SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER. KAMI AKAN MENYEDIAKAN BERITA DAN KONTEN ISLAMI TERUPDATE SETIAP MINGGUNYA
Post Yang Belum Di Upload

Ini Tanda Malam Lailatul Qadar di Alquran, Bagaimana Cara Mendapatkannya

Eramuslim.com – Salah satu peristiwa penting pada momen bulan suci ramadhan yaitu datangnya malam lailatul qadar. Menurut berbagai riwayat, malam yang digadang-gadang oleh seluruh umat Islam di dunia ini datang pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, khususnya di tanggal-tanggal ganjil.

Namun, datangnya malam lailatul qadar tidak seorang pun yang mengetahui tepatnya kapan.

Melansir artikel di laman nu.or.id berjudul ‘Pertanda Malam Lailatul Qadar dalam Al-Qur’an’ disebutkan selama ini umat Islam hanya membaca tanda-tanda malam yang menurut Al-Qur’an lebih baik dari 1000 bulan ini.

Betapa mulianya malam lailatul qadar karena mampu membawa seorang hamba pada ketakwaan yang hakiki.

Lalu, benarkah pertanda malam lailatul qadar di antaranya membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan, dan sebagainya? Yang pasti, dan ini harus diimani oleh setiap muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).

Ditegaskan dalam Al-Qur’an, malam tersebut adalah malam mulia, tidak mudah diketahui betapa besar kemuliaannya. Ini diisyaratkan oleh adanya “pertanyaan” dalam bentuk pengagungan, yaitu “Wa ma adraka ma laylatul qadar.”

Untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam lailatul qadar, Muhammad Quraish Shihab (1999) memberikan sejumlah keterangan terkait arti kata qadar. Mufassir kenamaan tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar tersebut.

Pertama, qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada Surat Ad-Dukhan ayat 3.

Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.

Al-Qur’an yang turun pada malam lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

Kedua, qadar berati kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).

Ketiga, qadar berati sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: Pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya [bagi yang dikehendakinya]).(nu.or.id)

Lalu bagaimana Cara Mendapatkannya

Lailatul Qadar merupakan yang ditunggu-tunggu umat muslim selama bulan Ramadan, terutama memasuki malam ganji di 10 hari terakhir.

Siapakah yang berhak mendapatkan Lailatul Qadar?

Apakah seseorang yang kurang ibadahnya dan bolong-bolong menjalankan ibadah puasanya juga berhak mendapatkan lailatur qadar? jika dia kemudian sungguh di 10 malam terakhir?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita kupas satu persatu, apa sayarat mendapatkanya, ciri-ciri orang yang telah mendapatkannya, dan apa tanda-tandanya?

Ustad Atoillah, pengasuh Pesantren Miftahul Huda berpendapat, bahwa malam lailatul qadar itu terjadi sepanjang malam, sejak maghrib hingga subuh.

Jadi 10 malam terakhir itu, mulai dari 21,23,25,27,29 merupakan malam yang dinantikan, dan memang hanya orang tertentu saja yang berhak mendapatkannya.

Berikut Allah berfirman:

“Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.”

(QS. Al-Qadr: 3 – 5)

Dia pun menegaskan, untuk mendapatkannya memang harus diperkuat dengan berbagai ibadah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah.

Sehingga kemudian seorang muslim yang taat harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh, tidak hanya pada malam ganji, tetapi semuanya sepanjang bulan puasa.

1. Beribadah Sepanjang Malam

Berikut penjelasannya: Rentang dari maghrib sampai subuh itu sangat berguna dan jangan dilewatkan untuk beribadah, dimulai dari wajib seperti shalat maghrib, isya, tarawih, dan subuh.

“Maka ibadahnya itu merupakan ibadah di malam rahmat dengan bekeradaan malam lailatul qadar.”

2. Beribadah dengan Ikhlas dengan meningkatkan Kualitas

Maka itu, semua ibadah harus dikerjakan dengan tekun, dengan tulus dan ikhlas. Makin banyak ibadah makin baik, makin baik pula yang betul-betul khusyu, iklas dan berpasrah kepada Allah.

3. Tetap Tekun Hingga Akhir Ramadan

Ketekunan akan berbuah pahala, keikhlasan akan berbuah ridho dan ampunan. Namun apapun kita memang tidak boleh bermalas-malasan semakin mendekati akhir Ramadhan, justu harus semakin ditingkatkan.

Karena 10 malam terakhir ini merupakan cobaan paling berat, karena ada kejemuan dan mulai banyaknya aktivitas lain yang menggoda.

Maka itu ketekukan dan berjuang keras demi menjalankan Ibadah ada kunci meraih lailatul qadar.

Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)


Selasa, 22 Ramadhan 1439 H / 5 Juni 2018

Ini Tanda Malam Lailatul Qadar di Alquran, Bagaimana Cara Mendapatkannya

Redaksi – Selasa, 22 Ramadhan 1439 H / 5 Juni 2018 19:32 WIB

Tanda-tanda Orang yang sudah Mendapatkan Lailatul Qadar

Tidak ada satu pun orang yang tahu kapan waktu terjadinya lailatul qadar, karena peristiwa itu merupakan rahasia Tuhan.

Hanya saja, Nabi Muhammad SAW memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Karena lailatul qadar berpeluang akan terjadi pada malam-malam tersebut.

Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah lailatul qadar yang hanya terjadi setahun sekali.

Ingin tahu tanda-tanda orang yang telah mendapatkan rahmat lailatul qadar? Lihat saja rangkuman di bawah ini.

1. Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT begitu pula dengan sesama manusia. Selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan melakukannya dengan cara terbaik di mata Allah SWT.

2. Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam soal beribadah.

3. Selain ibadah wajib yakni salat lima waktu, ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah seperti tahajud dan tarawih.

4. Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.

5. Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah SWT.

Nah, itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.

Ini Tanda Malam Lailatul Qadar di Alquran, Bagaimana Cara Mendapatkannya

Ini Tanda Malam Lailatul Qadar di Alquran, Bagaimana Cara Mendapatkannya

Eramuslim.com – Salah satu peristiwa penting pada momen bulan suci ramadhan yaitu datangnya malam lailatul qadar. Menurut berbagai riwayat, malam yang digadang-gadang oleh seluruh umat Islam di dunia ini datang pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, khususnya di tanggal-tanggal ganjil.

Namun, datangnya malam lailatul qadar tidak seorang pun yang mengetahui tepatnya kapan.

Melansir artikel di laman nu.or.id berjudul ‘Pertanda Malam Lailatul Qadar dalam Al-Qur’an’ disebutkan selama ini umat Islam hanya membaca tanda-tanda malam yang menurut Al-Qur’an lebih baik dari 1000 bulan ini.

Betapa mulianya malam lailatul qadar karena mampu membawa seorang hamba pada ketakwaan yang hakiki.

Lalu, benarkah pertanda malam lailatul qadar di antaranya membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan, dan sebagainya? Yang pasti, dan ini harus diimani oleh setiap muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).

Ditegaskan dalam Al-Qur’an, malam tersebut adalah malam mulia, tidak mudah diketahui betapa besar kemuliaannya. Ini diisyaratkan oleh adanya “pertanyaan” dalam bentuk pengagungan, yaitu “Wa ma adraka ma laylatul qadar.”

Untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam lailatul qadar, Muhammad Quraish Shihab (1999) memberikan sejumlah keterangan terkait arti kata qadar. Mufassir kenamaan tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar tersebut.

Pertama, qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada Surat Ad-Dukhan ayat 3.

Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.

Al-Qur’an yang turun pada malam lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

Kedua, qadar berati kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).

Ketiga, qadar berati sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: Pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya [bagi yang dikehendakinya]).(nu.or.id)

Lalu bagaimana Cara Mendapatkannya

Lailatul Qadar merupakan yang ditunggu-tunggu umat muslim selama bulan Ramadan, terutama memasuki malam ganji di 10 hari terakhir.

Siapakah yang berhak mendapatkan Lailatul Qadar?

Apakah seseorang yang kurang ibadahnya dan bolong-bolong menjalankan ibadah puasanya juga berhak mendapatkan lailatur qadar? jika dia kemudian sungguh di 10 malam terakhir?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita kupas satu persatu, apa sayarat mendapatkanya, ciri-ciri orang yang telah mendapatkannya, dan apa tanda-tandanya?

Ustad Atoillah, pengasuh Pesantren Miftahul Huda berpendapat, bahwa malam lailatul qadar itu terjadi sepanjang malam, sejak maghrib hingga subuh.

Jadi 10 malam terakhir itu, mulai dari 21,23,25,27,29 merupakan malam yang dinantikan, dan memang hanya orang tertentu saja yang berhak mendapatkannya.

Berikut Allah berfirman:

“Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.”

(QS. Al-Qadr: 3 – 5)

Dia pun menegaskan, untuk mendapatkannya memang harus diperkuat dengan berbagai ibadah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah.

Sehingga kemudian seorang muslim yang taat harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh, tidak hanya pada malam ganji, tetapi semuanya sepanjang bulan puasa.

1. Beribadah Sepanjang Malam

Berikut penjelasannya: Rentang dari maghrib sampai subuh itu sangat berguna dan jangan dilewatkan untuk beribadah, dimulai dari wajib seperti shalat maghrib, isya, tarawih, dan subuh.

“Maka ibadahnya itu merupakan ibadah di malam rahmat dengan bekeradaan malam lailatul qadar.”

2. Beribadah dengan Ikhlas dengan meningkatkan Kualitas

Maka itu, semua ibadah harus dikerjakan dengan tekun, dengan tulus dan ikhlas. Makin banyak ibadah makin baik, makin baik pula yang betul-betul khusyu, iklas dan berpasrah kepada Allah.

3. Tetap Tekun Hingga Akhir Ramadan

Ketekunan akan berbuah pahala, keikhlasan akan berbuah ridho dan ampunan. Namun apapun kita memang tidak boleh bermalas-malasan semakin mendekati akhir Ramadhan, justu harus semakin ditingkatkan.

Karena 10 malam terakhir ini merupakan cobaan paling berat, karena ada kejemuan dan mulai banyaknya aktivitas lain yang menggoda.

Maka itu ketekukan dan berjuang keras demi menjalankan Ibadah ada kunci meraih lailatul qadar.

Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)


Selasa, 22 Ramadhan 1439 H / 5 Juni 2018

Ini Tanda Malam Lailatul Qadar di Alquran, Bagaimana Cara Mendapatkannya

Redaksi – Selasa, 22 Ramadhan 1439 H / 5 Juni 2018 19:32 WIB

Tanda-tanda Orang yang sudah Mendapatkan Lailatul Qadar

Tidak ada satu pun orang yang tahu kapan waktu terjadinya lailatul qadar, karena peristiwa itu merupakan rahasia Tuhan.

Hanya saja, Nabi Muhammad SAW memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Karena lailatul qadar berpeluang akan terjadi pada malam-malam tersebut.

Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah lailatul qadar yang hanya terjadi setahun sekali.

Ingin tahu tanda-tanda orang yang telah mendapatkan rahmat lailatul qadar? Lihat saja rangkuman di bawah ini.

1. Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT begitu pula dengan sesama manusia. Selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan melakukannya dengan cara terbaik di mata Allah SWT.

2. Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam soal beribadah.

3. Selain ibadah wajib yakni salat lima waktu, ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah seperti tahajud dan tarawih.

4. Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.

5. Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah SWT.

Nah, itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.

0 komentar:

MAU dapat Lailatul qadar? Kenali dulu tanda-tandanya.

1. Keadaan matahari di pagi hari, terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762)

2. Kedaan malam tidak panas, tidak juga dingin, matahari di pagi harinya tidak begitu cerah nampak kemerah-merahan

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475)

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata, “Ada beberapa dalil yang membicarakan mengenai tanda-tanda lailatul qadar. Namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fath Al-Bari, 4: 260)

Meskipun ada tanda-tanda yang dapat diprediksikan sebagai tanda lailatul qadar, namun tidak dianjurkan untuk mencar-carinya dengan sengaja supaya ibadah habis-habisan pada malam itu saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak mencari-cari tanda. Yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbanyak ibadah saja di akhir-akhir Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174). []

MAU dapat Lailatul qadar? Kenali dulu tanda-tandanya.

MAU dapat Lailatul qadar? Kenali dulu tanda-tandanya.

1. Keadaan matahari di pagi hari, terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762)

2. Kedaan malam tidak panas, tidak juga dingin, matahari di pagi harinya tidak begitu cerah nampak kemerah-merahan

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475)

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata, “Ada beberapa dalil yang membicarakan mengenai tanda-tanda lailatul qadar. Namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fath Al-Bari, 4: 260)

Meskipun ada tanda-tanda yang dapat diprediksikan sebagai tanda lailatul qadar, namun tidak dianjurkan untuk mencar-carinya dengan sengaja supaya ibadah habis-habisan pada malam itu saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak mencari-cari tanda. Yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbanyak ibadah saja di akhir-akhir Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174). []

0 komentar:

TUJUH AMALAN HEBAT


Pertama :

➖➖➖➖➖

Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah Swt.


Kedua :

➖➖➖➖➖

Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah walau beberapa ayat...


Ketiga :

➖➖➖➖➖

Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.


Ke-empat :

➖➖➖➖➖➖

Jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.

Yakinlah, manfaat sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki...


Kelima :

➖➖➖➖➖

Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah dengan berlipat-ganda...


Ke-enam :

➖➖➖➖➖

Jaga wudlu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudlu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosanya dan sayangilah dia ... Yaa Allah”.


Ketujuh :

➖➖➖➖➖

Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah Swt.


Sebarkanlah ilmu ini dengan HP atau sarana komunikasi yang kita miliki, dan kita tidak akan rugi sedikitpun.


Karena HP yang kita miliki sangat ringan dibawa namun di akhirat akan menjadi berat Hisabnya.

TUJUH AMALAN HEBAT

TUJUH AMALAN HEBAT


Pertama :

➖➖➖➖➖

Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah Swt.


Kedua :

➖➖➖➖➖

Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah walau beberapa ayat...


Ketiga :

➖➖➖➖➖

Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.


Ke-empat :

➖➖➖➖➖➖

Jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.

Yakinlah, manfaat sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki...


Kelima :

➖➖➖➖➖

Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah dengan berlipat-ganda...


Ke-enam :

➖➖➖➖➖

Jaga wudlu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudlu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, "ampuni dosanya dan sayangilah dia ... Yaa Allah”.


Ketujuh :

➖➖➖➖➖

Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah Swt.


Sebarkanlah ilmu ini dengan HP atau sarana komunikasi yang kita miliki, dan kita tidak akan rugi sedikitpun.


Karena HP yang kita miliki sangat ringan dibawa namun di akhirat akan menjadi berat Hisabnya.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Kalender 2019

Kalender 2019
Perfect World Online Spear Thingy

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER SMKN 2 TEBING TINGGI.AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK MENGAJI, DIJAMIN LANGSUNG LANCAR MEMBACA AL QUR'AN AYO BACA CERITA MENARIK HANYA DI BLOG INI SETIAP HARI KAMIS DAN SABTU PUKUL 19.00 WIB .
Islam Ornamental Art 2
SELAMAT DATANG DI BLOG MUSLIM CENTER. SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA DAN DAPATKAN SELURUH INFORMASI DISINI
AYO LIKE AND SUBSCRIBE DAKWAH STOP MOTION,TAQWA MEDIA DAN MUSLIM CENTER SMK 2 DI YOUTUBE KESAYANGAN ANDA.

back to top