Tiga Hikmah Makan Sahur di Bulan Ramadan
Sahur adalah makan atau minum di waktu sebelum subuh tiba. Nabi Saw. menganjurkan dan berwasiat kepada orang yang hendak berpuasa di bulan Ramadan untuk makan sahur terlebih dahulu. Dalam Islam, makan sahur ini bernilai ibadah dan membawa keberkahan kepada orang yang hendak berpuasa. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ
“Bersahurlah, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan.”
Selain itu, makan sahur dianjurkan oleh Nabi Saw karena di dalamnya terdapat kebaikan dan hikmah yang akan diperoleh orang yang makan sahur karena untuk berpuasa.
Pertama, makan sahur dapat membantu orang yang berpuasa untuk menanggung beban puasa dan rasa lapar. Melalui makan sahur, orang yang berpuasa akan terbantu untuk semangat beraktivitas dan menjalankan ibadah, serta terhindar dari perangai dan perilaku buruk yang diakibatkan rasa lapar.
Orang lapar lebih mudah tersulut emosi dan mudah marah. Maka orang yang makan sahur akan lebih tenang sehingga mampu berperilaku baik dengan orang lain. Dalam sebuah atsar disebutkan, ‘Bantulah puasa kalian di siang hari dengan melakukan makan sahur.’
Kedua, orang yang makan sahur maka dia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa, membaca istighfar dan lain sebagainya. Dan juga bisa melaksanakan shalat subuh di awal waktu, terutama apabila makan sahur menjelang waktu subuh tiba. Dalam hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, dia berkata;
تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
“Kami bersahur bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau pergi untuk shalat. Lnatas saya bertanya kepada Nabi Saw, ‘Berapa lama antara adzan dan sahur? Nabi Saw mejawab, ‘Sekitar 50 ayat.’”
Ketiga, orang yang makan sahur akan mendapatkan shalawat dari Allah dan para MalaikatNya. Maksud shalawat dari Allah adalah rahmah dan pujian kepada orang yang makan sahur di depan para MalaikatNya. Sedangkan shalawat dari Malaikat adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah untuk orang yang makan sahur. Disebutkan dalam hadis riwayat imam Ahmad dari Said Alkhudri, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang makan sahur.”
0 komentar: