SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER. KAMI AKAN MENYEDIAKAN BERITA DAN KONTEN ISLAMI TERUPDATE SETIAP MINGGUNYA

CERITA ISLAMI MASA KINI

Posted by MITRA CHANNEL  |  at  Januari 06, 2018

HIKMAH DAN KEUTAMAAN WUDHU’

SUMBER:http://www.darussalaf.or.id/fiqih/hikmah-dan-keutamaan-wudhu/

Para pembaca yang mulia, wudhu’ merupakan suatu amalan yang kerap kali kita lakukan. 
Tata caranya cukup ringkas dan praktis. Namun mengandung keutamaan yang besar. 
Sehingga tidak boleh kita memandangnya dengan sebelah mata. Karena seluruh 
syari’at yang dibawa oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam terkandung padanya 
hikmah dan manfa’at. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Sesungguhnya Allah tidak akan menganiaya (siapa pun) walau menzhalimi sekecil
 dzarrah (sekecil apapun), dan jika ada kebajikan walau sebesar dzarrah, niscaya 
Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar.” (An Nisaa’: 40)
Seperti halnya dengan wudhu’, meski amalan ini terkesan ringan dan ringkas, tetapi
 memiliki keutamaan yang besar tiada tara. Sebagaimana yang 
Allah subhanahu wata’ala janjikan pada ayat diatas.
 Berikut ini kami sebutkan beberapa keutamaan wudhu’, diantaranya:
1. Pembersih dari Noda-Noda Dosa dan Penambah Amal Kebajikan
Perlu kita sadari, bahwa manusia itu bukanlah makhluk yang sempurna, 
bahkan Allah subhanahu wata’ala sebagai Sang Khaliq (Pencipta) mensifati 
manusia dengan sifat yang sering lalai dan bodoh, sehingga sering terjatuh
 dalam perbuatan dosa dan kezhaliman. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala 
(artinya):
“Sesungguhnya manusia itu amat aniaya (zhalim) dan amat bodoh.” (Al Ahzab: 72) 
Ditegaskan pula dalam hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, 
dari sahabat Anas bin Malik:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak cucu Adam pasti selalu melakukan kesalahan. 
Dan sebaik-baik mereka yang melakukan kesalahan adalah yang 
selalu bertaubat kepada-Nya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Ad Darimi)
Akan tetapi, dengan rahmat Allah subhanahu wata’ala yang amat luas, 
Allah subhanahu wata’ala memberikan solusi yang mudah untuk membersihkan diri 
dari noda-noda dosa diantaranya dengan wudhu’. Hingga ketika seseorang selesai
 dari wudhu’ maka ia akan bersih dari noda-noda dosa tersebut.
Dari shahabat Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu’ kemudian mencuci wajahnya, 
maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang 
dilakukan kedua matanya bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air wudhu’. 
Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang 
dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu’ atau bersama akhir 
tetesan air wudhu’. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang 
disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu’ atau bersama tetesan 
akhir air wudhu’, hingga ia selesai dari wudhu’nya dalam keadaan suci dan bersih 
dari dosa-dosa.” (HR Muslim no. 244).
Subhanallah… sebuah rahmat dan kasih sayang yang sangat besar tiada tara yang 
diberikan Sang Rabbul ‘Alamin kepada para hamba-Nya.
2. Anggota Wudhu’ Akan Bercahaya Pada Hari Kiamat
Pada hari kiamat nanti, umat Nabi Muhammad Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam akan 
terbedakan dengan umat yang lainnya dengan cahaya yang nampak pada 
anggota wudhu’. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ
“Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi,
 kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu’.”
 (HR. Al Bukhari no. 136 dan Muslim no. 246)
dalam riwayat yang lain:
Bagaimana engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, 
wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam Seraya Rasulullah shalallahu ‘alaihi 
wasallam menjawab: “Tahukah kalian bila seseorang memilki kuda yang berwarna 
putih pada dahi dan kakinya diantara kuda-kuda yang yang berwarna hitam yang 
tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya? Para shahabat
 menjawab: “Tentu wahai Rasulullah.” Rasulullah berkata: “Mereka (umatku) nanti
 akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, 
karena bekas wudhu’ mereka.” (HR. Mslim no. 249)
Dalam hadits diatas menjelaskan bahwa umat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
 wasallam yang akan bercahaya nanti pada hari kiamat itu disebabkan karena
 amalan wudhu’. Tentunya, siapa yang tidak pernah berwudhu’, maka bagaimana 
mungkin dia akan 
bercahaya yang dengan tanda itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam akan 
mengenali sebagai umatnya?
3. Mengangkat Derajat Disisi Allah subhanahu wata’ala
Semulia-mulia derajat adalah derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu wata’ala.
 Adapun seseorang yang meraih derajat tinggi dihadapan manusia itu belum tentu ia
 berada pada derajat tinggi disisi Allah subhanahu wata’ala. Maka dengan wudhu’ yang
 sempurna akan dapat mengangkat derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu wata’ala.
 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus
 dosa-dosa dan mengangkat derajatnya! Para shahabat berkata: “Tentu, wahai 
Rasulullah. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 
“Menyempurnakan wudhu’ walaupun dalam kondisi sulit, memperbanyak
 jalan ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka itulah yang disebut
 dengan ar ribath.” (HR. Muslim no. 251)
Selain wudhu’ memiliki keutamaan yang besar, wudhu’ juga memilki peranan dan pengaruh penting pada amalan yang lainnya.
Coba perhatikan pada shalat lima waktu atau shalat sunnah lainnya yang kita kerjakan! 
Tidak akan sah shalat jika tanpa berwudhu’ terlebih dahulu. Karena wudhu’ merupakan
 salah satu syarat sahnya shalat. Sebagaiamana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam 
bersabda:
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Tidaklah Allah menerima shalat seseorang apabila ia berhadats hingga dia berwudhu’.” (HR Al Bukhari no 135 dan Muslim no 225 dari sahabat Abu Hurairah)
Demikian pula ijma’ (kesepakatan) para ‘ulama bahwasanya shalat tidak boleh 
ditegakkan kecuali dengan berwudhu’ terlebih dahulu, selama tidak ada udzur 
untuk meninggalkan wudhu’ tersebut (Al Ausath 1/107).
Berikut ini akan kami paparkan beberapa waktu disunnahkan (dianjurkan) 
untuk berwudhu’. Dengan ini kita akan mengetahui betapa tinggi peranan dan 
pengaruh dari sebuah amalan wudhu’. Sehingga kita tidak menganggapnya enteng. 
Diantara waktu yang disunnahkan untuk berwudhu’, yaitu:
1. Berwudhu’ Ketika Hendak Pergi ke Masjid
Termasuk sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berwudhu’ sebelum 
berangkat shalat berjama’ah ke masjid. Yang memiliki pengaruh (nilai) yang lebih 
dibanding tidak berwudhu’ sebelumnya. Yaitu Allah subhanahu wata’ala menjadikan 
barakah pada setiap langkah kaki kanan maupun kiri berupa pengahusan dosa dan
 penambahan pahala. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seorang dari kalian berwudhu’, lalu ia menyempurnakan wudhu’nya, 
kemudian ia pergi ke masjid karena semata-mata hanya untuk melakukan shalat, 
maka tidaklah ia melangkahkan kaki kirinya melainkan terhapus kejelekan darinya dan
 dituliskan kebaikan bersama langkah kaki kanannya hingga masuk masjid.”
 (HR. Ath Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir dari shahabat Ibnu Umar dan dishahihkan 
Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 454)
2. Menyentuh Mushaf Al Qur’an
Al Qur’an adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad 
shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai kitab suci umat Islam. Dalam rangka memulikan 
Al Qur’an sebagai kalamullah (firman Allah) maka disunnhakan berwudhu’ sebelum 
memegang kitab suci Al Qur’an ini. Al Imam Ath Thabrani dan Al Imam Ad 
Daraquthni meriwayatkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dari shahabat
 Hakim bin Hizam radhiallahu ‘anhu:
لاَتَمُسُّ القُرآنَ إِلاَّ وَأَنْتَ طَاهِرٌ
“Janganlah kamu menyentuh Al Qur’an kecuali dalam keadaan suci”.
Bagaimana jika hanya membacanya saja tanpa menyentuhnya, apakah hal ini juga 
disunnahkan (dianjurkan) oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam? Ya, hal itu 
disunnahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya aku tidak menyukai berdzikir kepada Allah kecuali dalam keadaan suci.
” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i dari sahabat Ibnu Umar dan dishahihkan 
Asy Syaikh Al Albani).
Tentunya, membaca Al Qur’an adalah semulia-mulia dzikir kepada
 Allah subhanahu wata’ala.
3. Berwudhu’ Ketika Hendak Tidur
Termasuk sunnah Rasulullah adalah berwudhu’ sebelum tidur. 
Hal ini bertujuan agar setiap muslim dalam kondisi suci pada setiap kedaannya, 
walaupun ia dalam keadaan tidur. Hingga bila memang ajalnya datang menjemput, maka diapun kembali kehadapan Rabb-Nya dalam keadaan suci.
Dan sunnah ini pun akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan terjauhkan 
diri dari permainan setan yang selalu mengincarnya. (Lihat Fathul Bari 11/125 
dan Syarah Shahih Muslim 17/27)
Tentang sunnah ini, Rasulullah telah menjelaskan dalam sabda beliau yang
 diriwayatkan dari sahabat Al Barra’ bin ‘Azib, bahwasanya beliau berkata:
“Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah sebagaimana
 wudhu’mu untuk shalat.” (HR. Al Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710)
Lebih jelas lagi, dari riwayat shahabat Mu’adz bin Jabal, bahwasanya Rasulullah 
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dalam keadaan dengan berdzikir 
dan bersuci, kemudian ketika telah terbangun dari tidurnya lalu meminta kepada Allah
 kebaikan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah akan mengabulkannya.
” (Fathul Bari juz 11/124)
Demikianlah sunnah yang selalu dijaga oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam 
ketika hendak tidur, yang semestinya kita sebagai muslim meneladaninya. Bahkan 
ketika beliau terbangun dari tidurnya untuk buang hajat, maka setelah itu beliau 
berwudhu’ lagi sebelum kembali ke tempat tidurnya. Sebagaimana yang diceritakan 
Abdullah Bin Abbas radhiallahu ‘anhuma:
“Bahwasanya pada suatu malam Rasulullah pernah terbangun dari tidurnya untuk 
menunaikan hajat. Kemudian beliau membasuh wajah dan tangannya (berwudhu’) 
lalu kembali tidur.” (HR. Al Bukhari no. 6316 dan Abu Dawud no. 5043 dan dishahihkan 
Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 4217)
4. Berwudhu’ Ketika Hendak Berhubungan Dengan Istri
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga memberikan bimbingan bagi para pasutri 
(pasangan suami istri) ketika hendak bersetubuh. Hendaknya bagi pasutri berdo’a
 sebelum melakukannya, dengan doa’ yang telah diajarkan oleh 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan
 jauhkan (gangguan) setan terhadap apa yang Engkau rezikan kepada kami.”
 (HR. Al Bukhari no. 141)
Kemudian ketika sudah usai dan ingin mengulanginya lagi maka hendaknya 
keduanya berwudhu’ terlebih dahulu. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 “Apabila seseorang telah berhubungan denga istrinya, kemudia ingin mengulanginya
 lagi maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu.” (HR. Muslim no 308, At Tirmidzi, 
Ahmad dari Abu Sa’id Al Khudri dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albani dalam 
Ats Tsamarul Mustathob hal.5)
Dengan tujuan agar setan tidak ikut campur dalam acara yang sakral ini dan bila 
dikarunia anak, maka setan tidak mampu memudharatkannya.
Para pembaca, bila kita baca biografi para ‘ulama, maka kita dapati mereka 
amat bersungguh-sungguh menjaga wudhu’nya dalam setiap keadaan. 
Sebagai contoh, Al Imam Asy Syathibi. Beliau adalah seorang yang buta, 
akan tetapi tidaklah beliau duduk disuatu majlis ilmu, kecuali beliau selalu dalam 
keadaan suci. Bahkan diantara ‘ulama ada yang tidak mau membaca hadits-hadits 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hingga mereka berwudhu’ terlebih dahulu. 
Bukan karena mereka berpendapat wajibnya berwudhu’ ketika hendak membaca 
hadits, akan tetapi yang mendasari hal itu adalah kesungguhan mereka untuk
memuliakan ilmu dan untuk mendapatkan keutamaan yang besar dalam wudhu’.
Akhir kata, wudhu’ bukanlah amalan yang remeh bahkan amalan yang besar 
disisi Allah subhanahu wata’ala. Sehingga mendorong kita untuk selalu dalam
 kondisi suci (berwudhu’) dan berupaya bagaimana berwudhu’ dengan sempurna
 yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Maka ikutilah pada
 edisi-edisi mendatang yang insya Allah akan menampilkan sebuah tema menarik 
tentang taca cara wudhu’ yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi 
wasallam.

Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Kalender 2019

Kalender 2019
Perfect World Online Spear Thingy

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

SELAMAT BERGABUNG DI MUSLIM CENTER SMKN 2 TEBING TINGGI.AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK MENGAJI, DIJAMIN LANGSUNG LANCAR MEMBACA AL QUR'AN AYO BACA CERITA MENARIK HANYA DI BLOG INI SETIAP HARI KAMIS DAN SABTU PUKUL 19.00 WIB .
Islam Ornamental Art 2
SELAMAT DATANG DI BLOG MUSLIM CENTER. SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA DAN DAPATKAN SELURUH INFORMASI DISINI
AYO LIKE AND SUBSCRIBE DAKWAH STOP MOTION,TAQWA MEDIA DAN MUSLIM CENTER SMK 2 DI YOUTUBE KESAYANGAN ANDA.

back to top