SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER. KAMI AKAN MENYEDIAKAN BERITA DAN KONTEN ISLAMI TERUPDATE SETIAP MINGGUNYA
Post Yang Belum Di Upload

Kisah Nyata : 

ALLAH BAYAR SECARA TUNAI 

(Wajib baca)


Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata)


1 hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, 

Seorang sahabat meminta bantuan,

Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,


Saya belikan kain sarung, 

Beli roti, 

Dll, 

Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal, 

Tak usah saya sebut namanya,


Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, 

Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,

.

"Ye...

Ye...

Anak aku datang, 

Anak aku datang, 

Senangnya anak aku datang..."


Saya tak mengenal beliau siapa, 

Ibu itu memeluk saya, 

Dia cium saya,


0rang tua itu berkata...


"Nak...

Kenapa tinggalkan ibu disini nak, 

Ibu mau pulang...

Ibu rindu rumah kita..."


Saya waktu itu...

Hampir tak bisa berkata-kata, 

Ya Allah...

Saya coba mengucapkan kata...


"Bu..."


Saya pegang tanganya, 

Saya lihat mukanya, 

Dia bilang...


"Sampai hati nak, 

Kau tak mengaku aku ini ibu kau..."


Bisa saya bayangkan, 

Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, 

Saya coba berpura-pura, 

Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...


"Bu...

Maafkan saya ya..."


Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, 

Saya ambil roti, dl

Dan saya suapkan ke mulutnya,

Tak terasa menetes air mata dipipi,


Mencoba bayangkan, 

Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, 

Bila kita anaknya, 

Mengambilkan sepotong roti,

Kita suapkan kemulutnya, 

Bagaimana perasaan beliau ? 

Bagaimana perasan kita ?


Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi, 

Dia pegang tangan saya, 

Subhana Allah...

Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,


Saat saya hendak pulang, 

Dia pegang kaki saya sambil berkata...


"Nak...

Jangan tinggalkan ibu nak, 

Ibu mau balik, 

Ibu mau pulang..."


Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,

Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang,

Yang paling besar bergelar Tan Sri, 

0rangnya memang kaya, 

Punya nama besar, 

Dan hebat orangnya,


Waktu saya izin pulang, 

Dia pegang baju saya, 

Dia bilang mau ikut saya pulang, 

Saya bilang 

"Di mobil ada banyak barang", 

"Tak apa kata ibu itu, 

Saya duduk sama barang-barang, 

Itu"...


Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,


Pulang ke rumah saya, 

Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, 

Saya baca doa, sl

Saya tengok air mata beliau jatuh,

Selesai doa saya salami beliau, 

Saya cium tangannya, 

Saya bilang...


"Bu...Maafkan saya ya..."


Waktu itu, 

Saya tak membayangkan,

Kalau ibu saya sudah meninggal, 

Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, 

Sebab dia rindu pada anak-anaknya,


Di hari ketiga di rumah saya, 

Waktu Sholat Isya', 

Selesai doa saya salami beliau, 

Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, 

Dia salam,


Saya bilang...


"Bu...

Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, 

2 hari yang lalu ibu salam, 

Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,

Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"


Dia bilang...


"Ustaz...

Kau bukan anak saya kan..."


Subhanaallah...

Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",

Saya bilang...


"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? 

Saya anak ibu..."


Dia berkata...


"Bukan...

Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, 

Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, 

Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."


Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, 

Spontan saya pegang dia, 

Saya peluk dia, 

Saya menangis, 

Saya bilang...


"Bu... 

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."


Saya pegang tangan ibu ini...

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya, 

Waktu itu saya pandang wajahnya, 

Saya bilang...


"Bu...

Walaupun ibu saya telah tiada, 

Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, 

Ibu duduklah di sini..."


Saat makan, 

Saya suapkan nasi ke mulutnya, 

Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,


Saya tanya...


"Kenapa bu ?"


Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, 

Saya angkat dia, 

Panggil ambulan antar ke rumah sakit,


Waktu di RS, 

Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, 

Dia pegang tangan saya dia berkata...


"Ustaz...

Kalau saya mati, 

Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, 

Kalau saya sudah mati, 

Jangan beritahu mereka di mana makam saya, 

Kalau mereka tahu di mana kubur saya, 

Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."


Saya pegang beliau saya berkata...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Isteri saya menangis di sebelah, 

Anak saya menangis di sebelah memegang dia, 

Kami pegang dia...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Dia geleng kepala, 

Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, 

Akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu,


Dia meninggal dalam pelukan saya, 

Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,


Sahabat, 

Bila kita masih ada ibu,

Tolonglah taat pada ibu kita, 

Jangan durhaka pada ibu kita, 

Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo, 

Saat ibu kita sakit kita jaga dia, 

Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...


Sahabat-sahabat coba tanya ibu kita...


"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu ? 

Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"


Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian...

Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, 

Karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...


Sahabat-sahabat semua... 

Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, 

Anak dia terus telefon saya...


Apa anaknya bilang pada saya...


"Saya akan bawa anda ke pengadilan, 

Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...


3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, 

Dia tak pergi lihat, 

Sebab itu ibunya rindu,

Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...


Akhirnya saya tunggu, 

Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,

Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, 

Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya,


Menangis dalam masjid, 

0rang dalam masjid heran, 

Ada apa ini, 

Saya tanya pada dia...


"Pak, 

Ada apa ini ? 

Ada masalah apa...?"


Dia berkata dalam keadaan menangis...


"Ustaz...

Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ? 

Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...


Saya bilang...


"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu ?"...


Dia bilang...


"Tolonglah ustaz...

Saya mau jumpa ibu saya ustaz, 

Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu... 

Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz, 

Isteri saya mati kecelakaan, 

Rumah disita bank, 

Mobil mewah saya semua dah disita bank, 

Tinggal 1 saja, 

Motor tua itu..."


Saya berkata...


"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, 

Tapi dengan 1 syarat, 

Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."


Sampai di pemakaman, 

Tak sempat saya turun dari mobil, 

Dia turun duluan, 

Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, 

Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, 

Sambil memanggil-manggil...


"Ibu... 

Ibuuu... 

Ibuuuuu..."


Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, 

Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...


Allahu Akbarrr...


Mengucap panjang saya... 

Allah SWT tunjukkan kepada saya, 

Dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya,


Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, 

Ambillah iktiar dari kisah di atas,.


"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup,

Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah SWT. 

Yaitu *Doa* seorang ibu"


Sekarang anda mempunyai 2 pilihan,

1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca,

2. Menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysa Allah mendapat pahala,


Silahkan Di Share Ya...

Semoga yang Share Akan Ditambahkan Rezekinya, 

Dan Diangkat Penyakitnya...

Aamiin


Ya Allah...

😊✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini

😊✔ Lapangkanlah hatinya

😊✔ Bahagiakanlah keluarganya

😊✔ Luaskan rezekinya seluas lautan

😊✔ Mudahkan segala urusannya

😊✔ Kabulkan cita-citanya

😊✔ Jauhkan dari segala Musibah

😊✔ Jauhkan dari segala Penyakit, 

Fitnah,

Prasangka Keji, 

Berkata Kasar, 

Dan Mungkar

😊✔ Dan semoga yang membagikan status ini rezekinya berlimpah.Aamiin...


Boleh di SHARE sebanyak mungkin !

Kisah Nyata 

Kisah Nyata : 

ALLAH BAYAR SECARA TUNAI 

(Wajib baca)


Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata)


1 hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, 

Seorang sahabat meminta bantuan,

Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,


Saya belikan kain sarung, 

Beli roti, 

Dll, 

Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal, 

Tak usah saya sebut namanya,


Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, 

Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,

.

"Ye...

Ye...

Anak aku datang, 

Anak aku datang, 

Senangnya anak aku datang..."


Saya tak mengenal beliau siapa, 

Ibu itu memeluk saya, 

Dia cium saya,


0rang tua itu berkata...


"Nak...

Kenapa tinggalkan ibu disini nak, 

Ibu mau pulang...

Ibu rindu rumah kita..."


Saya waktu itu...

Hampir tak bisa berkata-kata, 

Ya Allah...

Saya coba mengucapkan kata...


"Bu..."


Saya pegang tanganya, 

Saya lihat mukanya, 

Dia bilang...


"Sampai hati nak, 

Kau tak mengaku aku ini ibu kau..."


Bisa saya bayangkan, 

Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, 

Saya coba berpura-pura, 

Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...


"Bu...

Maafkan saya ya..."


Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, 

Saya ambil roti, dl

Dan saya suapkan ke mulutnya,

Tak terasa menetes air mata dipipi,


Mencoba bayangkan, 

Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, 

Bila kita anaknya, 

Mengambilkan sepotong roti,

Kita suapkan kemulutnya, 

Bagaimana perasaan beliau ? 

Bagaimana perasan kita ?


Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi, 

Dia pegang tangan saya, 

Subhana Allah...

Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,


Saat saya hendak pulang, 

Dia pegang kaki saya sambil berkata...


"Nak...

Jangan tinggalkan ibu nak, 

Ibu mau balik, 

Ibu mau pulang..."


Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,

Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang,

Yang paling besar bergelar Tan Sri, 

0rangnya memang kaya, 

Punya nama besar, 

Dan hebat orangnya,


Waktu saya izin pulang, 

Dia pegang baju saya, 

Dia bilang mau ikut saya pulang, 

Saya bilang 

"Di mobil ada banyak barang", 

"Tak apa kata ibu itu, 

Saya duduk sama barang-barang, 

Itu"...


Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,


Pulang ke rumah saya, 

Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, 

Saya baca doa, sl

Saya tengok air mata beliau jatuh,

Selesai doa saya salami beliau, 

Saya cium tangannya, 

Saya bilang...


"Bu...Maafkan saya ya..."


Waktu itu, 

Saya tak membayangkan,

Kalau ibu saya sudah meninggal, 

Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, 

Sebab dia rindu pada anak-anaknya,


Di hari ketiga di rumah saya, 

Waktu Sholat Isya', 

Selesai doa saya salami beliau, 

Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, 

Dia salam,


Saya bilang...


"Bu...

Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, 

2 hari yang lalu ibu salam, 

Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,

Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"


Dia bilang...


"Ustaz...

Kau bukan anak saya kan..."


Subhanaallah...

Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",

Saya bilang...


"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? 

Saya anak ibu..."


Dia berkata...


"Bukan...

Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, 

Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, 

Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."


Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, 

Spontan saya pegang dia, 

Saya peluk dia, 

Saya menangis, 

Saya bilang...


"Bu... 

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."


Saya pegang tangan ibu ini...

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya, 

Waktu itu saya pandang wajahnya, 

Saya bilang...


"Bu...

Walaupun ibu saya telah tiada, 

Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, 

Ibu duduklah di sini..."


Saat makan, 

Saya suapkan nasi ke mulutnya, 

Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,


Saya tanya...


"Kenapa bu ?"


Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, 

Saya angkat dia, 

Panggil ambulan antar ke rumah sakit,


Waktu di RS, 

Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, 

Dia pegang tangan saya dia berkata...


"Ustaz...

Kalau saya mati, 

Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, 

Kalau saya sudah mati, 

Jangan beritahu mereka di mana makam saya, 

Kalau mereka tahu di mana kubur saya, 

Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."


Saya pegang beliau saya berkata...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Isteri saya menangis di sebelah, 

Anak saya menangis di sebelah memegang dia, 

Kami pegang dia...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Dia geleng kepala, 

Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, 

Akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu,


Dia meninggal dalam pelukan saya, 

Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,


Sahabat, 

Bila kita masih ada ibu,

Tolonglah taat pada ibu kita, 

Jangan durhaka pada ibu kita, 

Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo, 

Saat ibu kita sakit kita jaga dia, 

Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...


Sahabat-sahabat coba tanya ibu kita...


"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu ? 

Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"


Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian...

Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, 

Karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...


Sahabat-sahabat semua... 

Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, 

Anak dia terus telefon saya...


Apa anaknya bilang pada saya...


"Saya akan bawa anda ke pengadilan, 

Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...


3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, 

Dia tak pergi lihat, 

Sebab itu ibunya rindu,

Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...


Akhirnya saya tunggu, 

Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,

Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, 

Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya,


Menangis dalam masjid, 

0rang dalam masjid heran, 

Ada apa ini, 

Saya tanya pada dia...


"Pak, 

Ada apa ini ? 

Ada masalah apa...?"


Dia berkata dalam keadaan menangis...


"Ustaz...

Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ? 

Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...


Saya bilang...


"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu ?"...


Dia bilang...


"Tolonglah ustaz...

Saya mau jumpa ibu saya ustaz, 

Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu... 

Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz, 

Isteri saya mati kecelakaan, 

Rumah disita bank, 

Mobil mewah saya semua dah disita bank, 

Tinggal 1 saja, 

Motor tua itu..."


Saya berkata...


"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, 

Tapi dengan 1 syarat, 

Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."


Sampai di pemakaman, 

Tak sempat saya turun dari mobil, 

Dia turun duluan, 

Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, 

Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, 

Sambil memanggil-manggil...


"Ibu... 

Ibuuu... 

Ibuuuuu..."


Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, 

Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...


Allahu Akbarrr...


Mengucap panjang saya... 

Allah SWT tunjukkan kepada saya, 

Dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya,


Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, 

Ambillah iktiar dari kisah di atas,.


"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup,

Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah SWT. 

Yaitu *Doa* seorang ibu"


Sekarang anda mempunyai 2 pilihan,

1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca,

2. Menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysa Allah mendapat pahala,


Silahkan Di Share Ya...

Semoga yang Share Akan Ditambahkan Rezekinya, 

Dan Diangkat Penyakitnya...

Aamiin


Ya Allah...

😊✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini

😊✔ Lapangkanlah hatinya

😊✔ Bahagiakanlah keluarganya

😊✔ Luaskan rezekinya seluas lautan

😊✔ Mudahkan segala urusannya

😊✔ Kabulkan cita-citanya

😊✔ Jauhkan dari segala Musibah

😊✔ Jauhkan dari segala Penyakit, 

Fitnah,

Prasangka Keji, 

Berkata Kasar, 

Dan Mungkar

😊✔ Dan semoga yang membagikan status ini rezekinya berlimpah.Aamiin...


Boleh di SHARE sebanyak mungkin !

0 komentar:

Hukum Memegang Alquran Android Tanpa Wudhu



Dalam kitab Safinatun Najah disebutkan bahwa di antara perkara yang mewajibkan wudhu adalah memegang dan membawa mushaf. Ketika kita tidak dalam keadaan memiliki wudhu, maka haram hukumnya memegang maupun membawa mushaf.

Yang dimaksud mushaf di sini adalah benda, baik kertas atau lainnya, yang di dalamnya terdapat tulisan huruf-huruf Alquran.

Dalam kitab Nihayatuz Zain, Imam Nawawi Al-Jawi lebih jelas mendefinisikan mushaf ini sebagai berikut;

والمراد بالمصحف كل ما كتب في شيء من القرآن بقصد الدراسة كلوح أو عمودا او جدار كتب عليه شيء من القرآن للداسة

“Adapun yang dimaksud mushaf adalah semua benda yang huruf-huruf Alquran ditulis di atasnya untuk tujuan belajar, seperti papan, tiang dan tembok yang ada tulisan huruf-huruf Alquran untuk tujuan belajar.”

Lantas apakah Alquran yang terdapat dalam Android, PC dan sejenisnya bisa dikatakan mushaf yang haram disentuh ketika tidak memiliki wudhu?

Berdasarkan keterangan dari kitab Nihayatuz Zain di atas, suatu benda bisa dikatakan mushaf apabila huruf-huruf Alquran ditulis di atasnya dan tulisan tersebut harus bersifat tetap.

Sedangkan Alquran yang terdapat dalam Android adalah pancaran sinar tulisan Alquran atau gambar tulisan Alquran yang keadaannya tidak tetap, kadang nampak dan kadang hilang.

Dengan demikian, aplikasi Alquran yang terdapat dalam  Android tidak dikatakan mushaf karena hanya berupa gambar tulisan Alquran, bukan tulisan Alquran itu sendiri.

BACA JUGA:

Kewajiban Suami terhadap Istri

30 Mei 2018

Oleh karena itu, kita boleh memegang dan membaca Alquran yang terdapat dalam Android dan sejenisnya meskipun tidak memiliki wudhu. Dalam kitab Hasyiyah Albujairimi Alal Khatib disebutkan;

فلو رسم صورتها في هواء أو ماء فليس كتابة في المذهب كما قاله الزيادي

“Apabila menulis gambar Alquran di udara atau air, maka tidak disebut tulisan (mushaf) dalam pendapat mazhab sebagaimana dikatakan Imam Azziyadi.”

Meski demikian, alangkah lebih baik jika memegang dan membaca Alquran dari aplikasi Android memiliki wudhu. Wudhu ketika memegang dan membaca Alquran dari aplikasi Android dan sejenisnya tidak wajib, namun sebagai bentuk kesempurnaan sebaiknya memiliki wudhu.

Hukum Memegang Alquran Android Tanpa Wudhu

Hukum Memegang Alquran Android Tanpa Wudhu



Dalam kitab Safinatun Najah disebutkan bahwa di antara perkara yang mewajibkan wudhu adalah memegang dan membawa mushaf. Ketika kita tidak dalam keadaan memiliki wudhu, maka haram hukumnya memegang maupun membawa mushaf.

Yang dimaksud mushaf di sini adalah benda, baik kertas atau lainnya, yang di dalamnya terdapat tulisan huruf-huruf Alquran.

Dalam kitab Nihayatuz Zain, Imam Nawawi Al-Jawi lebih jelas mendefinisikan mushaf ini sebagai berikut;

والمراد بالمصحف كل ما كتب في شيء من القرآن بقصد الدراسة كلوح أو عمودا او جدار كتب عليه شيء من القرآن للداسة

“Adapun yang dimaksud mushaf adalah semua benda yang huruf-huruf Alquran ditulis di atasnya untuk tujuan belajar, seperti papan, tiang dan tembok yang ada tulisan huruf-huruf Alquran untuk tujuan belajar.”

Lantas apakah Alquran yang terdapat dalam Android, PC dan sejenisnya bisa dikatakan mushaf yang haram disentuh ketika tidak memiliki wudhu?

Berdasarkan keterangan dari kitab Nihayatuz Zain di atas, suatu benda bisa dikatakan mushaf apabila huruf-huruf Alquran ditulis di atasnya dan tulisan tersebut harus bersifat tetap.

Sedangkan Alquran yang terdapat dalam Android adalah pancaran sinar tulisan Alquran atau gambar tulisan Alquran yang keadaannya tidak tetap, kadang nampak dan kadang hilang.

Dengan demikian, aplikasi Alquran yang terdapat dalam  Android tidak dikatakan mushaf karena hanya berupa gambar tulisan Alquran, bukan tulisan Alquran itu sendiri.

BACA JUGA:

Kewajiban Suami terhadap Istri

30 Mei 2018

Oleh karena itu, kita boleh memegang dan membaca Alquran yang terdapat dalam Android dan sejenisnya meskipun tidak memiliki wudhu. Dalam kitab Hasyiyah Albujairimi Alal Khatib disebutkan;

فلو رسم صورتها في هواء أو ماء فليس كتابة في المذهب كما قاله الزيادي

“Apabila menulis gambar Alquran di udara atau air, maka tidak disebut tulisan (mushaf) dalam pendapat mazhab sebagaimana dikatakan Imam Azziyadi.”

Meski demikian, alangkah lebih baik jika memegang dan membaca Alquran dari aplikasi Android memiliki wudhu. Wudhu ketika memegang dan membaca Alquran dari aplikasi Android dan sejenisnya tidak wajib, namun sebagai bentuk kesempurnaan sebaiknya memiliki wudhu.

0 komentar:

Bolehkah Wudu dengan Bantuan Orang Lain?

Dalam fiqih disebutkan bahwa di antara sunah wudu adalah melakukannya tanpa bantuan orang lain. Kita disunahkan untuk berusaha sendiri dalam proses pelaksanaan wudu, mulai dari mengambil air dan menuangkan air ke anggota tubuh.

Namun bagaimana hukumnya kita minta bantuan kepada orang lain ketika wudu? Apakah boleh kita minta bantuan terutama ketika kita sedang sakit?

Dalam kitab Safinatun Najah disebutkan secara rinci mengenai minta bantuan kepada orang lain ketika melakukan wudu. Ada empat hukum minta bantuan ketika wudhu; mubah atau boleh, khilaful aula atau menyimpang dari keutamaan, makruh dan wajib. Keempat hukum tersebut disebutkan secara oleh Syaikh Salim Alhadhrami dalam kitabnya Safinatun Najah;

الإستعانات أربع خصال: مباحة، وخلاف الأولى، ومكروھه، وواجبة فالمباحة ھي تقريب الماء، وخلاف الأولى ھي صب الماء على نحو المتوضئ، والمكروھه ھي لمن يغسل أعضاءه، والواجبة ھي للمريض عند العجز

Minta bantuan (ketika wudu) ada empat hukum; mubahah atau boleh, khilaful aula atau menyimpang dari keutamaan, makruh dan wajib. Boleh jika hanya minta bantuan untuk mendekatkan air, menyimpang dari keutamaan jika minta bantuan untuk menuangkan air ke arah orang melakukan wudu, makruh jika minta bantuan untuk membasuh anggota wudu dan wajib minta bantuan bagi orang sakit yang tidak mampu melakukan wudu dengan sendiri.

Dengan demikian, wudu kita dinilai sah meskipun minta bantuan kepada orang lain. Bahkan kalau kita sakit dan tidak mampu wudu sendiri, maka kita wajib minta bantuan kepada orang lain untuk mewudukan kita.

Nabi Saw. pernah suatu ketika minta bantuan untuk menuangkan air pada saat wudu kepada sahabatnya. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari dari Usamah bin Zaid;

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – لَمَّا أَفَاضَ مِنْ عَرَفَةَ عَدَلَ إِلَى الشِّعْبِ ، فَقَضَى حَاجَتَهُ . قَالَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَيْهِ وَيَتَوَضَّأُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُصَلِّى فَقَالَ الْمُصَلَّى أَمَامَكَ

Rasulullah Saw ketika berangkat dari Arofah, beliau menuju celah bukit, lalu menunaikan hajatnya. Usamah bin Zaid berkata, ‘kemudian aku yang mengguyurkan air, lalu beliau Saw. berwudu’. Lalu aku bertanya kepada beliau, ‘engkau akan salat?.’ Beliau menjawab, ‘salat di depanmu.

Dalam hadis riwayat imam Bukhari juga disebutkan;

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى سَفَرٍ ، وَأَنَّهُ ذَهَبَ لِحَاجَةٍ لَهُ ، وَأَنَّ مُغِيرَةَ جَعَلَ يَصُبُّ الْمَاءَ عَلَيْهِ ، وَهُوَ يَتَوَضَّأُ ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَمَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ

Dari Almughirah bin Syu’bah bahwa dia bersama Rasulullah Saw. dalam sebuah perjalanan, lalu beliau pergi buang hajat. Mughirah yang menuangkan air kepada beliau, kemudian beliau berwudu, mencuci wajahnya, kedua tangannya dan mengusap kepalanya dan kedua khuf-nya”.

Melalui dua hadis ini dapat kita ketahui bahwa minta bantuan kepada orang lain ketika wudu diperbolehkan, hanya saja tetap disunahkan untuk dilakukan sendiri.

Bolehkah Wudu dengan Bantuan Orang Lain?

Bolehkah Wudu dengan Bantuan Orang Lain?

Dalam fiqih disebutkan bahwa di antara sunah wudu adalah melakukannya tanpa bantuan orang lain. Kita disunahkan untuk berusaha sendiri dalam proses pelaksanaan wudu, mulai dari mengambil air dan menuangkan air ke anggota tubuh.

Namun bagaimana hukumnya kita minta bantuan kepada orang lain ketika wudu? Apakah boleh kita minta bantuan terutama ketika kita sedang sakit?

Dalam kitab Safinatun Najah disebutkan secara rinci mengenai minta bantuan kepada orang lain ketika melakukan wudu. Ada empat hukum minta bantuan ketika wudhu; mubah atau boleh, khilaful aula atau menyimpang dari keutamaan, makruh dan wajib. Keempat hukum tersebut disebutkan secara oleh Syaikh Salim Alhadhrami dalam kitabnya Safinatun Najah;

الإستعانات أربع خصال: مباحة، وخلاف الأولى، ومكروھه، وواجبة فالمباحة ھي تقريب الماء، وخلاف الأولى ھي صب الماء على نحو المتوضئ، والمكروھه ھي لمن يغسل أعضاءه، والواجبة ھي للمريض عند العجز

Minta bantuan (ketika wudu) ada empat hukum; mubahah atau boleh, khilaful aula atau menyimpang dari keutamaan, makruh dan wajib. Boleh jika hanya minta bantuan untuk mendekatkan air, menyimpang dari keutamaan jika minta bantuan untuk menuangkan air ke arah orang melakukan wudu, makruh jika minta bantuan untuk membasuh anggota wudu dan wajib minta bantuan bagi orang sakit yang tidak mampu melakukan wudu dengan sendiri.

Dengan demikian, wudu kita dinilai sah meskipun minta bantuan kepada orang lain. Bahkan kalau kita sakit dan tidak mampu wudu sendiri, maka kita wajib minta bantuan kepada orang lain untuk mewudukan kita.

Nabi Saw. pernah suatu ketika minta bantuan untuk menuangkan air pada saat wudu kepada sahabatnya. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari dari Usamah bin Zaid;

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – لَمَّا أَفَاضَ مِنْ عَرَفَةَ عَدَلَ إِلَى الشِّعْبِ ، فَقَضَى حَاجَتَهُ . قَالَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَيْهِ وَيَتَوَضَّأُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُصَلِّى فَقَالَ الْمُصَلَّى أَمَامَكَ

Rasulullah Saw ketika berangkat dari Arofah, beliau menuju celah bukit, lalu menunaikan hajatnya. Usamah bin Zaid berkata, ‘kemudian aku yang mengguyurkan air, lalu beliau Saw. berwudu’. Lalu aku bertanya kepada beliau, ‘engkau akan salat?.’ Beliau menjawab, ‘salat di depanmu.

Dalam hadis riwayat imam Bukhari juga disebutkan;

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى سَفَرٍ ، وَأَنَّهُ ذَهَبَ لِحَاجَةٍ لَهُ ، وَأَنَّ مُغِيرَةَ جَعَلَ يَصُبُّ الْمَاءَ عَلَيْهِ ، وَهُوَ يَتَوَضَّأُ ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَمَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ

Dari Almughirah bin Syu’bah bahwa dia bersama Rasulullah Saw. dalam sebuah perjalanan, lalu beliau pergi buang hajat. Mughirah yang menuangkan air kepada beliau, kemudian beliau berwudu, mencuci wajahnya, kedua tangannya dan mengusap kepalanya dan kedua khuf-nya”.

Melalui dua hadis ini dapat kita ketahui bahwa minta bantuan kepada orang lain ketika wudu diperbolehkan, hanya saja tetap disunahkan untuk dilakukan sendiri.

0 komentar:

Makanan Yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka

 
Tips News
Makanan Yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka

Selama bulan Ramadhan, para keluarga akan berkumpul untuk menikmati sajian makanan. Pada saat seperti ini pasti akan terpikir untuk mengonsumsi makanan favorit setelah hampir 14 jam berpuasa. Namun seperti kita ketahui, saat berpuasa seseorang tidak akan makan dan minum hampir 14 jam sehingga diperlukan nutrisi yang tepat saat santap sahur dan saat berbuka puasa.

 

Makanan apa yang baik dikonsumsi saat Sahur dan berbuka puasa?

- Untuk sahur

Menu untuk Sahur harus sehat. Karena pada keadaan ini makanan yang dikonsumsi harus mampu menyediakan energi yang cukup untuk bertahan selama berjam-jam saat Anda berpuasa. 

Untuk Sahur harus terdapat makanan seperti: 

  • Buah-buahan dan sayuran 

Buah-buahan dan sayuran kaya akan serat, buah-buahan dan sayuran penting untuk dikonsumsi oleh Anda yang akan berpuasa karena dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu mencegah terjadinya sembelit. Selain itu buah-buahan dan sayuran juga mengandung vitamin, mineral dan fitokimia yang penting untuk kesehatan.

  • Beras dan karbohidrat lainnya

Karbohidrat tinggi serat seperti beras merah dan roti gandum membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membantu untuk mempertahankan energi yang lebih lama. 

  • Daging dan sumber protein lainnya

Ayam tanpa kulit, ikan dan produk susu rendah lemak adalah sumber protein. Dengan mengonsumsi makanan tinggi protein hal ini akan membatasi asupan lemak. Selain itu, makanan tinggi protein membantu memperbaiki dan membentuk jaringan tubuh, dan membangun sistem kekebalan tubuh Anda.

  • Mengkonsumsi produk susu tinggi kalsium

Mengkonsumsi produk susu tinggi kalsium juga membantu mempertahankan tulang yang kuat. Untuk seseorang yang alergi terhadap laktosa dapat memilih susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium. 

 

- Untuk berbuka puasa

Saat berbuka adalah waktu dimana Anda mengisi kembali energi yang hilang selama berpuasa sehingga diperlukan untuk mengkonsumsi makanan dari semua kelompok makanan utama: seperti buah dan sayuran, nasi, serta daging (termasuk susu). 

  • Buah dan sayuran 

Health Promotion Board (HPB) merekomendasikan dua porsi sayuran dan dua porsi buah per hari. Sehingga Anda harus mengkonsumsi masing-masing satu porsi buah dan satu porsi sayuran dalam dua kali makan. 

Selama bulan Ramdhan kurma menjadi makanan wajib yang sering dikonsumsi. Selain merupakan sumber energi yang baik, kurma juga kaya akan kalium sehingga  membantu otot dan saraf berfungsi dengan baik. Namun jangan terlalu banyak mengkonsumsi kurma, karena kurma tinggi akan gula.

  • Beras dan karbohidrat lainnya

Roti gandum, beras merah atau mie gandum adalah karbohidrat kompleks yang memberikan tubuh energi, kaya akan serat dan mineral. Dibandingkan dengan makanan manis dan makanan penutup yang akan terbakar dengan cepat, karbohidrat kompleks ini memberikan energi yang lebih stabil dan bertahan lama. 

  • Daging dan sumber protein lainnya

Jangan lupakan makanan yang satu ini yaitu makanan yang kaya akan protein seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak.

 

Untuk menjaga makanan Anda tetap sehat, batasi penggunaan minyak dan lebih baik mengunakan cara mengukus, memanggang, memanggang. Ketika memilih minyak, Anda juga harus lebih baik memilih lemak tak jenuh seperti minyak canola dan minyak kedelai.



Gunakan saat Ramadan ini untuk menumbuhkan kebiasaan makan yang baik. Dan pada saat bulan puasa berakhir, Anda akan merasa lebih sehat.

 

 

Sumber : healthxchange

Makanan Yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka

Makanan Yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka

 
Tips News
Makanan Yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka

Selama bulan Ramadhan, para keluarga akan berkumpul untuk menikmati sajian makanan. Pada saat seperti ini pasti akan terpikir untuk mengonsumsi makanan favorit setelah hampir 14 jam berpuasa. Namun seperti kita ketahui, saat berpuasa seseorang tidak akan makan dan minum hampir 14 jam sehingga diperlukan nutrisi yang tepat saat santap sahur dan saat berbuka puasa.

 

Makanan apa yang baik dikonsumsi saat Sahur dan berbuka puasa?

- Untuk sahur

Menu untuk Sahur harus sehat. Karena pada keadaan ini makanan yang dikonsumsi harus mampu menyediakan energi yang cukup untuk bertahan selama berjam-jam saat Anda berpuasa. 

Untuk Sahur harus terdapat makanan seperti: 

  • Buah-buahan dan sayuran 

Buah-buahan dan sayuran kaya akan serat, buah-buahan dan sayuran penting untuk dikonsumsi oleh Anda yang akan berpuasa karena dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu mencegah terjadinya sembelit. Selain itu buah-buahan dan sayuran juga mengandung vitamin, mineral dan fitokimia yang penting untuk kesehatan.

  • Beras dan karbohidrat lainnya

Karbohidrat tinggi serat seperti beras merah dan roti gandum membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membantu untuk mempertahankan energi yang lebih lama. 

  • Daging dan sumber protein lainnya

Ayam tanpa kulit, ikan dan produk susu rendah lemak adalah sumber protein. Dengan mengonsumsi makanan tinggi protein hal ini akan membatasi asupan lemak. Selain itu, makanan tinggi protein membantu memperbaiki dan membentuk jaringan tubuh, dan membangun sistem kekebalan tubuh Anda.

  • Mengkonsumsi produk susu tinggi kalsium

Mengkonsumsi produk susu tinggi kalsium juga membantu mempertahankan tulang yang kuat. Untuk seseorang yang alergi terhadap laktosa dapat memilih susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium. 

 

- Untuk berbuka puasa

Saat berbuka adalah waktu dimana Anda mengisi kembali energi yang hilang selama berpuasa sehingga diperlukan untuk mengkonsumsi makanan dari semua kelompok makanan utama: seperti buah dan sayuran, nasi, serta daging (termasuk susu). 

  • Buah dan sayuran 

Health Promotion Board (HPB) merekomendasikan dua porsi sayuran dan dua porsi buah per hari. Sehingga Anda harus mengkonsumsi masing-masing satu porsi buah dan satu porsi sayuran dalam dua kali makan. 

Selama bulan Ramdhan kurma menjadi makanan wajib yang sering dikonsumsi. Selain merupakan sumber energi yang baik, kurma juga kaya akan kalium sehingga  membantu otot dan saraf berfungsi dengan baik. Namun jangan terlalu banyak mengkonsumsi kurma, karena kurma tinggi akan gula.

  • Beras dan karbohidrat lainnya

Roti gandum, beras merah atau mie gandum adalah karbohidrat kompleks yang memberikan tubuh energi, kaya akan serat dan mineral. Dibandingkan dengan makanan manis dan makanan penutup yang akan terbakar dengan cepat, karbohidrat kompleks ini memberikan energi yang lebih stabil dan bertahan lama. 

  • Daging dan sumber protein lainnya

Jangan lupakan makanan yang satu ini yaitu makanan yang kaya akan protein seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak.

 

Untuk menjaga makanan Anda tetap sehat, batasi penggunaan minyak dan lebih baik mengunakan cara mengukus, memanggang, memanggang. Ketika memilih minyak, Anda juga harus lebih baik memilih lemak tak jenuh seperti minyak canola dan minyak kedelai.



Gunakan saat Ramadan ini untuk menumbuhkan kebiasaan makan yang baik. Dan pada saat bulan puasa berakhir, Anda akan merasa lebih sehat.

 

 

Sumber : healthxchange

0 komentar:

Bagaimana Proses Turunnya Alquran pada Bulan Ramadan?



“Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia, serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan sekaligus sebagai pembeda (antara yang hak dan yang batil).” Surah Albaqarah, ayat 185 tersebut sangat jelas mengindikasikan bahwa Alquran turun di bulan Ramadan.

Selain itu, terdapat pula  dalam surah Alqadar, ayat 1, yang menginformasikan bahwa Alquran turun di malam lailatul qadar, dan malam itu hanya ada di bulan Ramadan. “Sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam qadar.” Allah Swt juga menginformasikan turunnya Alquran pada ayat 3 surah Addukhan, “sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam yang diberkahi.”

Ketiga ayat tersebut menggiring kita pada pemahaman bahwa Alquran diturunkan sekaligus di bulan Ramadan tepat pada lailatul qadar. Namun, jika menilik pada kenyataan di kehidupan Rasulullah Saw, Alquran turun kepada beliau selama 23 tahun. Lalu, bagaimanakah sejatinya proses penurunan Alquran itu?

Syekh Manna’ Alqattan di dalam Mabahis Fi Ulumil Qur’an telah memaparkan dua mazhab yang berbeda dalam menyikapi proses turunnya Alquran tersebut. Mazhab pertama adalah pendapatnya Ibnu Abbas dan sekelompok yang terdiri dari jumhur ulama (mayoritas ulama). Mereka berpendapat bahwa ketiga ayat sebagaimana tersebut di atas mengacu pada turunnya Alquran secara global (satu paket) dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah .

Kemudian setelah itu, baru turun kepada Nabi Saw. secara berangsur-angsur selama 23 tahun. “Dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah Saw. diutus menjadi Nabi pada usia ke empat puluh, beliau tinggal di Makkah selama 13 tahun, ia diberi wahyu, kemudian beliau diperintahkan hijrah selama sepuluh tahun, dan beliau wafat pada usia ke 63 tahun.” (HR. Al Bukhari).

Mazhab pertama ini berpegangan pada hadis-hadis sahih yang banyak dari riwayat Ibnu Abbas. Di antaranya adalah, “dari Ibnu Abbas ra. ia berkata: “Alquran diturunkan pada lailatul qadar di bulan Ramadan ke langit dunia secara global (satu paket), kemudian ia diturunkan secara berangsur-angsur.”(HR. At Thabrani).

Mazhab kedua adalah pendapatnya Imam As Sya’bi. Menurutnya, maksud dari turunnya Alquran pada tiga ayat yang tersebut di atas adalah permulaan turunnya Alquran kepada Nabi Saw. maka sungguh permulaan turunnya Alquran adalah pada Lailatul Qadar di bulan Ramadan, yakni malam yang berkah.

Kemudian turunnya Alquran secara berurutan setelah itu dengan berangsur angsur sesuai kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa selama dalam kurun kira-kira 23 tahun. Maka Alquran tidak diturunkan secara langsung (satu paket), tetapi turunnya secara berangsur-angsur (dari awal), karena hal ini telah diterangkan di dalam Alquran, “dan Alquran (kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan kami menurunkannya secara bertahap.”(QS. Al Isra’ ayat 106).

Alquran diturunkan secara berangsur-angsur untuk membedakan dengan kitab-kitab samawi terdahulu yang diturunkan dengan global (satu paket). “Dan orang-orang kafir berkata,”Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah agar kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan-lahan dan benar).”(QS. Al  Furqan, ayat 32).

Jadi mazhab pertama mengatakan bahwa pada lailatul qadar  bulan Ramadan itu Alquran turun secara langsung satu paket ke baitul izzah langit tujuh dunia, baru kemudian turun berangsur-angsur selama 23 tahun. Tetapi menurut mazhab kedua bahwa turunnya Alquran sejak awal sudah berangsur-angsur, tidak satu paket, karena Alquran berbeda dengan kitab samawi lainnya yang diturunkan secara langsung.

Jadi turunnya Alquran pada lailatul qadar bulan Ramadan itu adalah permulaan atau tahap awal dari turunnya Alquran secara berangsur-angsur. Bahkan Syekh Manna Alqattan juga mengemukakan pendapat mazhab ketiga yang tidak memiliki dasar.

Mazhab ini beranggapan bahwa Alquran turun ke langit dunia itu selama 23 lailatul qadar, lalu kemudian Allah mengira-ngirakan turunnya pada setiap tahun. Perkiraan ini yang turun pada lailatu qadar adalah ke langit dunia selama satu tahun secara sempurna, setelah itu ia turun secara berangsur-angsur kepada Rasulullah Saw. di setiap tahun.

Syekh Manna mengemukakan pendapat yang unggul yakni proses turunnya Alquran itu ada dua tahap. Tahap pertama turunnya secara langsung (satu paket) pada Lailatul Qadar dari Baitul Izza ke langit dunia.

Tahap kedua, turunnya Alquran dari langit dunia ke bumi secara terpisah-pisah selama 23 tahun. Demikianlah penjelasan tentang proses penurunan Alquran.

Wa Allahu A’lam bis Shawab

Bagaimana Proses Turunnya Alquran pada Bulan Ramadan?

Bagaimana Proses Turunnya Alquran pada Bulan Ramadan?



“Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia, serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan sekaligus sebagai pembeda (antara yang hak dan yang batil).” Surah Albaqarah, ayat 185 tersebut sangat jelas mengindikasikan bahwa Alquran turun di bulan Ramadan.

Selain itu, terdapat pula  dalam surah Alqadar, ayat 1, yang menginformasikan bahwa Alquran turun di malam lailatul qadar, dan malam itu hanya ada di bulan Ramadan. “Sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam qadar.” Allah Swt juga menginformasikan turunnya Alquran pada ayat 3 surah Addukhan, “sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam yang diberkahi.”

Ketiga ayat tersebut menggiring kita pada pemahaman bahwa Alquran diturunkan sekaligus di bulan Ramadan tepat pada lailatul qadar. Namun, jika menilik pada kenyataan di kehidupan Rasulullah Saw, Alquran turun kepada beliau selama 23 tahun. Lalu, bagaimanakah sejatinya proses penurunan Alquran itu?

Syekh Manna’ Alqattan di dalam Mabahis Fi Ulumil Qur’an telah memaparkan dua mazhab yang berbeda dalam menyikapi proses turunnya Alquran tersebut. Mazhab pertama adalah pendapatnya Ibnu Abbas dan sekelompok yang terdiri dari jumhur ulama (mayoritas ulama). Mereka berpendapat bahwa ketiga ayat sebagaimana tersebut di atas mengacu pada turunnya Alquran secara global (satu paket) dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah .

Kemudian setelah itu, baru turun kepada Nabi Saw. secara berangsur-angsur selama 23 tahun. “Dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah Saw. diutus menjadi Nabi pada usia ke empat puluh, beliau tinggal di Makkah selama 13 tahun, ia diberi wahyu, kemudian beliau diperintahkan hijrah selama sepuluh tahun, dan beliau wafat pada usia ke 63 tahun.” (HR. Al Bukhari).

Mazhab pertama ini berpegangan pada hadis-hadis sahih yang banyak dari riwayat Ibnu Abbas. Di antaranya adalah, “dari Ibnu Abbas ra. ia berkata: “Alquran diturunkan pada lailatul qadar di bulan Ramadan ke langit dunia secara global (satu paket), kemudian ia diturunkan secara berangsur-angsur.”(HR. At Thabrani).

Mazhab kedua adalah pendapatnya Imam As Sya’bi. Menurutnya, maksud dari turunnya Alquran pada tiga ayat yang tersebut di atas adalah permulaan turunnya Alquran kepada Nabi Saw. maka sungguh permulaan turunnya Alquran adalah pada Lailatul Qadar di bulan Ramadan, yakni malam yang berkah.

Kemudian turunnya Alquran secara berurutan setelah itu dengan berangsur angsur sesuai kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa selama dalam kurun kira-kira 23 tahun. Maka Alquran tidak diturunkan secara langsung (satu paket), tetapi turunnya secara berangsur-angsur (dari awal), karena hal ini telah diterangkan di dalam Alquran, “dan Alquran (kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan kami menurunkannya secara bertahap.”(QS. Al Isra’ ayat 106).

Alquran diturunkan secara berangsur-angsur untuk membedakan dengan kitab-kitab samawi terdahulu yang diturunkan dengan global (satu paket). “Dan orang-orang kafir berkata,”Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah agar kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan-lahan dan benar).”(QS. Al  Furqan, ayat 32).

Jadi mazhab pertama mengatakan bahwa pada lailatul qadar  bulan Ramadan itu Alquran turun secara langsung satu paket ke baitul izzah langit tujuh dunia, baru kemudian turun berangsur-angsur selama 23 tahun. Tetapi menurut mazhab kedua bahwa turunnya Alquran sejak awal sudah berangsur-angsur, tidak satu paket, karena Alquran berbeda dengan kitab samawi lainnya yang diturunkan secara langsung.

Jadi turunnya Alquran pada lailatul qadar bulan Ramadan itu adalah permulaan atau tahap awal dari turunnya Alquran secara berangsur-angsur. Bahkan Syekh Manna Alqattan juga mengemukakan pendapat mazhab ketiga yang tidak memiliki dasar.

Mazhab ini beranggapan bahwa Alquran turun ke langit dunia itu selama 23 lailatul qadar, lalu kemudian Allah mengira-ngirakan turunnya pada setiap tahun. Perkiraan ini yang turun pada lailatu qadar adalah ke langit dunia selama satu tahun secara sempurna, setelah itu ia turun secara berangsur-angsur kepada Rasulullah Saw. di setiap tahun.

Syekh Manna mengemukakan pendapat yang unggul yakni proses turunnya Alquran itu ada dua tahap. Tahap pertama turunnya secara langsung (satu paket) pada Lailatul Qadar dari Baitul Izza ke langit dunia.

Tahap kedua, turunnya Alquran dari langit dunia ke bumi secara terpisah-pisah selama 23 tahun. Demikianlah penjelasan tentang proses penurunan Alquran.

Wa Allahu A’lam bis Shawab

0 komentar:

Tiga Hikmah Makan Sahur di Bulan Ramadan

Sahur adalah makan atau minum di waktu sebelum subuh tiba. Nabi Saw. menganjurkan dan berwasiat kepada orang yang hendak berpuasa di bulan Ramadan untuk makan sahur terlebih dahulu. Dalam Islam, makan sahur ini bernilai ibadah dan membawa keberkahan kepada orang yang hendak berpuasa. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ

“Bersahurlah, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan.”

Selain itu, makan sahur dianjurkan oleh Nabi Saw karena di dalamnya terdapat kebaikan dan hikmah yang akan diperoleh orang yang makan sahur karena untuk berpuasa.

Pertama, makan sahur dapat membantu orang yang berpuasa untuk menanggung beban puasa dan rasa lapar. Melalui makan sahur, orang yang berpuasa akan terbantu untuk semangat beraktivitas dan menjalankan ibadah, serta terhindar dari perangai dan perilaku buruk yang diakibatkan rasa lapar.

Orang lapar lebih mudah tersulut emosi dan mudah marah. Maka orang yang makan sahur akan lebih tenang sehingga mampu berperilaku baik dengan orang lain. Dalam sebuah atsar disebutkan, ‘Bantulah puasa kalian di siang hari dengan melakukan makan sahur.’

Kedua, orang yang makan sahur maka dia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa, membaca istighfar dan lain sebagainya. Dan juga bisa melaksanakan shalat subuh di awal waktu, terutama apabila makan sahur menjelang waktu subuh tiba. Dalam hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, dia berkata;

تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

“Kami bersahur bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau pergi untuk shalat. Lnatas saya bertanya kepada Nabi Saw, ‘Berapa lama antara adzan dan sahur? Nabi Saw mejawab, ‘Sekitar 50 ayat.’”

Ketiga, orang yang makan sahur akan mendapatkan shalawat dari Allah dan para MalaikatNya. Maksud shalawat dari Allah adalah rahmah dan pujian kepada orang yang makan sahur di depan para MalaikatNya. Sedangkan shalawat dari Malaikat adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah untuk orang yang makan sahur. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Ahmad dari Said Alkhudri, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang makan sahur.”

Tiga Hikmah Makan Sahur di Bulan Ramadan

Tiga Hikmah Makan Sahur di Bulan Ramadan

Sahur adalah makan atau minum di waktu sebelum subuh tiba. Nabi Saw. menganjurkan dan berwasiat kepada orang yang hendak berpuasa di bulan Ramadan untuk makan sahur terlebih dahulu. Dalam Islam, makan sahur ini bernilai ibadah dan membawa keberkahan kepada orang yang hendak berpuasa. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ

“Bersahurlah, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan.”

Selain itu, makan sahur dianjurkan oleh Nabi Saw karena di dalamnya terdapat kebaikan dan hikmah yang akan diperoleh orang yang makan sahur karena untuk berpuasa.

Pertama, makan sahur dapat membantu orang yang berpuasa untuk menanggung beban puasa dan rasa lapar. Melalui makan sahur, orang yang berpuasa akan terbantu untuk semangat beraktivitas dan menjalankan ibadah, serta terhindar dari perangai dan perilaku buruk yang diakibatkan rasa lapar.

Orang lapar lebih mudah tersulut emosi dan mudah marah. Maka orang yang makan sahur akan lebih tenang sehingga mampu berperilaku baik dengan orang lain. Dalam sebuah atsar disebutkan, ‘Bantulah puasa kalian di siang hari dengan melakukan makan sahur.’

Kedua, orang yang makan sahur maka dia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa, membaca istighfar dan lain sebagainya. Dan juga bisa melaksanakan shalat subuh di awal waktu, terutama apabila makan sahur menjelang waktu subuh tiba. Dalam hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, dia berkata;

تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

“Kami bersahur bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau pergi untuk shalat. Lnatas saya bertanya kepada Nabi Saw, ‘Berapa lama antara adzan dan sahur? Nabi Saw mejawab, ‘Sekitar 50 ayat.’”

Ketiga, orang yang makan sahur akan mendapatkan shalawat dari Allah dan para MalaikatNya. Maksud shalawat dari Allah adalah rahmah dan pujian kepada orang yang makan sahur di depan para MalaikatNya. Sedangkan shalawat dari Malaikat adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah untuk orang yang makan sahur. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Ahmad dari Said Alkhudri, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang makan sahur.”

0 komentar:

DOKUMENTASI KEGIATAN SANLAT HARI INI

TGL 28 MEI 2018




Camera by PRIA MITRA PURBA

DOKUMENTASI KEGIATAN SANLAT

DOKUMENTASI KEGIATAN SANLAT HARI INI

TGL 28 MEI 2018




Camera by PRIA MITRA PURBA

0 komentar:


Amalan-Amalan Di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah Rasul SAW

Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh hikmah dan ampunan, ini merupakan bulan suci bagi umat islam karena di bulan ramadhan berbagai hal dapat menjadi pahala, bahkan tidurnya orang yang berpuasa di bulan ramadhan pun menjadi pahala. Jadi jangan sia-siakan bulan suci ramadhan karena belum tentu kita semua dapat melihatnya lagi, umur siapa yang tahu sebab hanya ALLAH SWT yang mengetahui jumlah umur kita semua.
Di bulan suci ramadhan, sebaiknya manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, walaupun tidur merupakan pahala bagi orang yang berpuasa tetapi bukan berarti kita hanya tidur saja. Karena tidur itu perumpamaan terendah, jika tidur mendapatkan pahala bagaimana jika melakukan ibadah sesuai sunnah Rasul SAW, tentu memiliki nilai yang lebih baik kan?.
Perintah puasa di bulan ramadhan tentu berdasarkan Al-Quran yang saya kira sebagian besar orang sudah mengetahuinya, puasa ramadhan hanya untuk orang-orang beriman, bagi yang memang tidak berpuasa maka dia bukanlah orang yang beriman.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 183]
Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan selama bulan puasa ramadhan sesuai sunnah rasul saw:
1. Berpuasa (Shiyam)
Amalan yang utama di bulan Ramadhan tentu saja berpuasa. Hal ini diperintahkan Allah swt. dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2) ayat 183-187. Karena itu, agar puasa kita tidak sia-sia, perdalamlah wawasan kita tentang puasa yang benar dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya. Sebab, puasa bukan sekadar tidak makan dan tidak minum. Tapi, ada rambu-rambu yang harus ditaati. Kata Rasulullah saw., “Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yagn semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
2. Membaca Al-Qur’an (Tilawah)
Al-Qur’an diturunkan perama kali di bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah saw. lebih sering dan lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan lain. Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabburi, pahami, dan amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah.
Buat target. Jika di bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Qur’an dalam sebulan, maka di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau surat tertentu. Ini bisa dijadikan program unggulan bersama keluarga.
3. Memberikan makanan untuk berbuka puasa (Ith’amu ath-tha’am)
Amal Ramadhan yang juga dianjurkan Rasulullah saw adalah memberikan santapan berbuka puasa kepada orang-orang yang berpuasa. “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan An-Nasa’i)
Sebenarnya memberi makan untuk orang berbuka hanyalah salah satu contoh bentuk kedermawanan yang ingin ditumbuhkan kepada kita. Masih banyak bentuk sedekah yang bisa kita lakukan jika kita punya kelebihan rezeki. Peduli dan sigap menolong orang lain adalah sifat yang ingin dilatih dari orang yang berpuasa.
4. Berdakwah
Selama Ramadhan kita punya kesempatan berdakwah yang luas, karena, siapapun di bulan itu kondisi ruhiyahnya sedang baik sehingga siap menerima nasihat. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Rasulullah saw bersabda, barangsiapa menunjuki kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.
5. Shalat Tawawih (Qiyamul Ramadhan)
Ibadah sunnah yang khas di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih (qiyamul ramadhan). Rasulullah saw pernah merasa khawatir karena takut shalat tarawih dianggap menjadi shalat wajib karena semakin hari semakin banyak yang ikut shalat berjamaah di masjid sehingga beliau akhirnya melaksanakan shalat tarawih sendiri di rumah.  Ada yang meriwayatkan beliau melaksanakan shalat tarawih berjamaan hanya tiga hari. Saat itu Rasulullah saw melakukannya secara berjamaah sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat-surat yang panjang. Tapi, di saat kekhawatiran akan diwajibakannya shalat tarawih sudah tidak ada lagi, Umar bi Khattab menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 21 atau 23 rakaat (HR. Abdur Razzaq dan baihaqi).
6. I’tikaf
Inilah amaliyah ramadhan yang selalu dilakukan Rasulullah saw. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribada kepada Allah swt. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sayangnya, ibadah ini dianggap berat oleh kebanyakan orang Islam, jadi sedikit yang mengamalkannya. Hal ini dikomentari oleh Imam Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.”
7. Lailatul Qadar
Ada bulan Ramadhan ada satu malam yang istimewa: lailatul qadar, malam yang penuh berkah. Malam itu nilainya sama dengan seribu bulan. Rasulullah saw. amat menjaga-jaga untuk bida meraih lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Kenapa? Karena, “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku.
8. Umrah
Jika Anda punya rezeki cukup, pergilah umrah di bulan Ramadhan. Karena, pahalanya akan berlipat-lipat. Rasulullah saw. berkata kepada Ummu Sinan, seorang wanita Anshar, agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara denagn haji bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari dan Muslim)
9. Perbanyaklah Taubat
Selama bulan Ramadhan, Allah swt telah membukakan pintu ampunan bagi hamba-hambanya dan setiap malam bulan Ramadhan Allah membebaskan banyak hambaNya dari api neraka. Karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk bertaubat kembali ke fitrah kita.
10. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu fakir miskin.
Demikianlah beberapa amalan yang dianjurkan oleh Rasululloh SAW untuk bulan ramadhan, semoga kita semua bisa melakukannya karena ALLAH SWT dan dapat menemukan lailatul qadar di bulan ramadhan ini. AMIIIIINNN….

AMALAN DI BULAN RAMADHAN


Amalan-Amalan Di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah Rasul SAW

Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh hikmah dan ampunan, ini merupakan bulan suci bagi umat islam karena di bulan ramadhan berbagai hal dapat menjadi pahala, bahkan tidurnya orang yang berpuasa di bulan ramadhan pun menjadi pahala. Jadi jangan sia-siakan bulan suci ramadhan karena belum tentu kita semua dapat melihatnya lagi, umur siapa yang tahu sebab hanya ALLAH SWT yang mengetahui jumlah umur kita semua.
Di bulan suci ramadhan, sebaiknya manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, walaupun tidur merupakan pahala bagi orang yang berpuasa tetapi bukan berarti kita hanya tidur saja. Karena tidur itu perumpamaan terendah, jika tidur mendapatkan pahala bagaimana jika melakukan ibadah sesuai sunnah Rasul SAW, tentu memiliki nilai yang lebih baik kan?.
Perintah puasa di bulan ramadhan tentu berdasarkan Al-Quran yang saya kira sebagian besar orang sudah mengetahuinya, puasa ramadhan hanya untuk orang-orang beriman, bagi yang memang tidak berpuasa maka dia bukanlah orang yang beriman.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 183]
Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan selama bulan puasa ramadhan sesuai sunnah rasul saw:
1. Berpuasa (Shiyam)
Amalan yang utama di bulan Ramadhan tentu saja berpuasa. Hal ini diperintahkan Allah swt. dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2) ayat 183-187. Karena itu, agar puasa kita tidak sia-sia, perdalamlah wawasan kita tentang puasa yang benar dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya. Sebab, puasa bukan sekadar tidak makan dan tidak minum. Tapi, ada rambu-rambu yang harus ditaati. Kata Rasulullah saw., “Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yagn semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
2. Membaca Al-Qur’an (Tilawah)
Al-Qur’an diturunkan perama kali di bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah saw. lebih sering dan lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan lain. Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabburi, pahami, dan amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah.
Buat target. Jika di bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Qur’an dalam sebulan, maka di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau surat tertentu. Ini bisa dijadikan program unggulan bersama keluarga.
3. Memberikan makanan untuk berbuka puasa (Ith’amu ath-tha’am)
Amal Ramadhan yang juga dianjurkan Rasulullah saw adalah memberikan santapan berbuka puasa kepada orang-orang yang berpuasa. “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan An-Nasa’i)
Sebenarnya memberi makan untuk orang berbuka hanyalah salah satu contoh bentuk kedermawanan yang ingin ditumbuhkan kepada kita. Masih banyak bentuk sedekah yang bisa kita lakukan jika kita punya kelebihan rezeki. Peduli dan sigap menolong orang lain adalah sifat yang ingin dilatih dari orang yang berpuasa.
4. Berdakwah
Selama Ramadhan kita punya kesempatan berdakwah yang luas, karena, siapapun di bulan itu kondisi ruhiyahnya sedang baik sehingga siap menerima nasihat. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Rasulullah saw bersabda, barangsiapa menunjuki kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.
5. Shalat Tawawih (Qiyamul Ramadhan)
Ibadah sunnah yang khas di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih (qiyamul ramadhan). Rasulullah saw pernah merasa khawatir karena takut shalat tarawih dianggap menjadi shalat wajib karena semakin hari semakin banyak yang ikut shalat berjamaah di masjid sehingga beliau akhirnya melaksanakan shalat tarawih sendiri di rumah.  Ada yang meriwayatkan beliau melaksanakan shalat tarawih berjamaan hanya tiga hari. Saat itu Rasulullah saw melakukannya secara berjamaah sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat-surat yang panjang. Tapi, di saat kekhawatiran akan diwajibakannya shalat tarawih sudah tidak ada lagi, Umar bi Khattab menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 21 atau 23 rakaat (HR. Abdur Razzaq dan baihaqi).
6. I’tikaf
Inilah amaliyah ramadhan yang selalu dilakukan Rasulullah saw. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribada kepada Allah swt. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sayangnya, ibadah ini dianggap berat oleh kebanyakan orang Islam, jadi sedikit yang mengamalkannya. Hal ini dikomentari oleh Imam Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.”
7. Lailatul Qadar
Ada bulan Ramadhan ada satu malam yang istimewa: lailatul qadar, malam yang penuh berkah. Malam itu nilainya sama dengan seribu bulan. Rasulullah saw. amat menjaga-jaga untuk bida meraih lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Kenapa? Karena, “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku.
8. Umrah
Jika Anda punya rezeki cukup, pergilah umrah di bulan Ramadhan. Karena, pahalanya akan berlipat-lipat. Rasulullah saw. berkata kepada Ummu Sinan, seorang wanita Anshar, agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara denagn haji bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari dan Muslim)
9. Perbanyaklah Taubat
Selama bulan Ramadhan, Allah swt telah membukakan pintu ampunan bagi hamba-hambanya dan setiap malam bulan Ramadhan Allah membebaskan banyak hambaNya dari api neraka. Karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk bertaubat kembali ke fitrah kita.
10. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu fakir miskin.
Demikianlah beberapa amalan yang dianjurkan oleh Rasululloh SAW untuk bulan ramadhan, semoga kita semua bisa melakukannya karena ALLAH SWT dan dapat menemukan lailatul qadar di bulan ramadhan ini. AMIIIIINNN….

0 komentar:

RENUNGAN 


Oleh : Ustad Bahtiar Nasir


Pertandingan bola :    90 menit

Film serial               :    60 menit

Film action             :  130 menit 

Shalat                      :       5 menit


Neraka Jahannam : 

SEPANJANG HIDUP


Surga : 

SEPANJANG HIDUP


Mari kita merenung

Whatsapp   : 300 kawan

Kontak        :    80 kawan

Kawan dikampung : 50 org

Kawan dimasa sulit : 1

Kawan di jenazahmu : keluargamu

Kawan di kubur : kau sendirian


Jangan merasa aneh, inilah kehidupan

Hakikatnya : 

TAK ADA YANG MEMBERIMU MANFAAT SELAIN SHALATMU


Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an ) 

Maka Tangisilah dirimu sendiri !


Barangsiapa yang tidak membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran


Ulasan : 


Aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini

Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :


"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"


Alam yang aneh,

Jenazah disusul dengan jenazah . . kematian disusul dengan kematian berikutnya.


Berita tentang kematian terus bermunculan ada yang mati karena kecelakaan ada karena sakit ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua kami kuburkan dan itu pasti.


Hariku dan harimu pasti akan tiba persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.


Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda


Maaf.....


Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja

(kuburan tempat manusia 

segala usia)


Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :


Hari Kemarin : 

Kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi


Hari ini : 

Kita jalani namun tak berlangsung lama


Besok :

Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi


Maka saling memaafkan dan sedekahlah


Karena : 


Aku engkau dan mereka

AKAN PERGI meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya ...


Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka aamiin ya robbal alamiin


Saudara ku yang mulia :


Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu....


Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut....


Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahala nya, namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapakan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahala mu Insya Allah.... 


(Ust. Bachtiar nasir)

RENUNGAN RAMADHAN

RENUNGAN 


Oleh : Ustad Bahtiar Nasir


Pertandingan bola :    90 menit

Film serial               :    60 menit

Film action             :  130 menit 

Shalat                      :       5 menit


Neraka Jahannam : 

SEPANJANG HIDUP


Surga : 

SEPANJANG HIDUP


Mari kita merenung

Whatsapp   : 300 kawan

Kontak        :    80 kawan

Kawan dikampung : 50 org

Kawan dimasa sulit : 1

Kawan di jenazahmu : keluargamu

Kawan di kubur : kau sendirian


Jangan merasa aneh, inilah kehidupan

Hakikatnya : 

TAK ADA YANG MEMBERIMU MANFAAT SELAIN SHALATMU


Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an ) 

Maka Tangisilah dirimu sendiri !


Barangsiapa yang tidak membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran


Ulasan : 


Aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini

Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :


"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"


Alam yang aneh,

Jenazah disusul dengan jenazah . . kematian disusul dengan kematian berikutnya.


Berita tentang kematian terus bermunculan ada yang mati karena kecelakaan ada karena sakit ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua kami kuburkan dan itu pasti.


Hariku dan harimu pasti akan tiba persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.


Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda


Maaf.....


Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja

(kuburan tempat manusia 

segala usia)


Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :


Hari Kemarin : 

Kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi


Hari ini : 

Kita jalani namun tak berlangsung lama


Besok :

Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi


Maka saling memaafkan dan sedekahlah


Karena : 


Aku engkau dan mereka

AKAN PERGI meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya ...


Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka aamiin ya robbal alamiin


Saudara ku yang mulia :


Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu....


Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut....


Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahala nya, namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapakan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahala mu Insya Allah.... 


(Ust. Bachtiar nasir)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Kalender 2019

Kalender 2019
Perfect World Online Spear Thingy

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER SMKN 2 TEBING TINGGI.AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK MENGAJI, DIJAMIN LANGSUNG LANCAR MEMBACA AL QUR'AN AYO BACA CERITA MENARIK HANYA DI BLOG INI SETIAP HARI KAMIS DAN SABTU PUKUL 19.00 WIB .
Islam Ornamental Art 2
SELAMAT DATANG DI BLOG MUSLIM CENTER. SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA DAN DAPATKAN SELURUH INFORMASI DISINI
AYO LIKE AND SUBSCRIBE DAKWAH STOP MOTION,TAQWA MEDIA DAN MUSLIM CENTER SMK 2 DI YOUTUBE KESAYANGAN ANDA.

back to top