Dunia Barat tidak hanya menyiapkan tempat khusus untuk saling berinteraksi bebas antara laki-laki dan perempuan. Tapi juga waktu-waktu khusus untuk saling berkomunikasi, bersenggolan, sampai aktifitas lebih lainnya . Diantara waktu-waktu khusus tersebut adalah malam tahun baru, malam V-day, serta malam-malam maksiat lainnya.
.
Kebiasaan Barat merayakan tahun baru seperti berdesak-desakan berkumpul di lapangan, di pantai, di jalan-jalan umum serta tempat umum lainnya. Sayangnya generasi Islam mengikutinya padahal ini adalah bagian dari iktilath (camput baur) yang dilarang dalam Islam.
.
Bahkan lebih parahnya dalam perayaan tahun baru, sering dirayakan dengan minum khamar, tertawa dan hura-hura. Tidak sedikit terjebak pada perzinahan.
Padahal sebagai muslim melarang terjebak pada kegiatan sia-sia apalagi maksiat. Nabi shalallahu 'alaihi wassalam bersabda "Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R Tirmidzi, hasan)".
.
Oleh karena itu, sebagai muslim harusnya tidak layak mengikuti perayaan dan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan Islam. Islam sudah punya hari raya sendiri (idul fitri dan idul adha) dan dalam konsep interaksi antar laki-laki dengan perempuan mengaturnya agar tidak terjebak-terjebak dalam jalan kehinaan.
.
Ditulis oleh @LaOdeMunafar, penggagas gerakan #IndonesiaTanpaPacaran
.
#IndonesiaTanpaPacaran #GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah #NikahAsik #DakwahKampus #IslamicWedding #Wedding #DakwahAsik #YukNgaji #IndonesiaBertauhid #GerakanRemajaBerhijrah
0 komentar: