15 Manfaat Membaca Shalawat
Agama islam memberikan peluang ibadah dalam setiap hal yang umatnya
lakukan, termasuk melantunkan shalawat. Sholawat atas nabi atau
Rosulullah menjadi setiap iringan dalam hembusan nafas yang Anda lakukan.
Dengan mengutarakannya atau cukup membacanya di dalam hati.
Keutamaan Membaca Shalawat
Shalawat kepada Nabi
merupakan salah satu bentuk ibadah yang agung. Ketika kita sampaikan terima
kasih kita atas Nabi dengan cara bershalawat kepadanya, maka jutaan malaikat
juga ganti mendoakan kita. Suatu hari, Rasulullah SAW datang dengan wajah
berseri-seri dan bersabda :
“Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘ Sangat menyenangkan untuk
engkau ketahui wahai Muhammad bahwa untuk satu Shalawat dari seseorang umatmu
akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya dan sepuluh salam bagiku akan kubalas
dengan sepuluh salam baginya. ‘” ( HR. An-Nasa’i).
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda,
“Jika orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan medoakan
keselamatan baginya, untuk itu bershalawatlah, baik sedikit ataupun banyak. “ ( HR. Ibnu Majah
dan Thabrani).
Berdasarkan hadits-hadits riwayat tersebut, dapat diketahui bahwa membaca
shalawat atas Nabi mempunyai banyak manfaat dan kebaikan. Berikut ini ulasan
selengkapnya :
1. Lebih diutamakan pada Hari Kiamat
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yakni :
“ Sesungguhnya lebih utama bagiku manusia besok pada hari kiamat, adalah
mereka yang lebih banyak membaca Shalawat kepadaku.“ (HR. Turmudzi dari
Ibn’ Mas’ud Ra)
2. Mengundang Datangnya Karunia dan Nikmat-Nikmat dari Allah SWT
Doa dan permohonan memiliki pengaruh signifikan dalam mengundang datangnya
karunia dan nikmat-nikmat Allah SWT. Shalawat adalah doa. Dengan bershalawat,
secara tidak langsung kita telah mengundang datangnya karunia dan nikmat-nikmat
dari Allah, Sang Pemberi Nikmat.
3. Mendapatkan Kebanggaan
Rasulullah SAW merasa senang dengan shalawat tersebut, sebagaimana beliau
telah bersabda :
“Sesungguhnya aku membanggakan adanya kalian kepada umat-umat yang
lainnya.“
Sebagai umat yang dibanggakan, selayaknyalah kita mencintai beliau, selalu
menyebut namanya dan bershalawat untuknya.
4. Lebih Dekat kepada Allah SWT
Pernah suatu ketika, sebagaimana diwahyukan Allah SWT kepada Rasulullah
SAW, Allah bertitah pada Nabi Musa as :
“Wahai Musa, apakah kamu ingin agar Aku lebih dekat kepadamu daripada
kedekatan ucapan kepada lidahmu, daripada bisikan hatimu dari hatimu sendiri,
daripada ruhmu ke badanmu dan daripada cahaya matamu pada matamu ?“
Musa as. pun menjawab :
“ Ya, wahai Tuhanku. “ Lalu Tuhan berfirman : “ Maka perbanyaklah
membacakan shalawat untuk Muhammad SAW. “
5. Diangkat Baginya Sepuluh Derajat dan Dihapus Darinya Sepuluh Keburukan
Abas bin Malik berkata, telah bersabda Rasulullah SAW :
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan
bershalawat kepadanya sepuluh kali da dihapus darinya sepuluh kesalahAn,
diangkat baginya sepuluh derajat.“ (HR. An-Nasa’I no. 1296)
6. Shalawat menjanjikan sebaik-baik tempat kembali bagi yang mengamalkannya
dan memberikan kesuksesan dengan pahala yang melimpah.
7. Shalawat merupakan amal yang paling mudah terkabul, membuat kondisi hati
menjadi bersih, dan melalui shalawat barokah-barokah diturunkan dan doa-doa
dikabulkan.
8. Dengan shalawat seseorang bisa mencapai kerelaan Tuhan Yang Maha
Pengasih.
9. Dengan shalawat seseorang mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan lahir
bathin, diampuni dosa-dosanya, serta mampu menapak tangga menuju tingkatan
tertinggi.
10. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa shalawat dapat menyamai pahala
ibadah memerdekakan budak.
11. Orang yang selalu memperbanyak bacaan shalawat untuk Nabi akan mendapat
penghargaan terbesar, yaitu Nabi akan hadir disisinya pada saat ia sedang
menghadapi sakaratul maut.
12. Shalawat dapat mendatangkan istri yang banyak dan istana-istana di
surga.
13. Beberapa shalawat memiliki manfaat khusus dalam setiap pembacaannya.
Seperti shalawat Munjiyat, shalawat ini bermanfaat untuk menolak segala macam
bencana dan pemenuhan segala hajat yang tergolong besar bahkan mendesak,
tentunya dengan tata cara tertentu.
14. Menyalahi perbuatan orang-orang munafik dan orang-orang kafir.
15. Allah SWT telah memerintahkan dan memotivasi kita untuk
bershalawat atas Nabi, sebagai penghormatan dan penghargaan atas beliau.
Begitu istimewanya kedudukan Nabi Muhammad SAW, sehingga siapapun yang
membaca dan mengamalkan shalawat atasnya akan diberikan manfaat yang dapat
menuntun kita kejalan kebaikan. Semoga manfaat membaca shalawat ini dapat
menjadikan kita, pribadi yang lebih mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW,
terutama kepada Allah SWT.
Bacaan Shalawat yang disyariatkan
Shalawat Nabi memang banyak macamnya, diantaranya adalah Shalawat yang
disyari’atkan. Shalawat ini ialah shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW
kepada para sahabatnya. Diantara bentuk shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah
SAW ialah :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
(Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala
Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu
riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama
barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).
Ya Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada
Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi
shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada
Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah
kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
(lagi) Maha Mulia. “ (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya. Lihat Shifat Shalat
Nabi, hlm. 165-166, Karya Al-Albani, Maktabah Al-Ma’arif).
(Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).
0 komentar: