follow @IndonesiaTanpaPacaran
.
#GenerasiSyurgaAkhirZaman
#IndonesiaTanpaPacaran
Meski Allah mensyariatkan kita untuk sholat 5 waktu dalam sehari. Tapi dalam menentukan jarak waktunya, sungguh Allah tak bermaksud mengganggu aktivitas kita.
1. Subuh
Kalo mau jujur, justru sebenarnya subuhlah yang membantu kita untuk bisa memulai aktivitas kita lebih awal, sehingga segala persiapan aktivitas menjadi lebih sempurna.
2.Dzuhur
Panjangnya jarak antara subuh dan dzuhur, sebenarnya harus bisa menyadarkan kita bahwa Allah sangat memaklumi aktivitas kita, maka jangan berat hati jika Allah meminta waktu kita untuk sholat di waktu istirahat kita (waktu Dzuhur).
3. Ashar
Setelah tadi kita melanjutkan aktivitas selepas istrahat, Allah juga tidak mengganggu kita sampai waktu kita menyelesaikan aktivitas/pekerjaan kita. Maka jangan berat hati juga jika Allah meminta waktu kita untuk sholat Ashar.
4. Magrib
Dan ketika kita telah sampai dirumah dan berkumpul bersama keluarga di waktu magrib. Masihkah kita enggan bersujud kepada Allah ? Padahal Allah telah baik hati memberikan waktu santai bersama keluarga yang kita cintai...
5. Isya
Dan diwaktu penghujung ini, tidak maukah kita diajarkan Allah bagaimana mengakhirinya aktivitas dengan kebaikan (sholat isya)?
Bukankah kita juga tidak tau apakah mata kita akan terbuka lagi setelah tertutup? Dan bukankah kita tau bahwa doa tidur adalah doa kepasrahan kita akan itu?
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَاَمُوْتُ
"Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati"
Setelah itu, istrirahatlah. Karena Allah gak akan mengganggu istirahatmu sampai subuh.
kecuali jika kamu mau meraih kebaikan lebih diwaktu Tahajjud dan fajar bersamaNya.
Meski Allah mensyariatkan kita untuk sholat 5 waktu dalam sehari. Tapi dalam menentukan jarak waktunya, sungguh Allah tak bermaksud mengganggu aktivitas kita.
1. Subuh
Kalo mau jujur, justru sebenarnya subuhlah yang membantu kita untuk bisa memulai aktivitas kita lebih awal, sehingga segala persiapan aktivitas menjadi lebih sempurna.
2.Dzuhur
Panjangnya jarak antara subuh dan dzuhur, sebenarnya harus bisa menyadarkan kita bahwa Allah sangat memaklumi aktivitas kita, maka jangan berat hati jika Allah meminta waktu kita untuk sholat di waktu istirahat kita (waktu Dzuhur).
3. Ashar
Setelah tadi kita melanjutkan aktivitas selepas istrahat, Allah juga tidak mengganggu kita sampai waktu kita menyelesaikan aktivitas/pekerjaan kita. Maka jangan berat hati juga jika Allah meminta waktu kita untuk sholat Ashar.
4. Magrib
Dan ketika kita telah sampai dirumah dan berkumpul bersama keluarga di waktu magrib. Masihkah kita enggan bersujud kepada Allah ? Padahal Allah telah baik hati memberikan waktu santai bersama keluarga yang kita cintai...
5. Isya
Dan diwaktu penghujung ini, tidak maukah kita diajarkan Allah bagaimana mengakhirinya aktivitas dengan kebaikan (sholat isya)?
Bukankah kita juga tidak tau apakah mata kita akan terbuka lagi setelah tertutup? Dan bukankah kita tau bahwa doa tidur adalah doa kepasrahan kita akan itu?
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَاَمُوْتُ
"Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati"
Setelah itu, istrirahatlah. Karena Allah gak akan mengganggu istirahatmu sampai subuh.
kecuali jika kamu mau meraih kebaikan lebih diwaktu Tahajjud dan fajar bersamaNya.
0 komentar: